Bintarto, Muhammad al Ikhwan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Cryptocurrency as a Digital Property in Indonesian Law Perspective Bintarto, Muhammad Al Ikhwan
Jurnal Penegakan Hukum dan Keadilan Vol 3, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jphk.v3i2.15134

Abstract

Cryptocurrency is the result of technological developments. The first cryptocurrency is bitcoin, introduced by Satoshi Nakamoto as a decentralized digital currency with a safe haven. Then over time, some countries recognized cryptocurrency as property are Netherlands, China, and others. Indonesia has classified cryptocurrency as a commodity. This study will discuss the legal views of property in Indonesian law regarding cryptocurrency. This study analyzed cryptocurrencies according to the material elements in Indonesian law, considering the classification of cryptocurrencies as commodities in Indonesia. This research applied a normative method with a statutory approach through primary and secondary legal materials, analyzed by descriptive analysis. This research found several material aspects in KUH Perdata that could be fulfilled in cryptocurrency. Law No. 19 of 2016 concerning Information and Electronic Transactions article 1 paragraph 2 mentions that Electronic transactions are legal acts carried out using a computer, computer network, or other media.
Landasan Filosifis, Aspek Moral Dan Aspek Keadilan Dalam Pembentukan UU Cipta Kerja Bintarto, Muhammad Al Ikhwan; Uwais Alqarni, Muhammad
JATISWARA Vol. 36 No. 3 (2021): Jatiswara
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jtsw.v36i3.328

Abstract

Pro dan kontra terhadap UU Cipta Kerja muncul sejak UU ini dirumuskan, pemerintah merumuskan UU Cipta Kerja ini untuk menyederhanakan regulasi di Indonesia yang mengalami hiperregulasi dan sebagai penunjang investasi di Indonesia akan tetapi banyak masyarakat yang kurang setuju dengan beberapa perubahan, pengurangan dan penambahan pasal baru yang dianggap merugikan masyarakat misalnya dalam bagian penghilangan izin AMDAL dan di bab ketenagakerjaan. Tulisan ini mengkaji bagaimana landasan filosofis dalam pembentukan UU Cipta kerja dan UU Cipta kerja dipandang dari segi moral dan keadilan. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian normatif dan meggunakan analisis data kualitatif yang mengedepankan data premier untuk data utama. Data dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka dari buku, jurnal, peraturan perundang-undangan dan web. Berdasarkan hasil dari penulisan ini adalah bahwa UU Cipta Kerja dianggap belim memenuhi asas filosofis dikarenakan belum memenuhi landasan fundamental masyarakat Indonesia seperti yang disebutkan dalam Pancasila sila ke-5 yakni keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan UU Cipta kerja dianggap cacat moral dikarenakan pembentukan UU ini demi kepentingan pemerintah dan minimnya konsultasi dengan publik luas, dan dalam UU Cipta kerja terdapat beberapa hal yang dianggap cacat keadilan oleh beberapa pihak misal dalam perjanjian kerja waktu tertentu (PWKT). Dan saran dari penulis supaya UU Cipta kerja di diskusikan dengan publik luas dan sehingga dapat melahirkakn produk hukum yang adail dan memberikan rasa kebahagiaan bagi sesama.
Zakah and Waqf for Cryptocurrency in Islamic Law Bintarto, Muhammad Al Ikhwan; Setiawan, Yudi; Alqarni, Muhammad Uwais; Hilmi, Faishal
AL-ISTINBATH : Jurnal Hukum Islam Vol 7 No 1 May (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.843 KB) | DOI: 10.29240/jhi.v7i1.4229

Abstract

Cryptocurrency is a virtual currency based on block chain. Yet, some countries forbid it as a means of payment in transactions. It can only be used as diversification in investment. In fact, cryptocurrency is a liquid asset even though it fluctuates. In Islam, there are different views whether cryptocurrency can be assets or can be zakah, infaq, sadaqah, and waqf. The object of this study is to answer whether the crypto can be al-amwal azzakawiyah or something that can be zakah and waqf which can be maslahah for the society. Another purpose of this research is to enlighten about zakah and waqf managers on what cryptocurrency is for. The theory used is the theory of zakah and waqf in Islam. This is a qualitative study with a conceptual approach and an Islamic law approach. The result of this research is that cryptocurrency can be said as wealth or al-maal that can be zakah, infaq, and waqf because it has fulfilled several requirements to be classified as wealth or al-maal in Islam.  Zakah calculation of crypto currency must exceed the nisab 2,5% equivalent to 85 grams of gold, the owned can already be an object of zakah.