Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang dapat menular akibat tingkat kesehatan yang buruk. Terjadinya infeksi TB pada seseorang yang imunitas tubuhnya baik umumnya dapat menghentikan petumbuhan bakteri TB, tapi terkadang ada sebagian bakteri yang tinggal persisten di dalam tubuh atau terjadi dormant dan imunitas tubuh tidak mampu menghentikan pertumbuhan bakteri TB. Sehingga yang terjadi dalam beberapa bulan seseorang bisa menjadi pasien positif TB. Pada tinjauan sistematis ini bertujuan untuk melihat efektivitas rifapentine pada pasien dengan Latent Tubercolosis infection (LTBI) serta penggunaannya dengan rejimen lain. Proses penelusuran pustaka dilakukan dengan database PubMed pada awal Januari 2011 sampai dengan Januari 2021. Dengan menggunakan kata kunci “ Effectiveness Rifapentine†dan Tuberculosis yang modifikasikan menggunakan operator Boolean yaitu “ANDâ€. Keseluruhan penelitan yang ditemukan dalam kajian ini sebanyak 17 penelitian dari berbagai negara, dan belum ditemukan penelitian yang dilakukan di Indonesia. Dari hasil kajian ini penggunaan terapi dengan kombinasi rifapentine (P) dan isoniazid (H) yang diberikan selama tiga bulan dengan dosis sekali seminggu (disebut 3HP) efektivitasnya sangat baik pada pasien LTBI dan dapat meningkatkan kepatuhan penderita karena pemberian rejimen yang lebih pendek dan menurunkan resiko hepatotosisitas pada penderita dengan riwayat penyakit hati kronis atau peningkatan SGOT.