Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Mechanical Properties of Biocomposite with Various Composition of CaCO3 and Starch Setiawan, Agris; Wahyuningsih, Fransisca Diana; Mirahati, Riria Zendy
Journal of Mechanical Engineering Science and Technology (JMEST) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um016v7i12023001

Abstract

Calcium carbonate has the potential to be used in the development of medical materials, including biomaterials. Biocomposite is composed of CaCO3 as matrix material and bioplastic from the combination of corn starch and cassava starch as reinforcement. This study aims to determine mechanical properties such as tensile strength and bending/flexural strength with varying compositions of CaCO3 and bioplastic. Characterization of the biocomposite uses Scanning Electron Microscope to observe the microstructure and composition elements of their structure. This study used 4 variations in the ratio of CaCO3 suspension: (Corn Starch + Cassava Starch). Each sample was characterized using specimen code A for composition 30:70 (w/w) percent and specimen B for composition 40:60 (w/w) percent, specimen C for composition 50:50 (w/w) percent, and specimen D for composition 60:40 (w/w) percent. Based on the results of shrinkage measurements on flexural strength specimens, specimen B has the lowest percentage value of 15±0.01 percent. The lowest tensile strength specimen is found in specimens C and D at 12±0.01 percent. The tensile test results also showed that specimen D had a higher ultimate strength value than the other specimens, which was 0.06±0.03 MPa. Microstructure characterization was carried out using scanning electron microscopy with energy-dispersive X-ray spectroscopy, which revealed the presence of Oxygen at approximately 48.39 percent mass, Carbon at approximately 30.27 percent mass, Nitrogen at approximately 11.77 percent mass, Calcium at approximately 9.57 percent mass, with Calcium being detected in the form of Calcium Carbonate (CaCO3).
Analisis Presentase Fraksi Massa Lolos Ayakan Galena Hasil Peremukan, Penggerusan, dan Pengayakan Amalia, Yasmina; Mirahati, Riria Zendy; Mardhatila, Fitri Ayu
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.5573

Abstract

Galena merupakan salah satu jenis batuan yang banyak digunakan sebagai bahan dasar baterai, pelapis kabel, pewarna dan lain-lain. Hasil penambangan galena terkadang masih besar, untuk memperkecil ukuran galena diperlukan proses peremukan dan penggerusan. Kominusi merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan bahan galian yang bertujuan untuk memperkecil ukuran bahan galian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persentase fraksi massa yang lolos ayakan galena yang telah diremuk melalui jaw crusher dan digerus dengan ball mill, untuk analisis fraksi menggunakan proses pengayakan. Hasil analisa menunjukkan bahwa dari hasil pengujian peremukan, penggerusan, dan pengayakan untuk mesh diatas 200 didapatkan berat 800gram dari total sampel 3040 gram. Sehingga penelitian ini berhasil menghasilkan ukuran serbuk sebesar 20,3%.Kata Kunci: peremukan, penggerusan, pengayakan
Analisis Presentase Fraksi Massa Lolos Ayakan Galena Hasil Peremukan, Penggerusan, dan Pengayakan Amalia, Yasmina; Mirahati, Riria Zendy; Mardhatila, Fitri Ayu
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.5573

Abstract

Galena merupakan salah satu jenis batuan yang banyak digunakan sebagai bahan dasar baterai, pelapis kabel, pewarna dan lain-lain. Hasil penambangan galena terkadang masih besar, untuk memperkecil ukuran galena diperlukan proses peremukan dan penggerusan. Kominusi merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan bahan galian yang bertujuan untuk memperkecil ukuran bahan galian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persentase fraksi massa yang lolos ayakan galena yang telah diremuk melalui jaw crusher dan digerus dengan ball mill, untuk analisis fraksi menggunakan proses pengayakan. Hasil analisa menunjukkan bahwa dari hasil pengujian peremukan, penggerusan, dan pengayakan untuk mesh diatas 200 didapatkan berat 800gram dari total sampel 3040 gram. Sehingga penelitian ini berhasil menghasilkan ukuran serbuk sebesar 20,3%.Kata Kunci: peremukan, penggerusan, pengayakan
Studi Eksperimental Recovery Timah (Sn) dari Tailing High Tension Roll Separation Menggunakan Shaking Table: Pengaruh Laju Aliran Air Mirahati, Riria Zendy; Wulandari, Nurul; Mardhatila, Fitri Ayu; Sukamto, Untung; Putri, Frideni Yushandiana; Labib, Hazim Haikal; Faturrahman, M. Hafiz
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol. 11 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v11i1.14957

