Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tsunami Modeling Using DEMNAS and DEM Data from UAV Surveys for Planning Evacuation Routes on Samas Coast, Bantul Regency Sihombing, Sulpisius; Sudarmaji; Sunardi, Bambang; Darmawan, Herlan
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 9 No. 2 (2024): JGEET Vol 09 No 02 : June (2024)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2024.9.2.14777

Abstract

The interaction between the Indo-Australian plate and the Eurasian plate exerts significant influence on seismic activities within the southern seas of Java Island, with potential repercussions extending to the triggering of tsunamis. Given the densely populated nature of this area, especially along the southern region of Yogyakarta Province, the coast of Samas Beach and its surroundings, mitigation efforts are needed to reduce the potential loss of life caused by tsunamis. One of the mitigation efforts is making a tsunami model which can be done using the help of DEMNAS and DEM topographical data from unmanned aerial vehicle (UAV) photogrammetry. The COMCOT software is a tool used in modeling tsunamis based on a numerical model of the shallow water equation that processes tsunami generator parameters and DEM data into an accurate tsunami model. The modeling results show that the tsunami waves will reach the Samas coast in the 38th minute after the occurrence of the earthquake. The maximum height of the tsunami inundation obtained using DEMNAS data was 21.72 m while using the UAV-DEM it was obtained 23.34 m. Comparison of modeling using DEMNAS and UAV-DEM data shows that image data collection using UAV has good resolution and has high accuracy so that it is able to produce a tsunami model that better shows the propagation of a tsunami in the actual field. The location used as a temporary/final evacuation site is Tegalsari Elementary School because of its strategic location and in tsunami modeling, this location is in the very low risk zone.
Pemetaan Endapan Awan Panas Gunung Api Semeru Periode Juni 2021 – Desember 2021 menggunakan Citra Radar Sentinel 1 dan Optik Sentinel 2 Darmawan, Herlan; Budiarti, Dyah Retno; Irnaka, Theodosius Marwan
Jurnal Geofisika Vol 21 No 2 (2023): Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v21i2.565

Abstract

Gunung Semeru merupakan gunung api aktif di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur yang memiliki potensi bencana erupsi. Erupsi Gunung Api Semeru tanggal 4 Desember 2021 mengakibatkan awan panas dengan jarak luncur melebihi batas Kawasan Rawan Bencana (KRB) III tahun 1996. Pasca kejadian erupsi, satelit non-komersil (Sentinel-1) melintas dan mengambil gambar sebaran awan panas Gunung Semeru. Penelitian ini menggunakan dataset Sentinel-1 untuk memonitor perubahan morfologi dan memetakan zona endapan awan panas Semeru dari bulan Juni hingga Desember 2021. Data satelit Sentinel-1 yang digunakan untuk penelitian memanfaatkan informasi intensitas hamburan balik dari satelit radar Sentinel-1. Kemudian perbandingan dua data dengan waktu yang berbeda dilakukan untuk melihat perubahan morfologi Gunung Semeru. Hasil perbandingan kemudian didelineasi dan divalidasi dengan citra Sentinel-2 sehingga didapatkan peta zona bahaya awan panas Gunung Semeru. Hasil peta zona bahaya awan panas menggambarkan awan panas guguran sekitar 15,2 km dari puncak, dengan luas area terdampak mencapai 5,5 km2. Area tersebut digunakan sebagai dasar koreksi peta zona KRB III tahun 1996 dan sudah sesuai dengan peta zona KRB III tahun 2021 yang ditetapkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.