Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN MANUSIA DAN BINATANG DALAM CERPEN-CERPEN MAJALAH MANGLE (Human and Animal Relationship in The Short Story of Mangle Magazine) Angkasa, Ririn Rianty; Rahayu, Taufik
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 1 (2021): Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v3i1.72

Abstract

Penelitian ini berjudul “Hubungan Manusia dan Binatang dalam Cerpen-cerpen Majalah Mangle”. Dalam penelitian ini digunakan teori struktural sebagai pisau bedah. Teori ini membahas keterkaitan antarunsur karya sastra. Penelitian ini memfokuskan pada pembahasan moral. Penelitian ini menekankan pada unsur tokoh dan penokohan serta unsur peristiwa. Penelitian ini menggunakan objek penelitian 11 buah cerpen majalah Manglé periode 1979-2015. Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) peran tokoh binatang sebagai alat kepentingan manusia, alat kesenangan manusia, alat keuntungan manusia, objek pengganggu manusia, dan teman manusia; 2) sudut pandang manusia terhadap tokoh binatang, yakni sudut pandang negatif sebagai alat kepentingan manusia, alat kesenangan manusia, alat keuntungan manusia, serta objek pengganggu manusia, dan sudut pandang positif sebagai teman manusia, serta sebagai entitas yang menjaga keseimbangan ekosistem; dan 3) pesan yang terungkap berkaitan dengan moral manusia terhadap tokoh binatang, yaitu manusia tidak boleh memanfaatkan tenaga binatang secara berlebihan, manusia tidak boleh memanfaatkan binatang sebagai objek perjudian, manusia tidak boleh memburu binatang untuk tujuan kesenangan, manusia tidak boleh memburu binatang untuk mendapatkan keuntungan pribadi, manusia tidak boleh memburu binatang langka, manusia tidak boleh diskriminatif terhadap binatang, dan manusia tidak boleh menyakiti binatang.
The Sundanese weekly magazine "Manglé"; Fostering the growth of Sundanese literature as part of Indonesian cultural history Rahayu, Taufik
Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia Vol. 26, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reflecting on the evolution of the weekly Sundanese magazine, Manglé, since its establishment in 1957, this article traces the magazine’s vital role in fostering the growth of modern Sundanese writing. For the past 66 years, it has provided a platform for Sundanese writers to showcase their works, with numerous prominent authors gracing its pages. At the peak of its success in 1964, Manglé had a circulation of 70,000 copies, but its circulation has dwindled over time. The advent of the internet and social media has presented new challenges, compelling Manglé to struggle to recapture its former glory. However, the magazine remains an irreplaceable guardian of Sundanese literature and culture and fulfills a role that national media outlets cannot play. Sundanese writers choose Manglé to publish their Sundanese pieces, in preference to writing in Indonesian for broader circulation. This promotion of Sundanese writing can be traced chronologically through the influence and views of the editors-in-chief. Manglé’s unwavering championing of Sundanese language and literature is exemplary, and its continuing commitment to sustaining and supporting Sundanese socio-cultural events deserves proper recognition.