Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi permasalahan di berbagai belahan dunia. Laporan penelitian sebelumnya dari 19 kasus DBD hanya 7 yang dapat dilacak. Penguatan sistem surveilan dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan petugas surveilan dan pemanfaatan teknologi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan petugas surveilans. Rancangan penelitian pra eksperiment dengan desain pre post design. Populasi dan sampel adalah petugas surveilans dari dinas kesehatan provinsi D.I Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Puskesmas. Sampel sebanyak 20 sampel. Pelatihan dilakukan satu (1) hari di laboratorium komputer meliputi pengertian, kemampuan design kuesioner,kemampuan analisis data dengan mengunakan kobotoolbox dan latihan aplikasi dengan kobotoolbox. Analisis data dilakukan dengan uji paired t test dengan 95% confidence Interval.  Analisis dari 20 subjek bahwa rerata sebelum pelatihan aspek pengertian koboltoolbox sebesar 78.6 sedangkan setelah 89.3. Aspek pengetahuan pembuatan kuesioner sebelum 78.8, sedangkan setelah 89.6. Pada aspek analisis sebelum 46.7 setelah 57.5. Analisis bivariat bahwa ada perbedaan signifikan t = -2.445 p = 0.024, berdasarkan pembuatan kuesioner ada perbedaan signifikan sebelum dan setelah pelatihan t = -2.584 p =0.018. Berdasarkan analisis koboltoolbox bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara sebelum dan setelah pelatihan t = -1.716 p=0.103.Berdasarkan total pengetahuan ada perbedaan signifikan t = -5.206 p =0.000. Terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan antara sebelum dan setelah pelatihan kobotoolbox.Â