Budidaya kedelai kebanyakan dilakukan setelah musim tanam padi, sehingga tanaman kedelai seringkalimengalami cekaman kekeringan pada beberapa stadia kritis, seperti fase pembungaan dan pengisian polong.Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui potensi hasil dari galur harapan kedelai yangmemiliki karakter berbiji besar yang ditanam dengan cekaman kekeringan, mengetahui perbedaan responpertumbuhan dan hasil antar galur dan varietas tersebut terhadap cekaman kekeringan, dan saat pemberianperlakuan cekaman kekeringan yang masih dapat mendukung tanaman kedelai tumbuh dan berproduksi denganbaik.Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2011 di rumah plastik Fakultas Pertanian,Universitas Jenderal Soedirman, untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil genotip kedelai berbiji besar yaitugalur L/S:B6-G1, L/S:B6-G3, varietas Grobogan, Burangrang, dan varietas Agromulyo pada cekaman sebesar50% kapasitas lapang, yaitu: kontrol (100%), sejak 25 hari setelah tanam/sebelum berbunga/R1, dan sejak 50hari setelah tanam/sebelum pengisian polong/R5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Galur L/S:B6-G1merupakan genotip yang memiliki produksi paling baik dalam kondisi cekaman kekeringan 50% kapasitaslapang sejak 50 hst, yaitu 10,83 g biji per tanaman. Terdapat perbedaan respon antar genotip kedelai terhadapsaat terjadinya cekaman kekeringan, Galur L/S:B6-G1 dan Varietas Argomulyo merupakan genotip memilikiproduksi paling baik pada kadar air tanah 50% kapasitas lapang sejak 50 hst. Kedelai masih mampu berproduksibaik pada kadar air tanah 50% kapasitas lapang sejak 50 hst (fase pengisian polong/R5).Kata kunci: stadia pertumbuhan, kekeringan, kapasitas lapang, genotip, hasilABSTRACTMost of soybean cultivation was held after rice cultivating season, so that soybean crop often sufferingdrought stress on several critical stages of plant growth, such as at flowering and pod filling phase. Thisresearch aims to know the potential yield of big grains soybean line on drought stress, the growth and yield ofbig grains soybean line and varieties on drought stress, when the drought stress still able to support the soybeancrop to growth and produce well. Research was conducted in March until June 2011 at plastic house ofAgriculture Faculty, Jenderal Soedirman University to determine soybean genotypes growth and production i.e.L/S:B6-G1, L/S:B6-G3 line, Grobogan, Burangrang, and Agromulyo varieties under 50% of field capacity thatwere control (100%), since 25 days after planting/before flowering/R1, and 50 days after planting/before podfilling stage/R5. The results of the research showed that L/S:B6-G1 line has the best yield on 50% field capacitysince 50 days after planting, that was 10,83 g of seed per plant. There were different responses between soybeangenotypes and critical time of drought stress, L/S:B6-G1 line and Argomulyo were the best genotypes onproducing by 50% field capacity of soil moisture. Soybean crop was still able to produce well in soil watercontent that stressed 50% of field capacity since 50 days after planting (pod filling stage/R5).Key words: growth stages, drought, field capacity,genotype,yield