Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Hidrolis Jaringan Distribusi Air Minum Sistem Beber PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon Sukmawardani, Maharani Anastasya; Sururi, Mohamad Rangga; Sutadian, Arief Dhany
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2001.911 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4088

Abstract

ABSTRACT Water loss is a severe problem in the drinking water supply system as it disrupts the continuity of the drinking water supply. The Water loss is a severe problem in the drinking water supply system as it disrupts the continuity of the drinking water supply. The largest proportion of water losses is usually found in distribution systems. This study was located in the Beber water supply system, PDAM Tirta Jati Cirebon Regency. The study aimed to evaluate the hydraulic condition and give improvement recommendations for the Beber piping network system distribution. This research performed the International Water Association (IWA) water balance concept through water production and water usage data. Furthermore, the hydraulic condition is evaluated using water usage, ground-level elevation, water usage pattern, and the existing distribution network's technical data. The evaluation was conducted by simulation using EPANET 2.0 from the Environmental Protection Agency (EPA), which then compared to the design criteria listed in Permen PUPR No. 27 2016. The results show a 44.38% percentage of water loss due to a pipe leak. Simulation results showed a segment of pipe having velocity less than 0.3 m/s (43.31%), and all nodes had pressure below 12.4 MPa. The simulation results also showed some nodes had pressure greater than 100 mKa and exceeded the HDPE SDR 17 pipe's maximum capacity. This condition causes many pipe leaks that occur in the system, so it is recommended to install a Pressure Reducing Valve (PRV) and change of pipe diameter. The study also suggests establishing a District Meter Area (DMA) to detect pipe leak points. Keywords: water loss, distribution network, pipe leakage, DMA, EPANET 2.0.   ABSTRAK Kehilangan air merupakan masalah serius dalam Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) karena mengganggu kontinuitas penyediaan air minum. Kehilangan air terbesar biasanya ditemui pada sistem distribusi termasuk pada SPAM Beber milik PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Tujuan studi ini adalah untuk melakukan evaluasi hidrolis dan memberikan rekomendasi perbaikan pada sistem jaringan perpipaan distribusi SPAM Beber. Evaluasi dilakukan dengan konsep neraca air sesuai standar International Water Association (IWA) dengan menggunakan data debit produksi dan pemakaian air. Selanjutnya dilakukan evaluasi hidrolis jaringan menggunakan data pemakaian air, elevasi muka tanah, pola pemakaian air, serta data teknis jaringan distribusi eksisting. Evaluasi dilakukan dengan membuat simulasi hidrolis menggunakan software EPANET 2.0 dari Environmental Protection Agency (EPA) yang kemudian dibandingkan dengan kriteria desain yang tercantum dalam Permen PUPR No. 27 Tahun 2016. Hasil evaluasi menunjukkan persentase kehilangan air mencapai 44,38% akibat kebocoran pipa. Hasil simulasi hidrolis menunjukkan, terdapat segmen pipa yang memiliki kecepatan aliran kurang dari 0,3 m/detik (43,31%) dan seluruh nodes memiliki sisa tekan dibawah 12,4 MPa. Hasil simulasi juga menunjukkan terdapat nodes yang memiliki sisa tekan sebesar 100 mKa dan melebihi kapasitas maksimum dari pipa HDPE SDR 17. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kebocoran pipa yang terjadi pada sistem, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan pemasangan PRV dan pergantian diameter pipa. Penataan District Meter Area (DMA) juga dapat dilakukan sebagai solusi untuk mempermudah pendeteksian titik kebocoran pipa. Kata Kunci : kehilangan air, jaringan distribusi, kebocoran pipa, DMA, EPANET 2.0.
Evaluasi Hidrolis Jaringan Distribusi Air Minum Sistem Beber PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon Sukmawardani, Maharani Anastasya; Sururi, Mohamad Rangga; Sutadian, Arief Dhany
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2001.911 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4088

