Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENANGGULANGAN KERUSAKAN PANTAI TERDAMPAK EROSI DENGAN PEMECAH GELOMBANG AMBANG RENDAH Nugroho, Cahyo Nur Rahmat; Larasar, Agustia A; Mathilda, Puty P; Gemilang, R.Indra; Sulaiman, Dede M.
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12303

Abstract

Keberhasilan penerapan bangunan Pemecah Gelombang Ambang Rendah (PEGAR), di luar syarat batas dan kriteriadesain struktur tersebut, sangat ditentukan oleh tata letak pemasangannya, yang meliputi tata letak vertikal danhorizontal. Tata letak vertikal terkait dengan posisi elevasi puncak struktur PEGAR terhadap permukaan laut, baikuntuk permukaan air laut rata-rata maupun untuk permukaan air laut tertinggi. Tata letak horizontal berkaitan denganpenempatan PEGAR dalam hal jarak optimal dari pantai ke posisi PEGAR, panjang struktur, dan lebar celah antaraPEGAR. Ketiga parameter ini menentukan limpasan dan terperangkapnya sedimen di belakang struktur ambangrendah tersebut. Makalah ini menyajikan ringkasan pengalaman lapangan yang berguna untuk pengembangan PEGARsebagai salah satu metode perlindungan pantai yang effektif. Tujuan pengembangan struktur ambang rendah ini adalahantara lain untuk membuat konsep pedoman pelaksanaan PEGAR sebagai struktur pantai yang disukai yang berlakuuntuk semua jenis bahan yang biasa digunakan dalam struktur perlindungan pantai.
Analisis Perubahan Garis Pantai dengan Skematisasi Model Numerik 2D : (Studi Kasus: Penanganan Pantai Manggar Segarasari, Balikpapan) Hakiki, Irham Adrie; Nugroho, Cahyo Nur Rahmat; Gemilang, Rd. Indra Anggun; Setiawan, M. Hendro; Prasetyo, Adi
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (Juni 2024)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v4i1.96

Abstract

Kemunduran garis pantai adalah permasalahan yang mendominasi kerusakan pantai di Indonesia. Penanganannya memerlukan analisis yang tepat, sehingga solusi terpilih mampu menjawab permasalahan yang ada. Untuk kemunduran garis pantai akibat erosi, model numerik merupakan alat yang sesuai karena dapat digunakan untuk memprediksi kejadian dalam jangka waktu panjang serta mencakup wilayah yang luas. Model 1D merupakan yang sering digunakan karena penggunaannya yang relatif mudah dan perilakunya mudah diprediksi. Namun, model ini memiliki keterbatasan dalam meninjau dampak dari adanya bangunan pantai, terutama yang melibatkan proses morfologi di area downdrift bangunan pantai atau bypassing sedimen. Oleh karena itu, penggunaan model 2D menjadi alternatif dalam proses analisis perubahan garis pantai akibat melibatkan proses fisik yang lebih detil dalam simulasinya. Namun, penggunaan model 2D terkendala oleh lebih banyaknya sumber daya komputasi yang diperlukan. Pada tulisan ini, kinerja hasil simulasi dengan penggunaan skematisasi pada model 2D dikaji untuk mengetahui dampak penyederhanaan pengaturan model dalam analisis perubahan garis pantai akibat penanganan dengan bangunan pantai dengan kasus pada Pantai Manggar Segarasari menjadi daerah percontohan. Penyederhanaan ini mencakup metode forcing dan interaksi dari tiap kejadian fisik yang mengatur perubahan morfologi. Hasil dari simulasi dengan beberapa kombinasi bangunan menunjukkan bahwa model cukup sensitif terhadap konfigurasi bangunan yang disimulasikan. Tiap skenario menghasilkan respon yang cukup berbeda untuk dapat diambil sebuah kesimpulan. Namun, teramati juga hasil yang tidak realistis akibat efek dari tidak adanya umpan balik dari perubahan morfologi terhadap respon hidrodinamika, sehingga metode ini lebih disarankan untuk analisis kualitatif, namun tetap perlu diiringi dengan suatu kuantifikasi untuk mempermudah perbandingan kinerja.