Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PANDANGAN ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN DALAM TAMBAK wahid
Dinar : Jurnal Prodi Ekonomi Syariah Vol 3 No 2 (2020): Maret
Publisher : el Hakim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jual beli dalam istilah fiqh disebut dengan al-bay‘ yang berarti menjual, mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain.[1] Sedangkan dalam bahasa Arab jual beli disebut al-bay‘ yang berarti menukar (pertukaran). Kata jual (al-bay‘) dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya yaitu beli (asy-syira’) dengan demikian al-bay‘ berarti menjual dan sekaligus beli.[2] Dari pengertian di atas, yang menjadi objek perbincangan al-bay‘ adalah mekanisme, sebab hal itulah yang dapat menentukan status sah tidaknya jual beli. Selama mekanisme yang terjadi masih sesuai dengan syara’ atau hukum yang berlaku, maka jual beli menjadi legal menurut kaca mata hukum. Tetapi bila mekanisme jual beli yang terjadi tidak lagi sesuai dengan syara’ atau hukum yang berlaku, maka status bisa berubah dari legal menjadi illegal Seperti halnya praktek jual beli ikan didalam tambak, mekanismenya bermula dengan penjual mencari calon pembeli untuk menawarkan barang (ikan) setelah penjual menemukan calon pembeli penjual menawarkan barang (ikan) tersebut kepada pembeli dengan harga pembuka dan kemungkinan masih bisa terjadi nego di keduabelah pihak. Transaksi jual beli ikan didalam tambak ini oleh keduabelah pihak dilakukan di darat. Metode yang di pakai penjual dalam menawarkan daganganya (ikan) kepada pembeli hanya dengan memperlihatkan tambak penjual (ikan) yang diperjual belikan kepada pembeli. Setelah transaksi disepakati dengan harga tertentu, secara otomatis status ikan didalam tambak milik pembeli terhitung sejak terjadi kesepakatan itu. Untuk pengambilan barang (ikan) sepenuhnya diserahkan kepada pembeli, penjual tidak lagi ikut andil mengenai pengambilan barang. Sewaktu-waktu pembeli bisa bergegas menuju tambak untuk mengambil barang (ikan) yang dibelinya sesuai dengan letak titik koordinat yang diberikan penjual kepada pembeli. Jumlah serta kualitas ikan masih samar dan bisa saja ikan yang ada didalam tambak itu tidak seperti yang diharapkan. [1] Nasrun Haroen, Fiqh Mu’amalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), 2. [2] Sayyid Syabiq, Penerjemah Muhammad Thalib, Fiqh Sunnah 12 (Bandung: PT. Al-Ma`arif, 1999), 47.
EFFORTS TO IMPROVE PHYSICAL EDUCATION LEARNING ON PHYSICAL FITNESS MATERIAL THROUGH GAME BASED LEARNING FOR GRADE XI STUDENTS OF SMA NEGERI 7 BANDA ACEH Turia Ningsih; Nasrullah; Wahid; Muhajir
Journal of Quality Islamic Education Research Vol 2 No 1 (2025)
Publisher : CV. Asry Persada Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Physical Education is a subject that aims to improve students' physical fitness through various physical activities. One of the important materials in learning Physical Education is physical fitness. However, many students are less interested and feel less motivated in following the material. One effort to overcome this is to implement game-based learning. Game-based learning not only makes students more interested and actively involved, but can also improve physical fitness effectively. This article aims to explain efforts that can be made to improve physical fitness learning through a game-based learning approach for class XI students of SMA Negeri 7 Banda Aceh. Game-based learning can create a fun and challenging atmosphere, as well as improve students' teamwork and social skills. By adapting games that are relevant to the objectives of learning physical fitness, students can benefit both physically and socially. Constructive evaluation and feedback are also very important to support student development. It is hoped that with this approach, physical education learning can be more effective and enjoyable.