p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Publiciana JANITA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN STRATEGIS SEKRETARIS DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL UNTUK MEWUJUDKAN KABUPATEN TULUNGAGUNG YANG SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING, DAN BERAKHLAK MULIA Muharsono
Publiciana Vol. 13 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.093 KB) | DOI: 10.36563/publiciana.v13i1.206

Abstract

Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai pimpinan eksekutif tertinggi dalam menjalankan peran strategis pemerintahan daerah, dengan tugas fungsi (tupoksi) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 41 Tahun 2007, untuk menjalankan tupoksi tersebut kemampuan sebagai komunikator, koordinator, dinamisator, dan fasilitator dalam menjembatani dan membantu kepala daerah mewujudkan visi dan misinya, menyiapkan, menyusun dan menyepakati program legislatif daerah (prolegda) dengan DPRD, menjaga kestabilan kinerja aparatur masing-masing SKPD untuk mensinergikan implementasi kebijakan daerah melalui program-program nyata bagi masyarakat. Menjalankan amanah dalam mengimplementasikan tugas dan fungsi tersebut banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan sekda dalam menjalankan program daerah, secara teoritis ada enam faktor menurut Thonson (1997) dan Georl (1980) yang mempengaruhi yaitu faktor: lingkungan, nilai, sumberdaya, profesionalisme, politik dan birokrasi. Kompetensi sekda menjadi kekuatan utama dalam mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut untuk lancer atau terhambatnya setiap implementasi kebijakan daerah dalam pembangunan daerah. Kompetensi yang dimiliki sekda dari berbagai pengalaman, kualifikasi pendidikan, maupun pendidikan dan latihan khusus yang dimilikinya merupakan salah satu modal untuk pengembanan amanah, tapi kemampuan memahami dan mengadopsi nilai prinsip misalnya keiklasan dan kepercayaan perlu dijunjung tinggi serta mengadopsi nilai-nilai lokal yang dapat mesinergikan seluruh program daerah. Kata Kunci: Strategis, eksekutif, legislatif, program kebijakan daerah
EFEKTIVITAS APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (STUDI TENTANG APLIKASI PELAPORAN KEUANGAN DESA DI DESA WAJAK LOR KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG) Muharsono; Linda Asfiyah
Publiciana Vol. 14 No. 02 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.116 KB) | DOI: 10.36563/publiciana.v14i02.298

Abstract

ABSTRAK latar belakang penelitian tersebut ialah untuk mengantisipasi terjadinya masalah penyelewengan dana desa & mendukung peraturan pebgelolaan keuangan desa yang transparan, akuntabilitas, serta partisipasi, pemerintah bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri & BPKP untuk melakukan pengembangan aplikasi yang dinamakan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes). Rumusan masalah dalam penelitian : 1) Bagaimana efektivitas aplikasi sistem keuangan desa di Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulungagung, 2) Apa saja kendala dalam penggunaan aplikasi sistem keuangan desa di Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, & dokumentasi. Subjek penelitian adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur Keuangan, aparatur aplikasi sistem keuangan desa & beberapa warga Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Objek penelitiannya adalah aplikasi sistem keuangan desa. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan & verifikasi data. Hasil dari penelitian tersebut adalah : 1) Aplikasi sistem keuangan desa efektif diterapkan di Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulungagung sebagai aplikasi pelaporan keuangan desa. Hal ini dapat dilihat dari aplikasi ini mampu memberikan hasil yang maksimal. Laporan keuangan yang dihasilkan tertata rapi & akurat. Pelaporan ke pusat semakin mudah. Selain itunya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan. 2) Kendala yang dihadapi oleh pemerintah Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulunggagung dalam penggunaan aplikasi sistem keuangan desa antara lain: Jika aplikasi sistem keuangan desa mengalami perubahan versi, maka aparatur segera belajar agar mampu menguasai perubahan pada aplikasi. Aparatur juga harus sigap & teliti jika ada perubahan anggaran belanja yang muncul secara mendadak. Jika salah satu peralatan ada yang rusak & harus dibawa ke servis, aparatur harus menunggu sampai peralatan tersebut selesai diperbaiki & jika jaringan internet trobel maka aparatur juga harus menunggu sampai jaringan internet selesai diperbaiki. Sedangkan kindala yang berkaitan langsung dengan aplikasi sistem keuangan desa, yaitu adanya perubahan versi dari aplikasi sistem keuangan desa setiap setahun sekali, penggunaan dana yang bisa dilihat prosentasinya hanya yang bersumber dari dana Desa (DD) yang lain tidak bisa, jika sudah lewat batas akhir pelaporan aparatur sudah tidak bisa lagi mengentri data laporan karena sudah dikunci oleh server pusat, jika terdapat perubahan anggaran yang ditunjangkan di dalam Perkades (Peraturan Kepala Desa) kemudian perubahan tersebut dientri, aparatur tidak bisa lagi melihat anggaran-anggaran sebelumnya & jika sudah masuk tahap pelaporan akhir server pusat siring error/down. Kata Kunci : Efektivitas, Aplikasi sistem keuangan desa, Aplikasi pelaporan keuangan desa. ABSTRACT The background of the research is to anticipate the occurrence of misappropriation of village funds & to support transparent village financial management regulations, accountability, and participation, the government collaborates with the Ministry of Home Affairs & BPKP to develop an application called the Village Financial System (Siskeudes). The formulation of the problem in the research: 1) How is the effectiveness of the application of the village financial system in Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu, Tulungagung Regency, 2) What are the obstacles in using the village financial system application in Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu, Tulungagung Regency. This study uses a descriptive type of research with a qualitative approach. Data was collected by interview, observation, and documentation methods. The research subjects were the Village Head, Village Secretary, Head of Finance, village financial system application apparatus & several residents of Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu, Tulungagung Regency. The object of the research is the application of the village financial system. Proof of data validity using source triangulation technique. The data analysis used is qualitative analysis with data reduction steps, data presentation, conclusion drawing & data verification. The results of the research are: 1) The application of the village financial system is effectively implemented in Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu Tulungagung Regency as a village financial reporting application. This can be seen from this application is able to provide maximum results. The resulting financial reports are neat and accurate. Reporting to the center just got easier. Besides that, it doesn't take long to work on it. 2) Obstacles faced by the government of Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu Tulunggagung Regency in using village financial system applications include: If the village financial system application experiences a version change, then the apparatus immediately learns to be able to master changes to the application. The apparatus must also be alert & thorough if there is a sudden change in the budget. If one of the equipment is damaged and must be taken for service, the apparatus must wait until the equipment is repaired & if the internet network is problematic, the apparatus must also wait until the internet network is repaired. Meanwhile, Kindala which is directly related to the application of the village financial system, namely there is a change in the version of the village financial system application once a year, the use of funds that can be seen as a percentage only comes from other Village funds (DD), if it is past the reporting deadline the apparatus can no longer enter report data because it has been locked by the central server, if there is a budget change that is supported in the Perkades (Village Head Regulation) then the change is entered, the apparatus can no longer see the previous budgets & if it has entered the final reporting stage central server siring error/down. Keywords: Effectiveness, village financial system application, village financial reporting application.
STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN (STUDI DI DESA SENDANG KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG) Muharsono
Publiciana Vol. 14 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.731 KB) | DOI: 10.36563/publiciana.v14i1.300

