Permatasari, Serly Nur Indah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih yang Diberikan Pakan Imbuhan Ragi Tape Permatasari, Serly Nur Indah; Samsuri, Samsuri; Kendran, Anak Agung Sagung
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (1) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.1.21

Abstract

Ragi tape dapat digunakan sebagai sumber probiotik asli karena di dalam ragi tape terdapat mikrob-mikrob baik berupa kapang, khamir, maupun bakteri yang mampu menghidrolisis amilum menjadi glukosa yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar kolesterol darah tikus putih yang diberikan ragi tape selama 21 hari. Tikus-tikus putih (Rattus norvegicus) percobaan diberi empat perlakuan, yaitu P0: kontrol; P1: pemberian ragi tape dosis 100 mg/kg BB; P2: pemberian ragi tape dosis 200 mg/kg BB; dan P3: pemberian ragi tape dosis 300 mg/kg BB. Pemeriksaan kadar kolesterol darah dilakukan menggunakan alat Easy Touch GCU (Glucose, Cholesterol, and Uric Acid) dengan strip dan chip test berwarna biru. Sampel berupa darah diambil dengan cara memotong ujung ekor tikus putih, kemudian menempelkannya ke strip untuk melihat hasil pada alat pengukur. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar kolesterol darah perlakuan P1: 211,00 mg/dL, P2: 282,00 mg/dL dan P3: 174,17 mg/dL lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol P0: 149,67 mg/dL. Berdasarkan uji sidik ragam menunjukkan hasil berbeda nyata terhadap perlakuan P1 (100 mg/kg BB), P2 (200 mg/kg BB), dan P3 (300 mg/kg BB). Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ragi tape dapat meningkatkan kadar kolesterol darah tikus putih.
Laporan Kasus: Anaplasmosis dan Ehrlichiosis pada Anjing Husky Siberia Penderita Penyakit Ginjal Kronis Permatasari, Serly Nur Indah; Batan, I Wayan; Krisna Erawan, I Gusti Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 12 (5) 2023
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2023.12.5.688

Abstract

Anaplasmosis dan ehrlichiosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri obligat intraseluler yaitu Anaplasma sp. dan Ehrlichia canis. Pada kasus ini, dilaporkan terjadi pada anjing husky siberia yang telah didiagnosis mengalami penyakit gagal ginjal kronis stadium tiga dan rutin dilakukan check up dua minggu sekali. Saat check up ketiga anjing tampak lemas, nafsu makan menurun, terdapat leleran mukopurulen di hidung, dan ditemukan caplak. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan hewan kasus mengalami dehidrasi yang ditandai dengan membran mukosa yang pucat dan turgor kulit menurun. Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing kasus mengalami anemia normositik hiperkromik dan trombositopenia. Hasil pemeriksaan biokimia darah menunjukkan peningkatan kreatinin, Blood Urea Nitrogen (BUN), dan Symmetric Dimethylarginine (SDMA). Pemeriksaan ulas darah menunjukkan adanya badan inklusi pada monosit yang kemudian dikonfirmasi hasil positif dengan uji serologi test kit terhadap Anaplasma sp. dan Ehrlichia canis. Diagnosis definitif anjing kasus adalah gagal ginjal kronis stadium 3 disertai anaplasmosis dan ehrlichiosis. Penanganan yang dilakukan pemberian terapi cairan, antibiotik doxycycline (10 mg/kg BB, selama 28 hari), anti inflamasi metilprednisolon (0,5 mg/kg BB, selama 14 hari), dan pengobatan suportif dengan suplemen herbal Nutrilite® Liver Health with Milk Thistle and Dandelion Plus diberikan satu tablet sehari sekali dan suplemen ginjal AminAvast® diberikan dua tablet sehari sekali. Setelah hari ke-14 pengobatan menunjukkan perbaikan kondisi yang ditandai dengan nafsu makan yang baik, anjing terlihat aktif kembali, serta bebas dari caplak. Hasil pemeriksaan kimia darah setelah hari ke-14 menunjukkan penurunan nilai kreatinin dan Blood Urea Nitrogen (BUN).