Dewi, Luh Candra
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TENUN SONGKET NEGARA (SONGKET TANPA SAMBUNGAN) DARI KELOMPOK TENUN PUTRI MAS DI KECAMATAN JEMBRANA Dewi, Luh Candra
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v12i1.32411

Abstract

Tujuan daripada skripsi ini adalah mendeskripsikan (1) proses dibuatnya tenun songket negara (songket tanpa sambungan), (2) motif tenun songket negara (songket tanpa sambungan), (3) penempatan komposisi motif kain tenun songket negara (songket tanpa sambungan) dari kelompok pertenunan Putri Mas di Kecamatan Jembrana. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni tahun 2020. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar observasi. Dalam proses analisis data digunakan analisis deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pada proses dibuatnya tenun songket negara (songket tanpa sambungan) terdiri dari beberapa tahap yaitu, proses pencelupan warna pada benang, proses pemintalan benang (Pengeliingan) dan penggulungan benang (Menghani), dan proses menenun menggunakan alat tenun yang telah domodifikasi dengan diberi nama Alat Tenun Negara. (2) Tenun songket negara (songket tanpa sambungan) terdiri dari motif songket negara bintang taburan, songket negara bintang kurungan, songket bun-bunan, songket djodog renes, songket kahyangan wulanperry, songket suarti sudana, songket kausa karana dan songket megawati soekarno putri yang dibuat dengan teknik songket dengan menggunakan benang warna. (3) Penempatan komposisi motif ditempatkan pada tempat yang sama secara posisi dan ukurannya yang termasuk dalam komposisi simetris. Secara keseluruhan tidak semata-mata ditempatkan satu motif hias, melainkan motif yang lebih banyak ditempatkan atau motif dominan menjadi motif utama sedangkan motif hias yang lainnya hanya menjadi motif pengisi dari seluruh bagian kain.