Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KECACATAN PRODUK DENGAN METODE SEVEN TOOLS DAN FTA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN NILAI RISIKO DENGAN METODE FMEA Pratama, Farid Setia; Suhartini, Suhartini
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Vol 1, No 1 (2019): Jurnal SENOPATI Vol.1 No.1
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.senopati.2019.v1i1.534

Abstract

Perkembangan industri pada saat semakin pesat sehingga perusahaan selalu dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan fungsinya. Jika kualitas produk sangat baik dan harga terjangkau dipasaran maka konsumen akan tertarik dengan produk tersebut, dan produk tersebut akan mampu bersaing di pasaran Industri manufaktur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kecacatan produk paling dominan dari proses produksi plat baja di PT. Jaya Pari Steel Tbk dengan menggunakan metode Seven Tools dan mengetahui dan mengevaluasi potensial kegagalan dari produk di PT. Jaya Pari Steel Tbk dengan menggunakan metode FMEA. metode seven tools dapat mengidentifikasi jumlah dan  jenis  kecacatan  produk  plat  baja  pada  PT.  Jaya  Pari  Steel  Tbk dilakukan perhitungan menggunakan diagram pareto lalu muncul nilai prosentase   tingkat kecacatan yang paling dominan diantaranya laminasi 41% , plat reject 32%, dan plat missroll 24%. metode FMEA dapat mengetahui dan mengevaluasi tingkat kegagalan potensial dengan menentukan nilai RPN yang paling tinggi, nilai RPN yang paling tinggi yaitu 192, 162, dan 120 yang terdapat pada proses 3-high roughing finishing mill. Dalam analisis FTA dapat mengusulkan perbaikan pada produk jadi, diantaranya meningkatkan quality control terhadap hasil produksi, mengubah produk cacat menjadi produk lain yang mempunyai nilai jual yang tinggi guna mengurangi kerugian yang terjadi, dan memotong produk cacat bila terjadi cacat pada sisi samping supaya dapat dijual lagi kepada konsumen dengan harga seperti produk baru guna mengurangi terjadi kerugian