Wijaya, E. Chrisna
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

METODE BERTEOLOGI PAULUS MENURUT 1 KORINTUS 9:1-23 DALAM KONTEKS MASA KINI Wijaya, E. Chrisna; Sumiwi, Asih Rachmani Endang; Santo, Joseph Christ
Manna Rafflesia Vol. 10 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38091/man_raf.v10i1.350

Abstract

The method of theology used by a person in providing theological understanding has a uniqueness or distinctiveness that can be judged and even imitated by other theological learners. What the Apostle Paul had and did became an example for believers in his time and today, amid the demands of a society that is increasingly moderate and increasingly sensitive to the gospel message, not only in terms of setting an example of life but also setting an example in terms of theology. The author uses qualitative research methods in discussing and studying specifically 1 Corinthians 9:1-23 in order to examine and discover Paul's theological method. In the study, the author found three theological methods used by the Apostle Paul in this context: the rhetoric method, the apologetics method, and the contextual method. In today's context, the rhetorical method enables effective speech by choosing words, terms, expressions, and sentences that can attract the attention and sympathy of the listener. The apologetic method pays attention to the substance of the true truth of the Christian faith without getting bogged down in the demands of the perspective of the average society. The contextual method pays attention to the condition of society, culture, and all its characteristics, with the aim that the gospel is preached and people in that context can accept and know Christ.
Tinjauan Teologis Dan Fenomenologis Praktik Makan Makanan Yang Dipersembahkan Berhala Dalam Hidup Orang Percaya Di Indonesia Wijaya, E. Chrisna; Laksana, Widhi
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 2, No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v2i2.51

Abstract

Abstraksi: E. Chrisna Wijaya dan Widhi Laksana. Perkembangan pemikiran manusia semakin pesat, demikian membuahkan pemikiran yang luas, kritis dan obyektif. Luasnya obyektifitas pemikiran tersebut lambat laun membawa manusia kepada pemikiran relatif atau tanpa acuan yang hakiki, dengan demikian membawa manusia kesulitan menemukan kebenaran yang hakiki. Ketika manusia kehilangan kebenaran yang hakiki, manusia akan berpikir sesuai apa yang menjadi kebenarannya masing-masing, sehingga penilaian benar dan salah dilihat dari sudut pandang masing-masing. Salah satunya dalam dunia berpikir teologi yang mengkaji berbagai fenomena didunia ini, salah satunya terkait tentang ‘praktik makan makanan yang telah dipersembahkan berhala dalam hidup orang percaya’. Melalui penelitian menjadi upaya menemukan prinsip Alkitab memperbolehkan atau melarang mengerjakan praktik tersebut. Penelitian ini penulis menggunakan metode analisis dengan pendekatan kualitatif. Analisis dilakukan dengan meninjau fenomena yang ada, melihat obyektifitas menggunakan literasi untuk mengetahui pandangan terhadap fenomena tersebut, kemudian meninjaunya secara teologi Biblika, selanjutnya menemukan sebuah simpulan tinjauan penulisan. Dengan demikian, penulisan penelitian ini merupakan sebuah peninjauan terhadap teks Alkitab, khususnya dalam 1 Korintus 10:23-33, yang bertujuan untuk melihat bagaimana Paulus secara persuasif mendorong orang-orang percaya di Korintus untuk mempergunakan kebebasannya secara bertanggungjawab dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang percaya yang lemah imannya, dalam hal makan makanan yang telah dipersembahkan berhala. Dalam tulisannya, Paulus menggunakan argumentasi teologis dan praktis serta memberikan motivasi untuk orang percaya bertindak bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan orang banyak, terutama bagi perkembangan Injil.. Dengan demikian diharapkan umat Kristiani memiliki kacamata ukur yang tepat dalam memandang, menimbang dan akhirnya memberikan sikap yang sesuai dengan Firman Tuhan, yaitu dengan memperggunakan hak dan kebebasan dalam memilih secara bertanggungjawab agar banyak orang yang diselamatkan karena Injil Kristus. Kata Kunci: 1 Korintus 8, 1 Korintus 10, fenomena, praktik makan, makanan berhala, persembahan berhala, iman Kristen, pengetahuan, kasih.