Tampomuri, Harsen Roy
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Digitalization and Human Security: State Border Management Strategies in the Era of Industrial Revolution 4.0 A Study Conducted in Natuna District, Indonesia's border with Vietnam, Malaysia, Cambodia and Singapore Tampomuri, Harsen Roy
PROCEEDING ICTESS (Internasional Conference on Technology, Education and Social Sciences) 2020: PROCEEDINGS ICTESS
Publisher : PROCEEDING ICTESS (Internasional Conference on Technology, Education and Social Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is the fastest-growing country in digital adoption comparing to Brazil and China, as McKinsey's research report published on February 11, 2019. These facts and data were obtained from the research, which involved 17,000 people in 15 countries. The Covid-19 pandemic that has spread across the world, including Indonesia, promotes digital transformation and acceleration by changing ways to interact, learn, and work. As the largest archipelagic country in the world of 17,491 islands, Indonesia still has a wide digital divide. Internet access is still a luxurious thing and rare, especially for the islands of Natuna District on the state border. On the other hand, the government seeks to promote connectivity inclusion by providing internet access for 4,000 villages and sub-districts in 3T areas (disadvantaged, frontier, and outermost). It is needed various approaches to be strategies for managing state borders in the era of the industrial revolution 4.0. The theory used was state border management theory, human security, and theories related to digitalization. The methodological approach used was qualitative, with the expected research results is to provide solutions for border management strategies. Besides, a multidisciplinary approach is a characteristic of this research. Keywords: State Border Management, Digitalization, Human Security.
Dukungan Konglomerasi Media Pada Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024: Studi Kasus Pencalonan Anies Baswedan oleh Partai Nasdem Silitonga, Novance; Tampomuri, Harsen Roy
Jurnal Communitarian (Prodi Ilmu Politik) Vol 5, No 2 (2024): Jurnal Communitarian
Publisher : Universitas Bung Karno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56985/jc.v5i2.488

Abstract

Penelitian ini fokus pada bagaimana konglomerasi media memberikan dukungan terhadap para kandidat presiden dan wakil presiden. Dukungan diberikan pada tahap pra pencalonan, pencalonan, kampanye dan pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Para konglomerasi media bukan saja menguasai pasar ekonomi melainkan lebih jauh lagi, mereka menguasai pasar politik yang didalamnya mereka terlibat dalam praktek pendukungan terhadap calon presiden. Kepentingan bisnis akan selalu ada tatkala keterlibatan konglomerasi media dalam politik. Hal ini tidak terlepas dari relasi kuasa antara penguasa dan pengusaha atau relasi antara politik dan ekonomi. Para konglomerasi media akan menggunakan semua instrumen pemberitaan di media yang mereka miliki dengan memihak salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mereka dukung. Semua pemberitaan media dimaksudkan agar pemilih memberikan kesan/citra positif dan penerimaan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Namun tetap ada dampak dan konsekuensi yang terjadi tatkala calon presiden didukung oleh konglomerasi media.
Generasi Z dan Tantangan Etika Digital Dalam Pembelajaran Modern Silitonga, Novance; Tampomuri, Harsen Roy
Jurnal Communitarian (Prodi Ilmu Politik) Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Communitarian
Publisher : Universitas Bung Karno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56985/jc.v6i1.535

Abstract

AbstrakGenerasi Z adalah generasi yang mendominasi populasi di Indonesia. Merujuk pada datakependudukan Badan Pusat Statistik Tahun 2020, populasi ini merupakan yang terbanyak jumlahnyadibanding generasi milenial. Dibanding generasi milenial, sepertiga total mahasiswa tercatat sebagaigenerasi Z. Sebagai generasi yang lahir bersamaan dengan perkembangan teknologi internet dan serbahidup dengan penggunaan perangkat digital yang terkoneksi internet, mereka diperhadapkan dengantantangan yang tidak biasa dalam proses pembelajaran di universitas. Mereka tergantung pada asupanilmu dan pengetahuan yang berasal dan bersumber dari dunia digital yang secara keilmuan, ilmu danpengetahuan tersebut tidak semua terverifikasi kebenarannya. Mereka sering terjebak dalam praktek-praktek pragmatis dan instan serta menjauhkan diri dari substansi berpikir kritis. Salin dan tempeldari berbagai mesin pencari, platform media sosial dan ragam kecerdasan buatan (ArtificialIntelligent/AI) semakin menjauhkan mereka dari persoalan etika yang seharusnya mereka hargai danjunjung tinggi. Praktek plagiasi menjadi kebiasaan dan dianggap tak berhubungan dengan persoalanetika. Karya dan pemikiran orang lain diklaim sebagai karya dan pemikiran diri sendiri.Kata Kunci: Generasi Z, Plagiarisme Akademik, Artificial Intelligence, etika digital, pembelajaran
Melacak Dinasti Politik Anggota Parlemen Muda dan Termuda Pada Pemilu Legislatif 2024 di Indonesia Tampomuri, Harsen Roy; Roring, Franky P; Tampomuri, Yuni M
Jurnal Communitarian (Prodi Ilmu Politik) Vol 6, No 2 (2025): Jurnal Communitarian
Publisher : Universitas Bung Karno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56985/jc.v6i2.590

Abstract

AbstrakRelasi keluarga atau kekerabatan dalam politik menjadi hal yang kian dibahas jika dilihatpada konteks kajian demokrasi khususnya kepemiluan. Hal ini banyak dilekatkan dengandiksi dinasti politik atau kekuasaan yang dijalankan oleh sekelompok orang yang beradadalam hubungan keluarga, Dinasti politik pada pemilu 2024 merata pada semua kalanganusia termasuk kaum muda yang ada pada kisaran usia di bawah 40 tahun, Data LitbangKompas (2024) mencatat angka 62,6 persen (82) dari 131 figur muda di parlemen berasaldari dinasti politik. Penelitian ini melakukan elaborasi dengan melihat kehadiran figur mudadi parlemen Indonesia baik DPR RI maupun DPD RI periode 2024-2029. Temuan secaraumum penelitian ini mengonfirmasi bahwa figur muda di parlemen juga didominasi dari latardinasti politik. Sedangkan Anggota Parlemen termuda baik DPR maupun DPD dua-duanyadiisi oleh politisi muda dengan afiliasi dinasti politik, Penelitian ini menggunakan metodepenelitian kualitatif dengan sumber data sekunder. Kata kunci: Anggota Parlemen Termuda, Dinasti Politik, Pemilu LegislatifAbstractFamily or kinship relations in politics are increasingly being discussed when viewed in thecontext of democracy studies, especially elections. This is often associated with the term ofpolitical dynasty or power exercised by a group of people who are part of a familyrelationship. Political dynasties in the 2024 election are evenly distributed across all agegroups, including young people who are in the age range under 40 years. Data from KompasResearch and Development (2024) recorded that 62.6 percent (82) of the 131 young figuresin parliament came from the political dynasties. This study elaborates by looking at thepresence of young figures in the Indonesian parliament, both the DPR RI and DPD RI for the2024-2029 period. The general findings of this study confirm that young figures inparliament are also dominated by political dynasty backgrounds. Meanwhile, the youngestmembers of parliament, both the DPR and DPD, are both filled by young politicians withpolitical dynasty affiliations. This study uses qualitative research methods with secondarydata sources. Keywords: Youngest Members of Parliament, Political Dynasty, Legislative Election