Kusrini, Kusrini
Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55283

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ispa Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier Berbasis Web Yuliana, Yuliana; Paradise, Paradise; Kusrini, Kusrini
CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal) Vol 10, No 3 (2018): CSRID Oktober 2018
Publisher : Universitas Potensi Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.848 KB) | DOI: 10.22303/csrid.10.3.2018.127-138

Abstract

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah sekelompok penyakit kompleks yang disebabkan oleh virus seperti rotavirus, virus Influensa, bakteri Streptococcus pneumoniae dan bakteri Staphylococcus aureus. ISPA merupakan penyakit gangguan saluran pernapasan yang dapat menimbulkan infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan akibat faktor lingkungan. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala dan cara penanganan penyakit ISPA merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian akibat ISPA. Peran sistem pakar yang disediakan dalam bentuk aplikasi sangat diperlukan untuk membantu seseorang dalam melakukan diagnosa penyakit ISPA secara mudah dan cepat. Pada penelitian kali ini peneliti akan membangun sebuah sistem pakar dengan menggunakan metode Naive Bayes Classifier berbasis web untuk menemukan solusi atau kemungkinan penyakit yang diderita oleh user. Aplikasi Sistem Pakar ini menghasilkan keluaran berupa kemungkinan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang diderita berdasarkan sistem pakar diagnosis ISPA yang telah dirancang, beserta pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa pada sistem yang dibangun dengan menerapkan metode Naive Bayes Classifier mampu mendiagnosis jenis penyakit ISPA secara akurat dengan persentase 90% berdasarkan data dan gejala yang dialami pasien. Namun data keluaran memiliki persentase kemungkinan yang rendah sebab gejala yang dialami pasien tidak cukup kuat untuk menyatakan pasien posistif terdiagnosis jenis penyakit ISPA.