Abstract

Salah satu usaha andalan sub sektor peternakan salah satunya adalah usaha peternakan sapi perah. Dalam kegiatan agroindustri yang memiliki peluang prospektif meruapakan subsistem agribisnis. Namun demikian, ada sisi negatif dari usaha peternakan sapi, yaitu menjadikan sumber pencemaran yang berasal dari limbah usaha peternakan sapi . Didalam penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui, mendeskripsikan serta menganalisa peran Pemerintahan Desa dalam mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan sapi, ntuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa apa faktor penghambat dan faktor pendukung Peran Pemerintah Desa dalam mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan sapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kabupaten Tulungagung yang berfokus di desa Sendang Kecamatan Sendang. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Instrument penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, pedoman wawancara, catatan lapangan, dan kamera digital. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengamatan, wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan dan verifikasi. Dalam penelitian ini menggunakan keabsahan data. Peran pemerintah desa sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi atau melengkapi kebutuhan, sarana dan prasarana yang mendukung proses pemerintahan dan pembangunan desa. Peran pemerintah desa sebagai mediator yaitu membuat suatu penyelesaian sengketa para pihak dengan kesepakatan bersama melalui mediator yang bersikap netral, dan tidak membuat keputusan atau kesimpulan bagi para pihak. Terakhir Pemerintah desa sebagai motivator yaitu Memberikan motivasi-motivasi terhadap warga akan pentingnya melindungi alam dan lingkungan dari limbah pencemaran sapi perah.
Penerapan Teknologi Tepat Guna Mesin Pengepres Sampah Plastik Sebagai Bahan Baku Daur Ulang Muharsono; Sri Sutrismi; Desi Rahmawati; Marlena
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.819 KB) | DOI: 10.36563/pengabdian.v1i1.251

Abstract

Abstract The people of Sobontoro in district Boyolangu and Blumbang in district Campurdarat have a very good concern to manage the plastic waste. Their activities aim to help government create the healthy environment. They plan to build the community which is free from the adverse and dangerous effects of plastic waste. The community has formed a Bank of plastic waste to collect plastic waste for many years. What they have done brought a positive thing. The plastic waste which was initially scattered around their house complex collected and pressed to reduce the volume of waste. The well packed and pressed plastic waste can be more valuable and useful as raw material for recycling plastic products with the help of appropriate technology to be implemented in the community. The problems faced by the Bank of plastic waste relating with the insufficient knowledge about the harmful impact of plastic waste on the environment. The next issue deals with the absence of the appropriate technology to press the plastic waste for the sake of the efficiency in the case of the storage of plastic waste and in the distributing the plastic waste to the factory where the waste will be recycled. The method of carrying out the PPTTG activity involves stakeholders, the public and students. The outputs produced are products (the pressing machines of plastic waste), articles published in national journals, the videos, publications in electronic media and intellectual property right (industrial design and copyright). Abstrak Masyarakat Desa Sobontoro Kecamatan Boyolangu dan Desa Campurdarat Kecamatan Campurdarat memiliki kepedulian terhadap pengelolaan sampah plastik dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, bebas dari dampak buruk sampah plastik. Masyarakat membentuk kelompok Bank Sampah untuk mengepul limbah plastik sehingga plastik yang awalnya berserakan, dikumpulkan dan dipress untuk mengurangi volume sampah kemudian dimanfaatkan sebagai bahan baku daur ulang produk yang terbuat dari plastik dengan bantuan Teknologi Tepat Guna untuk diimplementasikan pada masyarakat. Permasalahannya, pengetahuan tentang dampak limbah plastik terhadap lingkungan masih terbatas dan belum memiliki teknologi tepat guna mesin pengepress sampah plastic agar efisiensi tempat dan menambah volume pengepulan sampah plastik sehingga dapat menambah pendapatan serta menyediakan lapangan kerja. Metode pelaksanan kegiatan melibatkan pemangku kepentingan, masyarakat dan mahasiswa. Luaran yang dihasilkan adalah produk (mesin pengepres sampah), artikel yang di muat di jurnal nasional, video kegiatan, publikasi di media elektronik dan kekayaan intelektual (desain industri dan hak cipta).