Umar, U
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Perbaikan Sistem Pentanahan Telekomunikasi Umar, U; Nugraha, Basuki Tri; Supardi, Agus
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 15, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v15i1.1741

Abstract

Petir telah banyak menimbulkan kerusakan yang merugikan manusia. Dalam sistem telekomunikasi terjadinya sedikit gangguan saja yang mengakibatkan gagalnya sistem komunikasi dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar dari segi materiil, terutama bila terjadi pada suatu sistem yang besar yang mengakibatkan terjadinya gangguan yang mungkin terjadi dalam satu kota besar. Jika hal tersebut sering terjadi maka pelanggan seluler-pun dapat berpindah ke operator seluler lainnya yang akan menurunkan keuntungan finansial yang drastis. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian mengenai perbaikan sistem pentanahan telekomunikasi (BTS XL-Axiata) di Site Kampung Baru Area Batanghari, Jambi. Tahap pertama adalah studi literature dari referensi-referensi yang ada baik berupa buku maupun karya-karya ilmiah. Tahap kedua berupa observasi lapangan antara lain analisis konfigurasi topografi survey (existing), analisis konfigurasi tower (integrated grounding system) dan analisis konfigurasi desain satu titik (isolated grounding system) serta pengumpulan data yang diperoleh dari pengukuran. Tahap ketiga berupa analisis data dan perancangan, yaitu pengolahan data dengan pengukuran dan perhitungan secara manual kemudian membandingkan hasilnya. Hasil dari penelitian ini adalah perbaikan sistem pentanahan site Kampung Baru dengan menggunakan konfigurasi single point connection window (SPCW), untuk mengamankan sistem telekomunikasi dari kebocoran arus dan petir serta imbasnya. Perbaikan sistem pentanahan di site Kampung Baru menggunakan banyak elektroda yang membentuk persegi dikarenakan topografi tempat di sana yang memungkinkan dan efektif adalah menggunakan sistem tersebut. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan perbaikan sistem di site Kampung Baru, didapatkan nilai perhitungan sistem pentanahan adalah 1.34 Ohm serta pengukurannya 1.21-1.25 Ohm.
Perancangan Sistem Monitoring Dan Kontrolling Suhu Dan Kadar Gas Ammonia Pada Kandang Ayam Berbasis Mikrokontroller NodeMCU Bilal, Muhammad; Umar, U
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1: Maret 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v21i01.11735

Abstract

Ayam broiler merupakan jenis ayam pedaging yang dimana sebagai penghasil daging ayam dengan konversi pakan yang rendah, yang menjadikan ayam jenis ini dijadikan sebagai lahan bisnis yang bagus dan menjanjikan. Walaupun ayam broiler merupakan salah satu lahan bisnis yang bagus dan diharapkan akan tetapi, di peternakan Indonesia, terutama di kandang-kandang perumahan masih memiliki beberapa masalah. Salah satunya adalah bau kandang yang menyengat hal ini karena tidak adanya suhu dan kadar gas amonia pada kandang ayam. Bau kandang yang menyengat oleh naiknya kadar gas amonia karena pengaruh suhu yang tidak ideal, yang dimana hal ini dapat mempengaruhi kinerja hewan ternak dari proses pertumbuhan hingga proses. Jika suatu kandang ternak tidak ada pada kondisi berkala maka pada suhu dan gas amonia pada kandang ayam dapat mengakibatkan kematian bagi hewan ternak. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis merancang sistem pemantauan dan pengendalian suhu dan kadar gas amonia pada kandang ayam berbasis mikrokontroller NodeMcu. Alat yang dibuat ini menggunakan beberapa komponen yaitu NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroller, untuk sensor dan aktuator menggunakan DHT11, MQ135, LCD 16x2, Relay 2 channel, DC Fans, dan platform Antares. Hasil pembacaan dari sensor DHT11 dan MQ135 ini akan dimonitoring dan dikirim ke database Antares dan hasil outputnya akan ditampilkan melalui LCD 16x2, secara bersamaan mikrokontroller Node MCU akan mengirimkan perintah ke relay untuk menghidupkan DC fans. DC fans akan bekerja jika sensor suhu dan ammonia membaca nilai lebih dari atau sama dengan 30 ℃ dan 20 ppm (part per million), dan DC fans akan berhenti bekerja jika sensor membaca di bawah dari 30 ℃ dan 20 ppm.