This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Tetrisyanda, Rizky
Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Pra–Desain Pabrik Bioetanol dari Ampas Tebu (Bagasse) dengan Teknologi Simultaneous Saccharification & Co-Fermentation untuk Kapasitas 30.000 KL/tahun Masrur, Fachrizan Bilal; Heradiprakoso, Mauludandru; Kuswandi, Kuswandi; Tetrisyanda, Rizky
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i2.121640

Abstract

Salah satu komoditas perkebunan utama di Indonesia adalah tebu yang digunakan untuk produksi gula. Dari setiap pengolahan akan menghasilkan limbah yang salah satunya adalah ampas tebu yang menyusun sebesar 35% dari bagian tebu. Dari hasil riset yang dilakukan, limbah ampas tebu di Indonesia masih kurang optimal pemanfaatannya disamping banyaknya potensi untuk pemanfaatan. Ampas tebu tersusun atas lignoselulosa yang berpotensi untuk diolah lebih lanjut menjadi bioetanol. Pabrik bioetanol dari ampas tebu ini terdiri atas tiga proses utama: pre-treatment, fermentasi, serta purifikasi. Dari proses tersebut dibutuhkan 112.840 ton/tahun untuk dapat menghasilkan bioetanol fuelgrade sebesar 30.000 kL/tahun yang diproyeksikan dapat memenuhi 27% kebutuhan etanol di Indonesia pada tahun 2027. Dengan kebutuhan tersebut, lokasi yang optimal dalam pembangunan pabrik ini adalah daerah Jawa Timur, lebih tepatnya pada Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Pabrik ini dirancang dengan basis pembangunan pada tahun 2025 serta beroperasi pada tahun 2027 dengan satu tahun operasi adalah 330 hari. Dari hasil analisa ekonomi yang dilakukan pada pendirian pabrik ini diketahui nilai CAPEX (Capital Expenditure) sebesar Rp383.260.056.805, nilai OPEX (Operational Expenditure) sebesar Rp261.993.319.888, IRR (Internal Rate of Return) sebesar 24,11%/tahun , serta POT (Pay Out Time) pada tahun ke 5 pabrik beroperasi.
Pra Desain Pabrik Natrium Lignosulfonat (NLS) dari Lindi Hitam dengan Metode Precipitation Acid H2SO4 Kenyo, Muhammad Adafa; Maulana, Amri; Wibawa, Gede; Tetrisyanda, Rizky
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i2.120832

Abstract

Limbah dari pabrik kelapa sawit terdiri atas tiga macam, yaitu limbah cair, padat, dan gas. Salah satu limbah padat yang dihasilkan dari industri kelapa sawit adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). TKKS yang dihasilkan dari jumlah panen tandan buah sawit sebesar 22-23%. Salah satu yang menjadi penyusun tandan kosong kelapa sawit adalah lignoselusa. Lignoselulosa merupakan komponen polisakarida yang jumlahnya melimpah terutama sebagai limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Lignoselulosa tersusun dari tiga polimer, yaitu selulosa (35-50%), hemiselulosa (20-35%), dan lignin (10-25%). Kandungan selulosa ini dapat diolah lebih lanjut menjadi Microcrystalline Cellulose. Microcrystalline Cellulose banyak dimanfaatkan pada industri farmasi, kosmetik, dan makanan. Pra desain Pabrik Surfaktan NLS dari Lindi Hitam dengan Metode Presipitasi Asam ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2027 dengan kapasitas produksi sebesat 5000 ton/tahun. Lokasi pendirian pabrik direncanakan di Kabupaten Pelalawan,Riau. Pada proses pembuatan pabrik ini, terdapat tiga tahap, yaitu tahap isolasi lignin dengan H2SO4, tahap reaksi dengan sulfonasi, dan tahap pengeringan. Pra Desain Pabrik Natrium Lignosulfonate dari Lindi Hitam dengan Metode Presipitasi Asam ini dirancang sebagai perusahaan berbadan hukum Perseroan terbatas (PT) dengan sistem organisasi garis dan staff. Untuk dapat mendirikan pabrik dengan kapasitas produksi 5000 ton/tahun, maka diperlukan modal investasi sebesar $54.971.315,86 dan total biaya produksi sebesar $17.420.614,77. Dengan estimasi penjualan sebesar $27.500.000,00. Estimasi umur pabrik adalah 25 tahun dengan Internal rate of Return (IRR) sebsar 10.6%, Waktu pengembalian (POT) selama 9 tahun, dan Break Event Point (BEP) sebesar 40.5%.
Pra Desain Pabrik Urea dengan Proses ACES-21 untuk Ketahanan Pangan di Indonesia Timur Afzarurrohmansyah, Ahmad; Adjie, Restu Caksono; Wibawa, Gede; Tetrisyanda, Rizky
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i1.121646

Abstract

Pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan kebutuhan terhadap pangan meningkat dan juga saat ini pemerintah sedang mengupayakan program swasembada pangan. Peningkatan kebutuhan akan pangan berarti peningkatan akan kebutuhan pupuk yang harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi pada pabrik pupuk. Para petani di Provinsi Papua Barat masih kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi. Salah satu solusi atas permasalahan tersebut adalah dengan pembangunan pabrik pupuk di Provinsi Papua Barat, pabrik direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2026, dengan mengacu pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Lokasi pabrik yang direncanakan adalah di Kawasan Industri Teluk Bintuni dengan kapasitas 1.150.000 Ton/Tahun. Bahan baku utama dalam proses pembuatan pupuk urea adalah ammonia cair yang memiliki komposisi sebesar 99,8% NH3 dan 0.2% H2O serta gas CO2 sebesar 99%. Hal ini tentunya sudah mempertimbangkan kebutuhan bahan baku gas alam yang sudah tersedia dikawasan tersebut dan aksesibilitas untuk menjangkau Kawasan Industri Teluk Bintuni. Proses produksi pupuk urea dari ammonia dan CO2 pada pabrik yang akan didirikan menggunakan proses ACES 21, karena merupakan teknologi yang paling mutakhir dengan efisiensi yang cukup baik. Adapun untuk proses yang tersedia terdiri dari 5 seksi utama yaitu Persiapan Bahan Baku, Seksi Sintesa, Seksi Purifikasi, Seksi Konsentrasi, dan Seksi Prilling, serta 3 seksi penunjang yaitu Seksi Recovery, Seksi Condensate Treatment, dan Unit Distribusi Urea. Pabrik direncanakan akan dibangun diatas lahan seluas 15 ha yang nantinya akan terintegrasi dengan Ammonia Plant dan mulai berproduksi pada tahum 2026 dengan umur pabrik 15 tahun. Setelah dilakukan studi kelayakan, CAPEX yang diperkirakan sebesar RP 9.338.838.173.381 atau USD 592.942.106 dan OPEX sebesar 8.639.328.826.333 atau USD 548.528.814 dengan hasil perhitungan Analisa ekonomi untuk Internal Rate of Return sebesar 20,24%, Net Present Value sebesar Rp 11.446.531.189.895 atau USD 726.763.885, Pay Out Time selama 4,2 tahun, dan Break Even Point (BEP) sebesar 22,01%. Sehingga, dapat dikatakan bahwa pabrik urea layak didirikan.