Aziz, Udin Kurniawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemetaan Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan dan Usia Kawin Terhadap Jumlah Anak Lahir Hidup di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedung Kandang Utomo, Satrio Putro; Aziz, Udin Kurniawan
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v16i2.17675

Abstract

Jumlah penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingginya jumlah anak yang lahir dalam keluarga. Jumlah anak lahir hidup merupakan banyaknya anak yang dilahirkan dalam kondisi hidup yang dimiliki PUS (Pasangan Usia Subur). Banyaknya jumlah anak lahir hidup dipengaruhi oleh faktor demografi dan faktor non demografi. Tingkat fertilitas dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan terakhir ibu, pendapatan total keluarga dan usia kawin pertama ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pendidikan, pendapatan dan usia kawin pertama terhadap jumlah anak lahir hidup di kelurahan kotalama, Kecamatan Kedung kandang. Dalam penelitian ini, menggunakan metode kuantitatf yaitu proses penggalian informasi yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang diolah secara statistik, kemudian dijabarkan dalam bentuk peta. Subjek penelitian ini adalah ibu yang berusia produktif Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan total keluarga dan usia kawin pertama berpengaruh terhadap jumlah anak yang dilahirkan hidup dengan nilai sig 0,02 (pendapatan) dan 0,00 (usia kawin pertama) < α = 0,5, sedangkan pendidikan ibu tidak memiliki pengaruh dengan nilai sig 0,62 > α = 0,5. Rata-rata jumlah anak lahir hidup Kelurahan Kotalama sebesar 2,46. Diperoleh kesimpulan, bahwa tingkat pendidikan ibu tidak berpengaruh tergahadap jumlah anak, dan terdapat pengaruh pada pendapatan total keluarga dan usia kawin pertama istri terhadap jumlah anak.
Gambaran Gangguan Perilaku dan Emosional pada Remaja Usia 10-24 Tahun Berdasarkan Faktor Sosiodemografi (Analisis Data Susenas Tahun 2015) Aziz, Udin Kurniawan; Lutfiya, Indah; Sulaiman, Iklil
BIOGRAPH-I: Journal of Biostatistics and Demographic Dynamic Vol 1 No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.739 KB) | DOI: 10.19184/biograph-i.v1i2.27873

Abstract

Fase remaja merupakan transisi anak menuju dewasa. Perubahan psikosial pada fase remaja merupakan fase perubahan paling penting dalam menunjang keberhasilan perkembangan di masa dewasa. Fase remaja merupakan fase yang rentan mengalami gangguan perilaku dan gangguan emosional. Kondisi sosial dan demografi di lingkungan sekitar remaja dapat membentuk pola perilaku remaja dan berisiko berkontribusi terhadap timbulnya gangguan perilaku dan gangguan emosional pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran gangguan perilaku dan gangguan emosional pada remaja usia 10-24 tahun berdasarkan faktor sosiodemografi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 2015. Sampel penelitian yaitu remaja yang mengalami gangguan perilaku dan atau emosional yaitu sebanyak 93 remaja. Hasil studi menunjukkan prevalensi remaja yang sedikit mengalami gangguan perilaku dan/atau emosional sebanyak 63 orang (67,74%), remaja yang seringkali mengalami gangguan perilaku dan/atau emosional sebanyak 22 orang (23,66%), dan remaja yang selalu mengalami gangguan perilaku dan/atau emosional sebanyak 8 orang (8,60%). Sebagian besar remaja yang mengalami gangguan perilaku dan atau gangguan emosional berusia 15-19 tahun, bersekolah, belum kawin, tidak memiliki keluhan kesehatan, bertempat tinggal di wilayah perkotaan, memiliki wealth index dengan kategori menengah, dan memiliki jaminan kesehatan. Peningkatan pengetahuan, pelatihan, dan advokasi tentang kesehatan mental pada remaja perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan perilaku dan emosional pada remaja.