Leptospirosis termasuk dalam zoonosis, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Leptopira. Terjadinya kasus leptopsirosis terkait erat dengan rantai penularan, dan rantai penularan leptospirosis terkait dengan banyak faktor. Faktor risiko leptospirosis dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok utama: faktor hewan, faktor lingkungan, dan faktor manusia. Banten yang merupakan daerah endemis Leptospirosis, terpilih untuk menjadi lokasi surveilans Sentinel Leptospirosis, tepatnya berlokasi di Kab, Tangerang dan Kab. Serang. Penelitian tentang leptospirosis masih sangat jarang dilakukan di provinsi Banten, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kejadian leptospirosis di 2 kabupaten lokasi surveilans sentinel leptopspirosis provinsi Banten selama tahun 2017 – 2019. Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan populasi sampel adalah suspek Leptospirosis di lokasi Sentinel. Penelitian dilakukan dengan data dari Sentinel Leptospirosis di Kab. Serang dan Kab. Tangerang selama tahun 2017 – 2019. Sampel penelitian adalah seluruh suspek yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Variabel yang di teliti adalah kejadian Leptospirosis, jenis kelamin, umur, pekerjaan, keberadaan tikus, tempat penyimpanan makanan, keberadaan hewan peliharaan, keberadaan hewan ternak, rumah banjir, kontak air tergenang, aktivitas di air/sungai, membersihkan saluran air dan membersihkan sampah. Dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Dari hasil penelitian di dapat hasil faktor faktor yang mempengaruhi kejadian leptospirosis di 2 kabupaten lokasi surveilas sentinel Leptospirosis di Provinsi Banten tahun 2017 – 2019 adalah jenis kelamin POR 2,2 95%CI: 1,099 - 4,327 , umur POR 0,13 95%CI: 0,134 - 0,523, penyimpanan makanan tertutup POR 0,44 95%CI: 1,012 - 5,109, keberadaan tikus POR 4,08 95%CI : 1,738 - 9,566, keberadaan hewan peliharaan POR 2,24 95%CI: 1,104 - 4,544 dan k