Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Profil Faktor Risiko Penderita Stridor Paska Intubasi Pada Anak dengan Kecurigaan Stenosis Subglotis di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2017 Sitompul, Bobby Pardomuan; Murdiyo, Mohammad Dwijo
Malang Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Journal Vol. 1 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Department of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTBackground: Subglottic stenosis (SGS) is a decrease in the width of the subglottic. Although it can be congenital, 90% of the SGS are acquired with intubation and mechanical respiratory assistance being the main cause. The risk factors that cause SGS are poorly understood. Purpose: To identify risk factors on post-intubation stridor patient with suspicion of subglottic stenosis to assist prevention and optimal management strategies. Methods: Retrospective descriptive study with subject of the study are medical records of post-intubation stridor patient in children that have been suspected subglottic stenosis at otorhinolaryngology head and neck surgery departement of Saiful Anwar General Hospital Malang from January 1st until December 31st 2017 Result: The study included 12 subjects. Male to female ratio 3:1, highest distribution 0-1 years old group 50%, aterm pregnancy age 83.3%, normal birth weight 75%, intubation frequency > 1 times 58,3%, duration of intubation > 7 days 66,7%, central nervous system as main disease 41,7%, underwent tracheostomy 33,3%, underwent endoscopic diagnosis 41,7% with 100% suffer subglottic stenosis with various severity. Conclusion: Incidence of post-intubation subglottic stenosis in children is quite high and needs further investigation to identify risk factors.Keyword: Stenosis subglottic in children, risk factors post-intubation
Rinosinusitis Akut dengan Komplikasi Selulitis Orbita Sitompul, Bobby Pardomuan; Suheryanto, Rus
Malang Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Journal Vol. 2 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Department of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Rinosinusitis merupakan inflamasi di mukosa hidung dan sinus paranasal dengan angka komplikasi yang rendah yakni 3,7-20%. Komplikasi dapat terjadi pada orbita, intrakranial dan tulang. Komplikasi yang paling banyak terjadi adalah komplikasi orbita. Pengenalan diagnosis dini dan terapi yang adekuat menjadi sangat penting karena apabila tidak adekuat akan menimbulkan kebutaan permanen bahkan kematian. Tujuan: Melaporkan sebuah kasus rinosinusitis akut dengan komplikasi selulitis orbita. Laporan kasus: Laki-laki usia 57 tahun dengan keluhan utama bengkak pada pipi dan mata kanan. Berdasarkan anamnesis, presentasi klinis dan pemeriksaan High Resolution Computed Tomography (HRCT) Scan Pre Functional endoscopic sinus surgery (FESS) pasien didiagnosis rhinosinusitis akut dekstra dengan komplikasi selulitis orbita dekstra, diabetes mellitus tipe II, leukositosis, septum deviasi sinistra dan CAD stabil. Pasien menjalani operasi FESS, dilakukan konsultasi ke bagian mata dan menunjukkan hasil pasca operasi yang baik. Kesimpulan: Tatalaksana utama pada rinosinusitis akut dengan komplikasi selulitis orbita adalah melakukan eradikasi infeksi secara komplit dan tatalaksana komprehensif dengan bagian mata dan bagian lain terkait. Pada kasus ini telah dilaporkan kasus laki-laki usia 57 tahun dengan rinosinusitis akut dengan komplikasi selulitis orbita yang ditangani dengan Tindakan FESS.