Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan air gambut sebagai sumber energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik. Pada penelitian ini, air gambut akan diproses sebagai larutan elektrolit dalam prototipe pembangkit listrik tenaga air gambut dengan menerapkan prinsip sel volta. Elektroda yang digunakan dalam penelitian ini merupakan logam bekas, yaitu logam Cu (Tembaga), Zn (Seng), dan Al (Alumunium). Penelitian ini menguji beberapa variabel, yaitu pengaruh luas penampang elektroda, pengaruh volume air gambut, dan pengaruh perbedaan elektroda (Cu-Zn dibandingkan dengan Cu-Al). Hasil penelitian menunjukkan bahwa air gambut kondisi menggenang (pH 4,1) Â memiliki tingkat keasaman lebih tinggi daripada air gambut kondisi mengalir pelan, (pH 4,4), sehingga dalam penelitian digunakan air gambut kondisi menggenang sebagai larutan elektrolit dalam prototipe. Peningkatan luas penampang elektroda akan meningkatkan tegangan listrik yang dihasilkan. Hasil optimum luas penampang elektroda pada penelitian ini sebesar 9 x 11 cm2, volume air gambut juga memiliki pengaruh terhadap nilai tegangan listrik yang dihasilkan. Prototipe pembangkit listrik tenaga air gambut dirancang dengan menggunakan 15 sel elektroda yang dirancang secara seri dengan luas penampang untuk setiap elektrodanya adalah 9 x 11 cm2 dan volume air gambut menggenang yang digunakan sebesar 2500 mL. Prototipe pembangkit listrik tenaga air gambut menggunakan elektroda logam bekas Cu-Zn memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan menggunakan elektroda Cu-Al dalam menghasilkan energi listrik, yaitu tegangan yang dihasilkan sebesar 13,4 Volt dan kuat arus listrik sebesar 1,313 mA pada waktu pengamatan 1 menit, sedangkan pada waktu pengamatan 90 menit menghasilkan tegangan listrik sebesar 10,03 Volt dan kuat arus listrik sebesar 0,876 mA.