Rizma, Amalina
Universitas Sebelas Maret

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERUBAHAN BERAT BADAN TIKUS AKIBAT INJEKSI HOMOSISTEIN SEBAGAI MODEL HEWAN PENYAKIT ALZHEIMER Rizma, Amalina; Wasita, Brian; Probandari, Ari
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.149 KB) | DOI: 10.21927/inpharnmed.v5i1.1630

Abstract

Homosistein merupakan salah satu senyawa yang digunakan untuk menginduksi penyakit alzheimer pada tikus. Kadar homosistein yang tinggi memicu stress oksidatif, peradangan saraf dan pembentukan amiloid-beta pada otak. Hal ini dapat mempengaruhi fungsi otak yang terlibat dalam pengaturan nafsu makan sehingga dapat mengakibatkan penurunan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan berat badan tikus yang diinjeksi homosistein selama 7 hari, 14 hari dan 21 hari. Sebanyak 9 ekor tikus galur Sprague dawley usia 8-12 minggu dengan berat 150-200gram dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok I, II dan III diinjeksi homosistein masing-masing selama 7, 14 dan 21 hari. Berat badan tikus ditimbang sebelum perlakuan, hari ke-7, hari ke-14 dan hari ke-21 setelah pemberian homosistein. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan one-way Anova. Rata-rata berat badan tikus kelompok I, II dan III mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,33±1,15 gram; 5,00±2,00 gram; dan 2,33±3,51 gram. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan berat badan yang signifikan antara sebelum dan sesudah injeksi homosistein selama 7 hari pada kelompok I (p=0,038) dan 14 hari pada kelompok II (p=0,049), sedangkan berat badan tikus pada kelompok III tidak mengalami perubahan yang signifikan (p=0,369). Tidak ada perbedaan berat badan yang signifikan antara kelompok I, II dan III setelah injeksi homosistein (p=0,182). Berat badan tikus model alzheimer setelah injeksi homosistein selama 7, 14, dan 21 hari mengalami perlambatan kenaikan berat badan. Kondisi ini mirip dengan pasien alzheimer yang pada umumnya mengalami penurunan berat badan sehingga perlu pemantauan asupan makan untuk mencegah penurunan berat badan lebih lanjut.