Program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) memberikan kesempatan pada orang asing untuk mempelajari bahasa Indonesia sebagai pintu gerbang untuk mengenal Indonesia lebih dalam lagi. Kebudayaan yang hidup dalam masyarakat setempat memberi kesempatan bagi orang asing untuk melihat dan memahami kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Dengan semakin banyaknya orang asing mengunakan bahasa Indonesia, semakin terbuka kesempatan bagi bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional. Strategi kebudayaan yang dapat dilakukan dalam mengenalkan Indonesia dalam pembelajaran BIPA Level 2 adalah melalui penerapan budaya yang menjadi ujung tombak dari kebudayaan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) pengimplementasi budaya dalam pembelajaran keterampilan berbicara bagi pemelajar BIPA Level 2; (2) kendala yang dialami dalam pembelajaran keterampilan berbicara pada pemelajar BIPA Level 2; (3) upaya mengatasi kendala pembelajaran keterampilan berbicara pada pemelajar BIPA Level 2. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode proses dan teknik purposive (selektif/sengaja) dalam melakukan pengambilan sample. Teknik pengambilan data yang diterapkan, yaitu (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) analisis dokumen. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) penerapan budaya dalam pembelajaran keterampilan berbicara pada pemelajar BIPA Level 2 berjalan dengan baik, (2) kendala-kendala dalam pembelajaraan keterampilan berbicara pada pemelajar BIPA Level 2 dapat dibedakan kedalam empat sumber kesulitan, yaitu: (a) peserta didik yang sangat heterogen baik dari sisi budaya kemampuan, dan karaktermenyulitkan para pengajar untuk menyampaikan materi secara seimbang, (b) budaya pemelajar yang masih belum dapat menyesuaikan dengan budaya di Indonesia, (c) minat dan motivasi pemelajar yang masih kurang dalam mempelajari bahasa Indonesia, dan (d) penguasaan bahasa Indonesia yang dimilikioleh para pemelajar sangat beragam. (3) upaya mengatasi kendala-kendala tersebut, yaitu dengan (a) membuat variasi pada model dan materi pembelajaran, (b) memberikan materi yang bersinggungan dengan budaya-budaya di Indonesia, (c) memberikan motivasi pada pemelajar secara intens.