Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Extreme Value Theory Pada Kasus Kecepatan Angin Di Jawa Timur Maulana, Mustafa Imam; Sofro, A’yunin
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.197 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol12.no1.a1992

Abstract

Extreme wind speed is a natural phenomenon that causes many adverse effects to the surrounding community. The bad effects are damaging or threatening human life such as loss of property, loss of livelihood, and environmental damage. To overcome this problem, something needed for disaster mitigation is prediction. With the prediction of extreme wind speeds, it is expected to be the first step as a disaster mitigation effort. There are two methods that can predict extreme wind speed, the method is the Block Maxima method and the Peaks Over Threshold method. The procedure is taking extreme values, estimating parameters, and calculating the return level value on the desired return period. In the process of parameter estimation, the method used is Maximum Likelihood Estimation (MLE). The data used in this research is the maximum wind speed data at eight East Java observation station’s during 2014-2018. The return period used is 2 years, 5 years and 10 years. The highest return level of the two methods is at Perak II. Based on the AIC value, the lowest AIC value obtained on the POT method is at Karangkates station of 22.74809, while the lowest AIC value in the BM method is at Kalianget station at 91.449461 Kecepatan angin ekstrim merupakan fenomena alam yang menyebabkan banyak dampak buruk bagi masyarakat sekitar. Dampak buruknya yaitu merusak atau mengancam kehidupan manusia seperti kehilangan harta benda, kehilangan mata pencaharian, dan kerusakan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu langkah sebagai upaya mitigasi bencana yaitu prediksi. Dengan adanya prediksi kecepatan angin ekstrim ini diharapkan mampu menjadi langkah awal sebagai upaya mitigasi bencana. Dua metode yang dapat memprediksi kecepatan angin ekstrim yaitu metode Block Maxima dan metode Peaks Over Threshold. Prosedur pengambilan nilai ekstrim, estimasi parameter, dan menghitung nilai return level pada return period yang diinginkan. Dalam proses estimasi parameter, metode yang digunakan adalah Maximum Likelihood Estimation (MLE). Pada tahap akhir, digunakan metode Akaike Information Criterion (AIC) untuk memilih dan membandingkan memilih metode mana yang memiliki model terbaik pada kasus ini. Data yang akan digunakan yaitu data kecepatan angin maksimum di 8 stasiun pengamatan Jawa Timur pada tahun 2014-2018. Return period yang digunakan secara berturut-turut adalah 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun. Nilai return level tertinggi dari kedua metode berada di stasiun Perak II. Berdasarkan nilai AIC,nilai AIC terendah pada metode POT berada pada stasiun Karangkates sebesar 22,74809, nilai AIC yang terendah pada metode BM berada pada stasiun Kalianget sebesar 91,49461.
Analisis Longitudinal pada Data Pasien Diabetes Melitus Wirastuti, Mustika; Sofro, A’yunin
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.199 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol12.no1.a1993

Abstract

Diabetes mellitus is widely known as a blood sugar disease. People can be said to suffer from diabetes mellitus if blood sugar levels exceed normal, blood sugar when ≥ 200 mg/dl, fasting blood sugar levels ≥ 120 mg/dl, blood sugar levels 2 hours after meals ≥ 200 mg/dl and Glycated hemoglobin (HbA1c) levels < 7 %. Factors suspected of causing diabetes mellitus are age, gender, obesity and the effect of diabetes mellitus lowering medicines. Obesity can be seen from the results of the A Body Shape Index (ABSI) value. The factors that cause diabetes mellitus are taken from variables from IFLS4 and IFLS5 data that are longitudinal. This study analyzes the model to find out how the factors that cause diabetes mellitus influence over time. The results showed that there was a significant influence between observation time variable and the effect of diabetes mellitus lowering medicines. The more people who consume diabetes lowering medicines, the more people will suffer from diabetes mellitus Diabetes melitus banyak dikenal orang sebagai penyakit gula darah. Orang dapat dikatakan menderita diabetes melitus jika kadar gula darah yang melebihi normal yaitu gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl, kadar gula darah puasa ≥ 120 mg/dl dan kadar gula darah 2 jam sesudah makan ≥ 200 mg/dl serta kadar Glycated hemoglobin (HbA1c) . Faktor-faktor yang diduga penyebab diabetes melitus adalah usia, jenis kelamin, obesitas dan pengaruh obat penurun diabetes melitus. Obesitas dapat dilihat dari hasil nilai A Body Shape Index (ABSI). Faktor-faktor penyebab penyakit diabetes melitus diambil dari variabel-variabel dari data IFLS4 dan IFLS5 yang bersifat longitudinal. Penelitian ini menganalisis tentang model untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor penyebab diabetes melitus dari waktu ke waktu. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang signifikan antara variabel waktu pengukuran dan pengaruh obat penurun diabetes melitus. Semakin sedikit waktu pengukuran dan dengan banyak orang tidak mengonsumsi obat penurun diabetes maka akan semakin banyak pula orang yang menderita penyakit diabetes melitus.