Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menunjukan dan mendeskripsikan bentuk terapi musik perkusi yang digunakan untuk melatih motorik anak cerebral palsy di YPAC Semarang. Manfaat  dari  penelitian  ini  adalah  dapat  dijadikan  informasi kepada  terapis,  sekolah,  dan masyarakat agar dapat memberikan langkah atau penanganan yang tepat bagi anak cerebral palsy dan dapat sebagai acuan dalam pnyempurnaan metode yang sudah ada. Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi dan musikologi, sasaran penelitian terapis dan anak cerebral palsy. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen, sedangkan  pemeriksaan  keabsahan data yang digunakan triangulasi.  Analisis data meliputi tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.  Bentuk terapi musik perkusi yang digunakan dalam terapi motorik dibagi dua yaitu musik sumber bunyinya dari tubuh dan sumber bunyinya dari alat musik. Keduanya dibagi menjadi musik bernada dan  musik tak bernada, dan proses terapi musik perkusi dibagi menjadi tiga tahap, observasi, awal dan akhir. Musik tubuh bernada diajarkan melalui mulut. Musik tubuh tak bernada diajarkan melalui  bagian tubuh anak itu sendiri seperti tepuk tangan, tepuk paha dan hentakan kaki. Sedangkan alat musik bernada seperti angklung, belira, keyboard dan alat musik tak bernada diajarkan seperti  rebana, tamborin, snare drum  dan  simbal.  Proses  pelaksanaan  terapi  musik  menggunakan  cara  bervariasi.  Saat mengajarkan sebuah lagu, terapis memilih lagu bersifat edukatif dan  memancing intelegensi anak, seperti “suka hati injak bumi disertai hitunganâ€Â. Secara tidak langsung lagu tersebut memiliki unsur- unsur pelajaran seperti menghitung dan rangsangan untuk  melakukan gerak. Dalam proses terapi dipengaruhi beberapa faktor, cuaca, usia, mental intelegensi anak, tingkat kecacatan, emosi anak, dan orang tua.    ÂÂ