Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Budidaya Abalon di Asia: Teknologi dan Manajemen Budidayanya Nur, Kurniati Umrah
Jurnal Media Akuatika Vol 5, No 3 (2020): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.713 KB) | DOI: 10.33772/jma.v5i3.13188

Abstract

Abalon merupakan salah satu produk makanan dari laut yang paling mahal. Abalon banyak dibudidayakan di beberapa negara, namun industri budidaya abalon di Asia merupakan yang terbesar di dunia, dengan Tiongkok dan Korea Selatan sebagai dua negara penghasil abalon terbesar di dunia.  Secara umum, terdapat dua sistem budidaya yang dikembangkan di Asia yaitu land-based dan sea-based, dengan beberapa inovasi dan penyesuaian untuk menghasilkan abalon yang berkualitas dan bernilai jual tinggi. Benih abalon biasanya dipelihara di kolam-kolam pemeliharaan yang telah dilengkapi oleh lembaran plastik bergelombang, plastik polythene, pipa PVC maupun genteng tanah liat, yang telah ditumbuhi lapisan diatom sebagai sumber makanan bagi larva yang menempel. Pada tahap pembesaran, Korea Selatan dan Tiongkok  hanya menggunakan rumput laut sebagai pakan bagi abalon, sedangkan Filipina dan Indonesia, selain pakan alami berupa rumput laut, kedua negara juga sedang mengembangkan pakan buatan yang dapat memberikan pertumbuhan yang signifikan bagi abalon budidaya.Kata Kunci : Budidaya abalon, Industri abalon, manajemen benih, manajemen induk, teknologi budidaya.
Diversifikasi Olahan Rumput Laut Menunjang Gizi Masyarakat di Kabupaten Takalar Magdalena Litaay; Nur Haedar; Ambeng Ambeng; Kurniati Umrah Nur
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jal.v13i1.20625

Abstract

Kabupaten Takalar termasuk daerah sebagai penghasil berbagai jenis rumput laut. Ulva lactuca adalah jenis rumput laut yang berprotein tinggi yang belum dikenal oleh masyarakat yang dapat diolah menjadi produk makanan bergizi tinggi. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pelatihan membuat diversifikasi produk rumput laut menjadi produk olahan yang benilai gizi tinggi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari tahap pra-kegiatan yang meliputi survei lokasi dan uji coba pembuatan rumput laut menjadi produk olahan berupa nugget rumput laut, baksorumput laut, mie rumput laut dan biskuit rumput laut. Tahap pelaksanaan kegiatan dengan metode penyuluhan dan pelatihan tentang manfaat serta cara pengolahan rumput laut. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan peserta tentang rumput laut komersil dan rumput laut non komersil, kandungan gizi rumput laut serta produk olahan rumput laut. Hasil uji organoleptik menunjukkan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, aroma, tekstur dan warna dengan hasil yang baik, dimana seluruh panelis menyukai produk olahan rumput laut.
Diversifikasi Olahan Rumput Laut Protein Tinggi Dalam Upaya Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan: Diversification of Processed High Protein Seaweed in Efforts to Reduce Stunting Rates in Pangkep Regency, South Sulawesi Magdalena Litaay; Syahribulan; Rosana Agus; Kurniati Umrah Nur; Mustika Tuwo; St Fauziah; Early Septiningsih4; St. Nurliah Sanusi; Agung Alfian; Mastan; Fausia; Putri Anriani; Zaraswati Dwyana
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 5 No. 3 (2023): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v5i3.51116

