Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETERMINAN PENYEBAB DIABETES MELITUS (DM) PADA REMAJA DI SMAN 3 TAMBUN SELATAN KABUPATEN BEKASI Sartika, Mila; Armi, Armi; Susanti, Dwi Puji
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i1.12783

Abstract

Abstrak: Determinan Penyebab Diabetes Melitus (DM) Pada Remaja Di Sman 3 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Di Indonesia, berdasarkan diagnosis dokter penderita Diabetes Melitus (DM) dengan kategori usia 15-24 tahun berjumlah 159.014 orang. Beberapa penelitian membuktikan bahwa masa remaja sebagai periode penting dalam pengembangan penyakit tidak menular di usia dewasa. Secara global dapat diketahui peningkatan prevalensi penyakit tidak menular pada remaja meskipun tidak sebanyak usia dewasa, 25% remaja dengan kelebihan berat badan memiliki tanda-tanda diabetes melitus, begitu juga dengan keluarga yang memiliki riwayat. Tujuan: untuk menganalisis determinan penyebab DM pada remaja. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 124 responden. Analisa data menggunakan Uji Regresi Logistik Ganda. Hasil peneliitian menunjukkan bahwa Regresi IMT dan Riwayat DM dengan penyebab DM pada remaja, bahwa IMT (β: 4,085; 95% CI: 4.879 – 723.811) dan Riwayat DM (β: 5.037, 95% CI: 13.178 – 1801.542) IMT, dengan OR pada variabel riwayat DM sebesar 241,665, artinya remaja yang memiliki riwayat DM akan menyebabkan DM optimal sebesar 242 kali lebih tinggi dibandingkan variabel jenis kelamin dan IMT. Faktor resiko penyebab DM pada seseorang pada keluarga yang mempunyai riwayat DM dan berat badan berlebih (obesitas). Oleh karena riwayat keluarga menjadi factor resiko DM, maka para remaja yang memiliki orang tua yang menderita DM harus melakukan antisipasi untuk pencegahan dan deteksi dini munculnya DM. Simpulan: Besarnya peluang riwayat keluarga dengan DM dan IMT menyebabkan terjadinya DM pada remaja sehingga perlunya pengelolaan Kesehatan dengan menjaga gaya hidup yang sehat sehingga terhindar dari DM bahkan bisa mengelola DM dengan baik tanpa komplikasi.  
Hubungan Depresi dengan Self Efficacy Pasien Pasca Stroke Susanti, Dwi Puji
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 14, No 4 (2024): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v14i4.5507

Abstract

Depresi merupakan gangguan mood yang bisa terjadi sewaktu-waktu pasca stroke dan umumnya terjadi pada bulan pertama setelah serangan stroke. Depresi yang terjadi pada pasien pasca stroke yang disebabkan karena kelemahan fisik. Gejala depresi dapat mempengaruhi persepsi pasien tentang kemampuan fisik dan mental pasien stroke sehingga dapat menyebabkan self efficacy yang rendah terhadap diri sendiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan depresi dengan self efficacy pasca stroke. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilaksanakan di Poli Saraf RSI Sultan Agung Semarang. Pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan sampel yang berjumlah 66 responden. Hasil penelitian menunujukkan bahwa mayoritas responden berusia >55 tahun yaitu sebanyak 39 responden (59,1%), berjenis kelamin laki-laki sebesar 34 responden (51,5%), rata-rata tingkat pendidikan dari SD-SMP sebanyak 36 responden (54,5%), responden yang menikah sebesar 40 responden (60,6%), sebagian besar responden yang mengalami depresi ringan-sedang sebanyak 37 responden (56,1%) dan yang paling banyak memiliki self efficacy baik sebesar 39 responden (59,1%), untuk menilai depresi dengan self efficacy pasca stroke menggunakan uji chi square, data yang diperoleh memiliki nilai p value = 0.000 (