This Author published in this journals
All Journal Extrapolasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG HIPERBARIK RUMAH SAKIT PARU JEMBER Witjaksana, Budi; Imron, Achmad
EXTRAPOLASI Vol 5 No 01 (2012)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v5i01.809

Abstract

Gedung Hiperbarik 3 lantai Rumah Sakit Paru Jember terletak di Jalan Nusa Indah Jember, jalanprotokol yang strategis, mudah di jangkau oleh setiap masyarakat yang membutuhkan. Areal tanah gedungyang direncanakan merupakan satu komplek dengan gedung Rumah Sakit Paru Jember yang lama, sehinggasecara operasional mempermudah para dokter menangani pasien antara gedung lama dan gedung Hiperbarik.Permasalahan yang dialami adalah pada waktu pelaksanaan waktu kontrak selama 100 hari, pekerjaan inimengalami keterlambatan selama 21 hari. Terhitung mulai terima SPK kontraktor bekerja selama 16 harimenyelesaikan pondasi, selanjutnya harus menunggu pemasangan mesin Hiperbarik dari Australia. Setelahmesin tersebut terpasang, struktur kolom baru dipasang. Sehingga mengakibatkan keterlambatan. Darikenyataan tersebut diperlukan penelitian yang bertujuan untuk (1) Mendapatkan lama waktu pelaksanaanpembangunan, (2) Mendapatkan besar biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan. Dari hasildiagram network, maka dapat disimpulkan bahwa (1)pelaksanaan proyek pembangunan gedung hiperbarikrumah sakit paru Jember dapat dilakukan selama 99 hari. (2) Biaya proyek yang diperlukan untukpembangunan adalah sebesar Rp Rp3,23 Milyar. Biaya maksimum per minggu yang diperlukan pada saatkegiatan paling cepat sebesar Rp569,50 Juta, dengan jumlah tenaga kerja maksimum per minggu sebesar 257orang. Setelah dilakukan pergeseran jadwal aktivitas dan penambahan jumlah tenaga kerja, ternyata biayaproyek yang diperlukan pada saat kegiatan mengalami keterlambatan 21 hari sebesar Rp3,36 Milyar. Biayamaksimum per minggu yang diperlukan sebesar Rp387,50 Juta dan jumlah tenaga kerja maksimum perminggu sebesar 212 orang. Dengan demikian pelaksanaan proyek pembangunan gedung hyperbarik rumahsakit paru Jember saat kegiatan mengalami keterlambatan 21 hari, perlu dilakukan penambahan biaya sebesarRp132,73 Juta yang awalnya sebesar Rp3,23 Milyar menjadi sebesar Rp3,36 Milyar.Kata kunci : hiperbarik, keterlambatan, diagram network