Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Study Tide Dynamics and Impact of Coastal Floods on the Settlement Areas of Batam City Suryani, Rini; Sekarjati, Dhanu
MIYANG Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Miyang Edisi November 2023
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55719/j.miy.v3i2.977

Abstract

Batam City, strategically located as an economic and industrial center in the Riau Islands province, Indonesia, faces challenges stemming from rising sea levels due to climate change and unusual tidal patterns. These factors lead to recurrent coastal flooding and create new issues for coastal areas. This research project has three primary objectives: tidal forecasting, tidal flood hazard mapping, and vulnerability assessment of infrastructure and settlements in Batam City's coastal areas. To achieve these goals, a combination of methods is employed. Tidal forecasts rely on a semimean linear trend approach. Spatial flood analysis considers the Hloss scenario, with the loss distance referring to the peak of the sea flood. Additionally, losses resulting from coastal flooding disasters were assessed using the Economic Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC) budget base planning (RAB) method. The research results reveal that the Batam area experiences two semidiurnal tides with dynamic sea level fluctuations, reaching a peak flood height of 2 meters. Spatial analysis identified several areas affected by tidal flooding, particularly densely populated coastal areas such as Batuaji, Batuampar, Sekupang, and Bengkong subdistricts. These areas, characterized by tidal flats, are particularly vulnerable to significant coastal flooding during high tide. The impact extends to key infrastructure, including roads, mosques, housing, and social facilities, resulting in estimated losses. The number of buildings affected by flood on Batam City is 12,681 units, and the flood affected area covers approximately 10,975.76 hectares, with road infrastructure costs amounting to about US$337,131.36. Field investigations also reveal that several settlements in the region have initiated flood protection measures. However, many settlements are still directly affected, underscoring the immediate need to improve environmental quality in this area.
Penelusuran Transformasi Pertumbuhan Lahan Terbangun Selama Dua Dekade (Tahun 2004-2024) di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau Arya Giofandi, Eggy; Sekarjati, Dhanu
IPTEKIN Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan wilayah dengan meningkatnya lahan terbangun sering kali dijadikan sebagai indikator penting dalam memahami dinamika urbanisasi dan perubahan tata guna lahan, khususnya di kawasan perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika pertumbuhan lahan terbangun selama dua dekade yaitu periode 2004 hingga 2024 dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh melalui algoritma Normalized Difference Built-up Index (NDBI). Data penelitian berasal dari citra satelit Landsat 5 TM (tahun 2004, 2008, dan 2012) dan Landsat 8 OLI-TIRS (tahun 2016, 2020, dan 2024), yang pengolahannya melalui platform Google Earth Engine (GEE) dan software sistem informasi geografis. Nilai NDBI dihitung untuk setiap periode pengamatan sebagai mengidentifikasi wilayah terbangun secara spasial dan temporal. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan signifikan wilayah terbangun dari 2004 hingga 2024 mencapai 26.355,55 hektar atau 17,52%. Peningkatan ini terutama terjadi di kawasan pinggiran kota yang mengalami pertumbuhan penduduk dan pembangunan infrastruktur. Transformasi penggunaan lahan tersebut berdampak pada berkurangnya ruang terbuka hijau serta potensi risiko lingkungan perkotaan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemantauan spasial berkala sebagai dasar perumusan kebijakan tata ruang yang berkelanjutan. Pendekatan ini terbukti sebagai salah satu transformasi yang efektif dan efisien dalam mendeteksi serta memvisualisasikan pola pertumbuhan lahan terbangun, sehingga dapat digunakan sebagai data tambahan dalam perencanaan kota yang lebih adaptif dan responsif terhadap dinamika perkotaan.