Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENILAIAN SIFAT ANTIOKSIDAN DAN STANDARISASI HERBA Centella asiatica L. Urb DARI BERBAGAI DAERAH DI JAWA BARAT Fajarwati, Kania; Budiana, Wempi; Kusriani, Herni; Mardiana, Neng Dian; Fakih, Taufik Muhammad
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v15i2.2520

Abstract

Herba pegagan (Centella asiatica L.Urb) merupakan tanaman yang memiliki khasiat dan salah satunya adalah sebagai antioksidan yang berperan dalam menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas diketahui terlibat dalam timbulnya berbagai penyakit. Senyawa yang terkandung dalam herba pegagan yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu tanin, flavonoid, dan terpenoid. Tujuan dari penelitian yaitu untuk menentukan parameter standarisasi herba pegagan dan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari kelima daerah herba pegagan (Centella asiatica L.Urb). Pada hasil standarisasi parameter spesifik dan non spesifik hasil yang diperoleh telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Farmakope Herbal Indonesia. Sampel diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak kemudian dipantau dan diuji aktivitaas antioksidannya secara kualitatif menggunakan kromatorafi lapis tipis dan secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer sinar tampak. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) diperoleh rentang nilai IC50 67,61-89,32 μg/mL, dimana ekstrak yang paling aktif memiliki aktivitas antioksidan adalah ekstrak pegagan dari daerah pangandaran dengan nilai 67,61 μg/mL dibandingkan terhadap pembanding asam askorbat dengan nilai 4,22 μg/mL. kelima ekstrak herba pegagan berpotensi sebagai antioksidan.
PENILAIAN SIFAT ANTIOKSIDAN DAN STANDARISASI HERBA Centella asiatica L. Urb DARI BERBAGAI DAERAH DI JAWA BARAT Fajarwati, Kania; Budiana, Wempi; Kusriani, Herni; Mardiana, Neng Dian; Fakih, Taufik Muhammad
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v15i2.2520

Abstract

Herba pegagan (Centella asiatica L.Urb) merupakan tanaman yang memiliki khasiat dan salah satunya adalah sebagai antioksidan yang berperan dalam menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas diketahui terlibat dalam timbulnya berbagai penyakit. Senyawa yang terkandung dalam herba pegagan yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu tanin, flavonoid, dan terpenoid. Tujuan dari penelitian yaitu untuk menentukan parameter standarisasi herba pegagan dan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari kelima daerah herba pegagan (Centella asiatica L.Urb). Pada hasil standarisasi parameter spesifik dan non spesifik hasil yang diperoleh telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Farmakope Herbal Indonesia. Sampel diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak kemudian dipantau dan diuji aktivitaas antioksidannya secara kualitatif menggunakan kromatorafi lapis tipis dan secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer sinar tampak. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) diperoleh rentang nilai IC50 67,61-89,32 μg/mL, dimana ekstrak yang paling aktif memiliki aktivitas antioksidan adalah ekstrak pegagan dari daerah pangandaran dengan nilai 67,61 μg/mL dibandingkan terhadap pembanding asam askorbat dengan nilai 4,22 μg/mL. kelima ekstrak herba pegagan berpotensi sebagai antioksidan.
PENETAPAN KADAR FENOL DAN FLAVONOID TOTAL EKSTRAK DAUN Syzygium samarangense (Blume) Merr. & Perry Dan Syzygium aqueum (Burm.f) Alston Fajarwati, Kania; Kusriani, R. Herni; Fauza, M. Reda
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Farmasi Galenika Vol 8 No 1
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v8i1.186

Abstract

Indonesia memiliki 40000 spesies tumbuhan dan diantaranya 9600 berkhasiat obat, tetapi hanya 300 yang telah digunakan sebagai obat tradisional. Syzygium aqueum (Burm.f) Alston dan Syzygium samarangense (Blume) Merr. & Perry merupakan tumbuhan berkhasiat antioksidan yang banyak ditemukan di Indonesia. Senyawa berkhasiat antioksidan diantaranya flavonoid dan fenol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan flavonoid dan fenol secara kuantitatif. Ekstraksi menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol 96%. KLT menggunakan fase diam silica gel GF254 dan fase gerak etil asetat-asam format-air (8:1:1). Penetapan kadar fenol dan flavonoid total menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil yang didapatkan randemen ekstrak sebesar 11.50% b/b untuk S.aqueum dan 9.96% b/b untuk S. samarangense. Dari hasil KLT terlihat adanya fenol dan flavonoid setelah disemprot penampak bercak spesifik FeCl3 1% dan sitroborat. Kadar fenol dan flavonoid total dari S. aqueum lebih tinggi dibandingkan S. samarangense sebesar 160 g GAE/100 g ekstrak dan 43.09 g QE/100 g ekstrak. Dari hasil yang didapat disimpulkan bahwa memiliki kandungan fenol dan flavonoid terbanyak.
Studi Etnobotani Tanaman Berkhasiat Obat Pada Etnis Ende, Lio, Nataia, Dhawe Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur Fajarwati, Kania
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i1.510

Abstract

Pemanfaatan tanaman obat di masyarakat pada Etnis Ende, Lio, Nataia, dan Dhawe telah dikenal sejak jaman dahulu kala. Saat ini pelestarian tanaman obat masih harus diperhatikan karena seiring perkembangan zaman ditakutkan pengetahuan mengenai penggunaan tanaman obat akan berkurang dan hilang. Penelitian kali ini dilakukan untuk menggali informasi pada masyarakat pada Etnis Ende, Lio, Nataia, Dhawe mengenai jenis tanaman, cara pengolahan, dan khasiat dari tanaman dalam pengobatan. Metode yang digunakan adalah menggunakan cara observasi kepada masyarakat etnis tersebut. Berdasarkan hasil yang di dapat terdapat 60 jenis tanaman dari keempat Etnis yang sering digunakan dalam pengobatan, ini terbagi atas 18 jenis tanaman yang sama dan 42 jenis tanaman yang berbeda. Adapun jenis penyakit yang sering memanfaatkan tanaman dalam pengobatan pada masyarakat adalah demam, panas dalam, keputihan, perut kembung, sakit perut, maag, pendarahan, hipertensi, hipotensi, luka bakar, anemia, terlambat haid, keseleo, nyeri haid, mata ikan, gigitan binatang, sakit gigi, sariawan, rheumatic, amandel, dan ambeien, dan cara pengolahan tanaman obat yang paling banyak digunakan adalah dengan cara direbus. Tanaman khas daerah yang banyak digunakan dalam pengobatan pada etnis tersebut diantaranya adalah Sterculia quadrifida (Faloak), Lannea Coromandelia (Kudo), Azadirachta Indica (Mimba).