Abstract

ABSTRACT Water loss is a severe problem in the drinking water supply system as it disrupts the continuity of the drinking water supply. The Water loss is a severe problem in the drinking water supply system as it disrupts the continuity of the drinking water supply. The largest proportion of water losses is usually found in distribution systems. This study was located in the Beber water supply system, PDAM Tirta Jati Cirebon Regency. The study aimed to evaluate the hydraulic condition and give improvement recommendations for the Beber piping network system distribution. This research performed the International Water Association (IWA) water balance concept through water production and water usage data. Furthermore, the hydraulic condition is evaluated using water usage, ground-level elevation, water usage pattern, and the existing distribution network's technical data. The evaluation was conducted by simulation using EPANET 2.0 from the Environmental Protection Agency (EPA), which then compared to the design criteria listed in Permen PUPR No. 27 2016. The results show a 44.38% percentage of water loss due to a pipe leak. Simulation results showed a segment of pipe having velocity less than 0.3 m/s (43.31%), and all nodes had pressure below 12.4 MPa. The simulation results also showed some nodes had pressure greater than 100 mKa and exceeded the HDPE SDR 17 pipe's maximum capacity. This condition causes many pipe leaks that occur in the system, so it is recommended to install a Pressure Reducing Valve (PRV) and change of pipe diameter. The study also suggests establishing a District Meter Area (DMA) to detect pipe leak points. Keywords: water loss, distribution network, pipe leakage, DMA, EPANET 2.0.   ABSTRAK Kehilangan air merupakan masalah serius dalam Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) karena mengganggu kontinuitas penyediaan air minum. Kehilangan air terbesar biasanya ditemui pada sistem distribusi termasuk pada SPAM Beber milik PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Tujuan studi ini adalah untuk melakukan evaluasi hidrolis dan memberikan rekomendasi perbaikan pada sistem jaringan perpipaan distribusi SPAM Beber. Evaluasi dilakukan dengan konsep neraca air sesuai standar International Water Association (IWA) dengan menggunakan data debit produksi dan pemakaian air. Selanjutnya dilakukan evaluasi hidrolis jaringan menggunakan data pemakaian air, elevasi muka tanah, pola pemakaian air, serta data teknis jaringan distribusi eksisting. Evaluasi dilakukan dengan membuat simulasi hidrolis menggunakan software EPANET 2.0 dari Environmental Protection Agency (EPA) yang kemudian dibandingkan dengan kriteria desain yang tercantum dalam Permen PUPR No. 27 Tahun 2016. Hasil evaluasi menunjukkan persentase kehilangan air mencapai 44,38% akibat kebocoran pipa. Hasil simulasi hidrolis menunjukkan, terdapat segmen pipa yang memiliki kecepatan aliran kurang dari 0,3 m/detik (43,31%) dan seluruh nodes memiliki sisa tekan dibawah 12,4 MPa. Hasil simulasi juga menunjukkan terdapat nodes yang memiliki sisa tekan sebesar 100 mKa dan melebihi kapasitas maksimum dari pipa HDPE SDR 17. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kebocoran pipa yang terjadi pada sistem, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan pemasangan PRV dan pergantian diameter pipa. Penataan District Meter Area (DMA) juga dapat dilakukan sebagai solusi untuk mempermudah pendeteksian titik kebocoran pipa. Kata Kunci : kehilangan air, jaringan distribusi, kebocoran pipa, DMA, EPANET 2.0.
ZERO WASTE MANAGEMENT INDEX – SEBUAH TINJAUAN Sundana, Eka Jatnika; Sutadian, Arief Dhany; Juwana, Iwan
CREATIVE RESEARCH JOURNAL Vol 5 No 02 (2019): Creative Research Journal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34147/crj.v5i2.217

Abstract

Pada satu dekade terakhir, Zero Waste muncul sebagai satu dari konsep pendekatan pengelolaan persampahan yang dianggap menjanjikan. Berbagai pihak memperkenalkan Zero Waste sebagai cara baru pengelolaan sampah, yang berupaya mengurangi sekecil mungkin timbulan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir. Untuk mengukur keberhasilan penerapan Zero Waste tersebut, beberapa indeks terkait Zero Waste Management telah dikembangkan. Paper ini bertujuan untuk memberikan kontribusi yang signifikan kepada pengembangan Zero Waste Management Index di masa depan melalui sebuah tinjauan terhadap beberapa Zero Waste Management Index yang telah ada dan peluang penerapannya di Jawa Barat. Studi ini menunjukkan bahwa indikator-indikator yang dikembangkan dalam Zero Waste Management Index cenderung parsial, hanya mempertimbangkan aspek lingkungan, dan tidak mengintegrasikan pengertian pengelolaan dalam arti luas (yang juga mencakup aspek ekonomi, sosial, finansial, ataupun regulasi dan kebijakan dari sistem pengelolaan persampahan). Lebih jauh, meskipun indeks tersebut berhasil diaplikasikan dalam konteks penelitian yang bersangkutan, namun seringkali tidak dapat digunakan di wilayah atau negara lainnya. Oleh karenanya, studi ini merekomendasikan untuk mengembangkan Zero Waste Management Index yang sesuai dengan kondisi lokal atau regional tertentu dan mengatasi kelemahan-kelemahan dari indeks yang telah ada