Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Retak Dan Perilaku Batuan Kapur Saat Pembebanan Pada Proses Penambangan Bawah Permukaan Asmaroni, Dedy; Irmawan, Agus
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 1 No 2: September 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i2.1091

Abstract

Batuan dolomit termasuk dalam batuan kapur adalah sebuah batuan sedimen terdiri darimineral calcite yang merupakan pembentuk batuan kapur yang terdiri atas kalsium (Ca) danCarbonat (CO3) serta magnesite (Mg). Pemanfaatan batu kapur sebagai bahan bangunan telahlama dilakukan, hal ini disebabkan batuan kapur mudah didapatkan dan berharga murah.Oleh sebab itu, penambangan batu kapur banyak dilakukan baik di permukaan maupun dibawah permukaan batuan yang membentuk terowongan batu kapur.Sampai saat ini,penambangan batu kapur di atas permukaan masih belum terjadi kelongsoran karenapenambangan batu kapur di atas permukaan mempunyai tingkat keamanan yang cukup tinggi meskipun penggalian yang dilakukan mempunyai sudut 900.Namun sebaliknya, kelongsoran(keruntuhan) sering terjadi pada penggalian di bawah permukaan, Keruntuhan tersebutdiakibatkan oleh ketidaktahuan penambang tentang batas-batas aman penambangan batukapur di bawah permukaan terlebih ketika musim hujan.Oleh karena itu Untukmeminimalkan terjadinya keruntuhan pada batuan kapur ketika penambangan di bawahpermukaan perlu dilakukan penelitian terhadap sifat fisik, sifat teknis dan sifat mekanis batuan kapurdan perilakunya ketika terdapat beban yang bekerja diatasnya serta pengaruh retakan yang terjadipada batuan terhadap daya dukungnya saat penambangan bawah permukaan dilakukan.Pengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan teknis batuan kapursedangkan uji lentur dilakukan untuk mengetahui kuat lentur batuan saat beban bekerja danadanya retakan batuan kapur. Hasil uji laboratoium akan dijadikan data untuk pemodelan inputplaxis dengan variasi beban dan kedalaman yang berbeda-beda. Analisa data dilakukan darihasil pemodelan Plaxis dan pengujian mekanisnya sehingga akan diketahui pengaruh lebar dan kedalaman penggalian. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan batuan kapur Pamekasandikelompokkan ke dalam batuan lemah dengan kuat tekan 2.34 MPa dengan nilai Gs 2.4 dankohesi 27.27 kPa.Hasil pemodelan Plaxis 8.2 menunjukkan bahwa Keruntuhan terowonganbatuan kapur untuk berat sendiri terjadi ketika lebar galian 5 meter dengan kedalamanterowongan 7 meter dari atas permukaan.Sementara Untuk penambangan dengan bebantambahan di atasnya, keruntuhan mulai terjadi saat lebar terowongan di atas 3 meter dengankedalaman galian lebih dari 6 meter.
Pengaruh Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang Bambu Sebagai Pengganti Sebagian Semen Terhadap Kuat Tekan Beton dengan Penggunaan Agregat Kasar Madura Irwanto, Taurina Jemmy; Irmawan, Agus
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 4 No 1: March 2021
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v4i1.3360

Abstract

Concrete is a mixture of Portland cement, fine aggregate, coarse aggregate and water, the author tries to use local Madura crushed stone and bamboo shells as a partial substitute for cement to determine whether the effect of utilizing local waste and materials on the planned compressive strength of concrete. In addition to the use of local materials, it is used shellfish waste which is expected to be able to provide the latest innovations in the world of construction in the future. In this test, concrete is planned in the form of a cube of size 15x15x15 cm, and tested at the age of 7 days and 28 days for each variation of the mixture, the research was carried out using several variations of the concrete mixture, namely, 0%, 2%, 4% and 6% replacement of cement with shells. bamboo shells, where later the 0% variation will be the benchmark for each variation. From the results of testing the chemical content of bamboo clam shells, it was found that the content of lime (CaO) was 98.23%. The results of the compressive test for each variation resulted in an increase in compressive strength from each variation. The greatest increase in compressive strength is at 6% variation with the resulting compressive strength of 21.94 MPa.
Pengaruh Retak Dan Perilaku Batuan Kapur Saat Pembebanan Pada Proses Penambangan Bawah Permukaan Asmaroni, Dedy; Irmawan, Agus
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 1 No. 2: September 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i2.1091