Abstract

Pemanfaatan kembali tailing dari proses pengolahan mineral merupakan langkah strategis dalam mendukung kegiatan pertambangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu jenis tailing yang masih mengandung mineral berharga adalah tailing hasil proses High Tension Roll Separation (HTRS) yang digunakan dalam pemisahan zirkon kadar rendah. Tailing ini diketahui masih menyimpan kandungan timah (Sn) dalam jumlah yang cukup signifikan. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk mengekstraksi kembali mineral berharga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi laju aliran airterhadap recovery timah dari tailing HTRS menggunakan metode konsentrasi gravitasi dengan alat shaking table. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium menggunakan sampel tailing berukuran -50 mesh dengan massa 15.000 gram pada setiap perlakuan. Variabel bebas yang digunakan adalah laju aliran air dengan tiga variasi, yaitu 0,90 m/s, 0,95 m/s, dan 1,00 m/s. Sementara itu, variabel terikatnya adalah nilai recovery timah (Sn) dalam satuan persen. Parameter kemiringan deck dijaga tetap sebesar 1,2° untuk menjaga kestabilan proses pemisahan. Setelah pemisahan, hasil konsentrat dianalisis menggunakan alat X-Ray Fluorescence (XRF) Shotgun. Data yang diperoleh digunakan untuk menghitung recovery dan dianalisis secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju aliran air memengaruhi nilai recovery. Recovery tertinggi dicapai pada laju 1,00 m/s sebesar 49,96%, sedangkan recovery terendah terjadi pada laju 0,95 m/s sebesar41,57%. Nilai kadar Sn tertinggi dalam konsentrat juga tercatat pada laju 1,00 m/s. Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat lemah antara laju aliran air dan recovery Sn. Temuan ini menunjukkan bahwa shaking table masih efektif digunakan dalam proses recovery timah dari tailing, dengan pengaturan laju air yang tepat untuk menghasilkan hasil yang optimal. 
Pengaruh Penggunaan Metode Aachen Assisted Leaching Pada Pelindian Emas Di Balai Besar Pengujian Mineral Dan Batubara Tekmira Lestari, Zan Adinda Puspita Tri; Mirahati, Riria Zendy
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i2.44325

Abstract

Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA merupakan badan layanan umum masyarakat yang menangani pengujian mineral dan batubara. Lembaga penelitian ini bergerak berdasarkan keinginan dari pelanggan. Salah satu project yang dilakukan adalah menguji persen ekstraksi bijih emas sulfida dengan menggunakan metode Aachen Assissted Leaching (AAL). Penggunaan metode ini dilakukan sebelum proses pelindian atau yang dikenal dengan proses pre-treatment pelindian emas. Proses ini menggunakan reaktor Aachen, kinerja dari reaktor ini adalah dengan meningkatkan kadar oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) sebanyak 20-30%. Kandungan mineral pengikut pada bijih emas sulfida seperti silika dan sulfur akan mengakibatkan proses pelindian tidak optimal karena sulit dihilangkan tanpa pre-treatment khusus. Cara kerja kadar oksigen terlarut pada pre-treatment ini adalah dengan mengikis lapisan film fluida pengotor. Semakin menipis lapisan film fluida pengotor akan menjadikan reaksi sianidasi pada proses pelindian semakin cepat sehingga dapat meningkatkan persen ekstraksi pelindian emas. Sebagai pembanding didapatkan juga sample Basecase yang merupakan slurry bijih emas yang tidak dilakukan pre-treatment Aachen Assisted Leaching (AAL). Penggunaan Aachen Assissted Leaching (AAL) dapat memberikan alternatif sebagai metode pre-treatment pelindian emas yang optimal, hal tersebut ditunjukkan hasil persen ekstraksi pada sample Aachen Assissted Leaching (AAL) mencapai 98%. Hasil tersebut memiliki perbedaan yang cukup tinggi dengan sample Basecase dengan persen ekstraksi 93%.
Optimalisasi Pengendalian Rasio ICP Boat dengan Limbah Brick Ladle Converter Matte (Al2O3-SiO2) Menggunakan Simulasi Factsage Mantika, Sabrina; Mirahati, Riria Zendy
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v5i1.45489

