Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peristiwa Alih Kode dan Campur Kode dalam Video Youtube Leonardo Edwin (Suatu Kajian Sosiolinguistik) Wardani, Amalia Kusuma; Suwandi, Sariah
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 16, No 4: November 2021
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.16.4.340-352

Abstract

Penelitian ini membahas alih kode dan campur kode dalam video Youtube Leonardo Edwin. Alih kode dan campur kode merupakan gejala kebahasaan yang melibatkan lebih dari satu penggunaan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan faktor yang menyebabkan terjadinya peristiwa alih kode dan campur kode dalam video Youtube Leonardo Edwin.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori Suwito, teori Fisman, dan teori Suandi. Berdasarkan hasil analisis, peristiwa alih kode yang terdapat dalam kedua video tersebut merupakan alih kode ekstern sebab melibatkan bahasa asli penutur (yaitu bahasa Indonesia) dengan bahasa asing (yaitu bahasa Inggris). Kemudian jenis campur kode yang banyak muncul adalah campur kode kata. Faktor-faktor yang memengaruhi peristiwa alih kode dan campur kode tersebut yaitu latar belakang lawan tutur, fungsi dan tujuan pembicaraan, serta konteks pembicaraan.
DISFEMISME PADA KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM @rahmawatikekeyiputricantikka23 Kusumastuti, Widya Ayu; Aziza, Anisa Nur; Wardani, Amalia Kusuma; Hidayati, Ika Nurul
Jurnal Hasta Wiyata Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.hastawiyata.2021.004.02.02

Abstract

Social media becomes a space to express feelings and opinions freely. However, freedom of speech is now abused by internet citizens to freely express words that mean rude, blasphemous, insulting, or in language science called disfemism. This research aims to describe the form and function of disfemism in the comment column of kekeyi public figure's Instagram @rahmawatikekeyiputricantikka23. The research method uses a descriptive qualitative method. The research data are words, phrases, and sentences containing disfemism in the comments column of the Instagram @rahmawatikekeyiputricantikka23 in July 2020. The data collection method uses the simak method with a recording technique—data collection techniques with documentation techniques. Data analysis uses the agih method with basic natural elements, substitution or substitution techniques, and  removal techniques. Based on the results of this study found 279 data on disfemism. The found forms of disfemism are words, phrases, and phrases. The word disfemism form amounts to 90 data, the form of phrase disfemism amounts to 100 data, and the expression disfemism form amounts to 89 data. There are seven functions of disfemism found in this study, among them: (a) as an intermediary to express taboo or indecent things, (b) as a sign of dislike, hate, and disrespect, (c) as an intermediary to express anger or aggravation, (d) as a negative depiction of something, (e) as a means of insulting and mocking, (f) as a means of criticizing, and (g) as a means to exaggerate something and scold.
Pengaruh Gaya Hidup, Personal Selling, Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Pembelian Ulang Produk Maybelline Wardani, Amalia Kusuma; Kurnianingsih, Henny
JURNAL ADMINISTRASI & MANAJEMEN Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Administrasi dan Manajemen
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jam.v13i1.2907

Abstract

Tujuan dari penelitian yaitu untuk menguji bagaimana gaya hidup, penjualan pribadi, dan kepuasan pelanggan mempengaruhi pembelian ulang produk Maybelline. Salah satu tujuan bisnis perusahaan, dapat berpengaruh pada perusahaan agar perusahaan tetap berjalan. Penelitian ini menggunakan populasi pelanggan yang pernah membeli dan menggunakan produk Maybelline. Penelitian kuantitatif digunakan dalam jenis penelitian ini. Data primer digunakan dalam penelitian ini dan kuesioner digunakan untuk pengumpulan data. Besar sampel adalah 100 responden, dan metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi tradisional, dan uji hipotesis. Studi ini menunjukkan bahwa gaya hidup tidak berdampak besar pada pembelian kembali, namun penjualan pribadi dan kepuasan pelanggan berpengaruh. Hasil uji F menunjukkan bahwa pembelian ulang produk Maybelline secara signifikan dipengaruhi oleh gaya hidup, personal selling, dan kepuasan pelanggan secara simultan. Kata kunci: Gaya hidup, Personal selling, Kepuasan Pelanggan, Pembelian UlangAbstractThe purpose of this research is to examine how lifestyle, personal selling, and customer satisfaction affect the repurchasing of Maybelline product. One of the company's business goals, can affect the company so that the company continues to run. This study uses a population of customers who have purchased and used Maybelline products. Quantitative research is used in this type of research. In this study, primary data were employed, and questionnaires were used to gather data. Purposive sampling is used, with a sample size of 100 respondents. The analytical techniques employed in this work include reliability tests, validity tests, traditional assumption tests, and hypothesis testing. This study demonstrates that lifestyle has no substantial impact on repurchasing, however personal selling and customer satisfaction do. The results of the F test show that repurchasing Maybelline products is significantly influenced by lifestyle, personal selling, and customer satisfaction simultaneously. Keywords : lifestyle, personal selling, consumer satisfaction, repurchase