Pemanfaatan kembali tailing dari proses pengolahan mineral merupakan langkah strategis dalam mendukung kegiatan pertambangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu jenis tailing yang masih mengandung mineral berharga adalah tailing hasil proses High Tension Roll Separation (HTRS) yang digunakan dalam pemisahan zirkon kadar rendah. Tailing ini diketahui masih menyimpan kandungan timah (Sn) dalam jumlah yang cukup signifikan. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk mengekstraksi kembali mineral berharga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi laju aliran airterhadap recovery timah dari tailing HTRS menggunakan metode konsentrasi gravitasi dengan alat shaking table. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium menggunakan sampel tailing berukuran -50 mesh dengan massa 15.000 gram pada setiap perlakuan. Variabel bebas yang digunakan adalah laju aliran air dengan tiga variasi, yaitu 0,90 m/s, 0,95 m/s, dan 1,00 m/s. Sementara itu, variabel terikatnya adalah nilai recovery timah (Sn) dalam satuan persen. Parameter kemiringan deck dijaga tetap sebesar 1,2° untuk menjaga kestabilan proses pemisahan. Setelah pemisahan, hasil konsentrat dianalisis menggunakan alat X-Ray Fluorescence (XRF) Shotgun. Data yang diperoleh digunakan untuk menghitung recovery dan dianalisis secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju aliran air memengaruhi nilai recovery. Recovery tertinggi dicapai pada laju 1,00 m/s sebesar 49,96%, sedangkan recovery terendah terjadi pada laju 0,95 m/s sebesar41,57%. Nilai kadar Sn tertinggi dalam konsentrat juga tercatat pada laju 1,00 m/s. Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat lemah antara laju aliran air dan recovery Sn. Temuan ini menunjukkan bahwa shaking table masih efektif digunakan dalam proses recovery timah dari tailing, dengan pengaturan laju air yang tepat untuk menghasilkan hasil yang optimal.