Pemanfaatan tanaman obat di masyarakat pada Etnis Ende, Lio, Nataia, dan Dhawe telah dikenal sejak jaman dahulu kala. Saat ini pelestarian tanaman obat masih harus diperhatikan karena seiring perkembangan zaman ditakutkan pengetahuan mengenai penggunaan tanaman obat akan berkurang dan hilang. Penelitian kali ini dilakukan untuk menggali informasi pada masyarakat pada Etnis Ende, Lio, Nataia, Dhawe mengenai jenis tanaman, cara pengolahan, dan khasiat dari tanaman dalam pengobatan. Metode yang digunakan adalah menggunakan cara observasi kepada masyarakat etnis tersebut. Berdasarkan hasil yang di dapat terdapat 60 jenis tanaman dari keempat Etnis yang sering digunakan dalam pengobatan, ini terbagi atas 18 jenis tanaman yang sama dan 42 jenis tanaman yang berbeda. Adapun jenis penyakit yang sering memanfaatkan tanaman dalam pengobatan pada masyarakat adalah demam, panas dalam, keputihan, perut kembung, sakit perut, maag, pendarahan, hipertensi, hipotensi, luka bakar, anemia, terlambat haid, keseleo, nyeri haid, mata ikan, gigitan binatang, sakit gigi, sariawan, rheumatic, amandel, dan ambeien, dan cara pengolahan tanaman obat yang paling banyak digunakan adalah dengan cara direbus. Tanaman khas daerah yang banyak digunakan dalam pengobatan pada etnis tersebut diantaranya adalah Sterculia quadrifida (Faloak), Lannea Coromandelia (Kudo), Azadirachta Indica (Mimba).