Abstract

Batuan dolomit termasuk dalam batuan kapur adalah sebuah batuan sedimen terdiri darimineral calcite yang merupakan pembentuk batuan kapur yang terdiri atas kalsium (Ca) danCarbonat (CO3) serta magnesite (Mg). Pemanfaatan batu kapur sebagai bahan bangunan telahlama dilakukan, hal ini disebabkan batuan kapur mudah didapatkan dan berharga murah.Oleh sebab itu, penambangan batu kapur banyak dilakukan baik di permukaan maupun dibawah permukaan batuan yang membentuk terowongan batu kapur.Sampai saat ini,penambangan batu kapur di atas permukaan masih belum terjadi kelongsoran karenapenambangan batu kapur di atas permukaan mempunyai tingkat keamanan yang cukup tinggi meskipun penggalian yang dilakukan mempunyai sudut 900.Namun sebaliknya, kelongsoran(keruntuhan) sering terjadi pada penggalian di bawah permukaan, Keruntuhan tersebutdiakibatkan oleh ketidaktahuan penambang tentang batas-batas aman penambangan batukapur di bawah permukaan terlebih ketika musim hujan.Oleh karena itu Untukmeminimalkan terjadinya keruntuhan pada batuan kapur ketika penambangan di bawahpermukaan perlu dilakukan penelitian terhadap sifat fisik, sifat teknis dan sifat mekanis batuan kapurdan perilakunya ketika terdapat beban yang bekerja diatasnya serta pengaruh retakan yang terjadipada batuan terhadap daya dukungnya saat penambangan bawah permukaan dilakukan.Pengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan teknis batuan kapursedangkan uji lentur dilakukan untuk mengetahui kuat lentur batuan saat beban bekerja danadanya retakan batuan kapur. Hasil uji laboratoium akan dijadikan data untuk pemodelan inputplaxis dengan variasi beban dan kedalaman yang berbeda-beda. Analisa data dilakukan darihasil pemodelan Plaxis dan pengujian mekanisnya sehingga akan diketahui pengaruh lebar dan kedalaman penggalian. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan batuan kapur Pamekasandikelompokkan ke dalam batuan lemah dengan kuat tekan 2.34 MPa dengan nilai Gs 2.4 dankohesi 27.27 kPa.Hasil pemodelan Plaxis 8.2 menunjukkan bahwa Keruntuhan terowonganbatuan kapur untuk berat sendiri terjadi ketika lebar galian 5 meter dengan kedalamanterowongan 7 meter dari atas permukaan.Sementara Untuk penambangan dengan bebantambahan di atasnya, keruntuhan mulai terjadi saat lebar terowongan di atas 3 meter dengankedalaman galian lebih dari 6 meter.
Pengaruh Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang Bambu Sebagai Pengganti Sebagian Semen Terhadap Kuat Tekan Beton dengan Penggunaan Agregat Kasar Madura Irwanto, Taurina Jemmy; Irmawan, Agus
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 4 No. 1: March 2021
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v4i1.3360

Abstract

Concrete is a mixture of Portland cement, fine aggregate, coarse aggregate and water, the author tries to use local Madura crushed stone and bamboo shells as a partial substitute for cement to determine whether the effect of utilizing local waste and materials on the planned compressive strength of concrete. In addition to the use of local materials, it is used shellfish waste which is expected to be able to provide the latest innovations in the world of construction in the future. In this test, concrete is planned in the form of a cube of size 15x15x15 cm, and tested at the age of 7 days and 28 days for each variation of the mixture, the research was carried out using several variations of the concrete mixture, namely, 0%, 2%, 4% and 6% replacement of cement with shells. bamboo shells, where later the 0% variation will be the benchmark for each variation. From the results of testing the chemical content of bamboo clam shells, it was found that the content of lime (CaO) was 98.23%. The results of the compressive test for each variation resulted in an increase in compressive strength from each variation. The greatest increase in compressive strength is at 6% variation with the resulting compressive strength of 21.94 MPa.