Abstract

The purification process to increase the nickel content is carried out in a Pierce Smith converter through several stages, including charging, blowing, skimming, dry up, and casting, resulting in a nickel matte with a 75-78% nickel content. After casting, the nickel matte is stored in ladles, with each converter being able to accommodate the casting of 7 ladles, each with a capacity of about 15.5 tons. These ladles are made of carbon steel with a brick lining, consisting of castables on the walls and alumina brick on the bottom. Repeated pouring of matte into the ladles can cause surface erosion due to high heat input and matte friction, as well as chemical issues such as build-up. The refractory material in these ladles will undergo a total relining scheme, resulting in waste brick classified as B3 waste. The potential of the waste brick in the ladles is still quite high in producing residual nickel matte in a homogenized form. Therefore, the waste brick from the ladles will be considered to be mixed with ICP Boat with specific composition and distribution. The resulting mixture will be used as feed in the converter purification process by reviewing the variation of the waste brick to ICP Boat ratio using FactSage software simulation and validating the results through field experiments. FactSage software simulation recommends an improvement in the waste brick to ICP Boat mixture ratio of about 4.6-12% at a temperature of 1200°C to prevent the formation of spinel and olivine Keywords: Converter, ladle, brick, ICP boat, FactSage
Analisis Presentase Fraksi Massa Lolos Ayakan Galena Hasil Peremukan, Penggerusan, dan Pengayakan Amalia, Yasmina; Mirahati, Riria Zendy; Mardhatila, Fitri Ayu
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.5573

Abstract

Galena merupakan salah satu jenis batuan yang banyak digunakan sebagai bahan dasar baterai, pelapis kabel, pewarna dan lain-lain. Hasil penambangan galena terkadang masih besar, untuk memperkecil ukuran galena diperlukan proses peremukan dan penggerusan. Kominusi merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan bahan galian yang bertujuan untuk memperkecil ukuran bahan galian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persentase fraksi massa yang lolos ayakan galena yang telah diremuk melalui jaw crusher dan digerus dengan ball mill, untuk analisis fraksi menggunakan proses pengayakan. Hasil analisa menunjukkan bahwa dari hasil pengujian peremukan, penggerusan, dan pengayakan untuk mesh diatas 200 didapatkan berat 800gram dari total sampel 3040 gram. Sehingga penelitian ini berhasil menghasilkan ukuran serbuk sebesar 20,3%.Kata Kunci: peremukan, penggerusan, pengayakan
Analisis Presentase Fraksi Massa Lolos Ayakan Galena Hasil Peremukan, Penggerusan, dan Pengayakan Amalia, Yasmina; Mirahati, Riria Zendy; Mardhatila, Fitri Ayu
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.5573

Abstract

Galena merupakan salah satu jenis batuan yang banyak digunakan sebagai bahan dasar baterai, pelapis kabel, pewarna dan lain-lain. Hasil penambangan galena terkadang masih besar, untuk memperkecil ukuran galena diperlukan proses peremukan dan penggerusan. Kominusi merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan bahan galian yang bertujuan untuk memperkecil ukuran bahan galian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persentase fraksi massa yang lolos ayakan galena yang telah diremuk melalui jaw crusher dan digerus dengan ball mill, untuk analisis fraksi menggunakan proses pengayakan. Hasil analisa menunjukkan bahwa dari hasil pengujian peremukan, penggerusan, dan pengayakan untuk mesh diatas 200 didapatkan berat 800gram dari total sampel 3040 gram. Sehingga penelitian ini berhasil menghasilkan ukuran serbuk sebesar 20,3%.Kata Kunci: peremukan, penggerusan, pengayakan