Abstract

The coronavirus (COVID-19) pandemic continues to increase, the transmission, spread, and death rates are getting higher so the government is implementing large-scale social restrictions on people's activities in Indonesia. This high transmission can be caused by poor community behavior towards prevention programs that have been informed by the Government, therefore it is necessary to carry out dissemination and counseling related to COVID-19 to increase public knowledge in prevention and transmission to minimize the spread of COVID-19. Since April 2020, COVID-19 has been confirmed to have spread in 34 provinces in Indonesia. So that various regulations were issued to reduce the level of spread of COVID-19 starting from wearing masks, washing hands, keeping a distance, staying away from crowds and reducing mobility, large-scale social restrictions, imposing restrictions on community activities, vaccination programs in doses 1-3, and finally the health protocol for the transition period. Technological developments have encouraged the delivery of information to be more interactive. One of the uses of technology is the delivery of spatial information through ArcGIS Story Maps. ArcGIS Story maps are a way to visualize maps and nonspatial data in advanced web applications. The results of using Story maps are in the form of presenting information and counseling media in the form of interactive maps that contain an overview of COVID-19, case conditions, distribution levels based on urban villages, and how to handle them to related rules through the Story map feature. Keywords:  COVID-19; ArcGIS Online; Story Maps; Corona Virus ABSTRAK Kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini akan bahan pangan sudah semakin meingkat seiring dengan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan gizi masyarakat harus selalu terpenuhi, tetapi seiring dengan waktu sumber bahan pangan semkin berkurang sehingga perlu untk mengantisipasi kebutuhan gizi terutama protein. Saat ini kebutuhan akan protein dibuat dengan mengolah daging buatan, dari berbagai sumber dan sekarang yang menjadi pusat perhatian adalah rumput laut. Kabupaten Pangkep termasuk daerah  penghasil berbagai jenis rumput laut. Euchema dan Gracillaria adalah jenis rumput laut yang sudah dikenal oleh masyarakat, akan tetapi banyak jenis rumput laut berprotein tinggi yang belum dikenal oleh masyarakat yang dapat diolah menjadi produk makanan bergizi tinggi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berenca Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan pelatihan diversifikasi produk rumput laut  adalah dengan melakukan inovasi produk pangan bergizi. Solusi yang ditawarkan melalui penyuluhan tentang jenis rumput laut yang berprotein tinggi dan pelatihan pembuatan produk bahan pangan berbasis rumput laut, selain menambah penggunaan fungsi rumput laut dan melatih ketrampilan untuk membuat produk inovasi dan dapat dijadikan usaha untuk menambah pendapatan rumah tangga. Keterlibatan mitra dalam kegiatan ini DP2KBP3A Kabupaten Pangkep adalah menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung dan mengkordinir kehadiran peserta pelatihan pada saat kegiatan pengabdian. Evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi peserta pelatihan mulai dari produksi dan penggunaan produk tersebut di masyarakat diberikan dalam bentuk kuisioner. Luaran dari kegiatan ini berupa publikasi pada jurnal pengabdian pada masyarakat indeks Sinta  dan produk inovasi rumput laut.  Kata Kunci:  Ulva lactuca, Euchema; Gizi; Gracilaria; Pangkep; Stunting    
Advancing Abalone Nutrition: The Science and Benefits of Formulated Feeds Nur, Kurniati Umrah
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 2 (2024): ISSUE JULY-DECEMBER 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i2.57466

Abstract

The aquaculture industry has increasingly turned to formulated feeds to enhance the growth and health of abalone, a valuable marine species. This paper reviews the current state of research on abalone nutrition, focusing on the development and benefits of formulated feeds. The nutritional requirements of abalone are examined, highlighting the essential macro- and micro-nutrients needed for optimal growth. Various ingredients and additives used in feed formulations are discussed, along with the effectiveness of different feed types. The performance of formulated feeds is compared to natural diets, considering factors such as growth rates, health indicators, and environmental impact. Challenges in digestibility, palatability, and cost-effectiveness are addressed, and recent innovations in feed formulation techniques are explored. The review identifies gaps in current research and suggests directions for future studies to further advance abalone nutrition. Overall, formulated feeds are shown to offer significant benefits in terms of growth performance and sustainability, making them a promising solution for the future of abalone aquaculture.