Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Kasus Identifikasi Infeksi Strongylus dan Coccidia Pada Sapi Perah Peranakan Friessian Holstein di Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Batu Pambudi, Ganang Rilo
VITEK : Bidang Kedokteran Hewan Vol. 14 No. 1 (2024): VITEK-Bidang Kedokteran Hewan
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/jv.v14i1.274

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui risiko infeksi endoparasit Strongyloides dan Coccidia di Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Batu. Sebanyak 62 sampel feses sapi perah peranakan frissiean holstein diperiksa dengan menggunakan metode apung dan sedimentasi. Pemeriksaan dilaksanakan dengan mengambil feses segar yang dikoleksi dan diperiksa di Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Hewan Malang. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya 11 ekor (17,7%) terinfeksi Strongyloides dan 4 ekor (6,5%) terinfeksi Coccidia. Kebersihan kandang dan program pencegahan endoparasit menjadi faktor utama dalam eradikasi endoparasit di Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Batu. Kata kunci: coccidia, endoparasit, prevalensi, strongyloides.
Laporan Kasus: Penanganan Korneal Squestrum pada Kucing Domestic Short Hair Pambudi, Ganang Rilo
Media Kedokteran Hewan Vol. 31 No. 3 (2020): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v31i3.2020.137-145

Abstract

Korneal squestrum merupakan suatu keadaan yang terjadi pada kornea yang telah mengalami kornea ulser dalam kurun waktu yang panjang/kronis. Kornea merupakan struktur pada mata bagian depan yang memiliki warna transparan dan tersusun atas outer epitelium, middle stroma dan inner endothelium. Pemeriksaan dasar yang dilakukan pada pasien adalah menace, dazzle dan pupillary reflex. Sedangkan pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah schiemer tear test dan fluorescein test. Hasil pemeriksaan dasar menunjukkan hasil yang positif tanpa adanya gangguan penglihatan. Sedangkan hasil fluorescein test menunjukkan hasil positif kornea ulser dengan adanya pendaran warna hijau. Terapi dilakukan dengan memberikan antibiotik (cendo genta 0,3%) s.6.d.d selama 2 minggu. Respon possitif ditunjukkan oleh pasien dengan hasil fluorescein test negatif pasca 2 minggu pengobatan. Akan tetapi, masih terdapat jaringan-jaringan berwarna putih kecoklatan yang menutupi permukaan korneal. Terapi dilanjutkan dengan memberikan cendoxitrol s.2.d.d selama 2 minggu. Respon yang diberikan pasien kurang baik, jaringan berubah menjadi kecoklatan atau disebut dengan korneal squestrum.