This article examines about the earthquake that was shaken Java in 1867. Java is one of the areas in Indonesia that is often hit by earthquakes Shocks often occur due to tectonic activity in the confluence zone of the Indo-Australian and Eurasian Plates in the south of Java, active faults, and also volcanic activity. One of the major earthquakes that were shaken Java, occurred in 1867. To write this event, historical methods were used consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. From the study conducted, the large shaking damaged many buildings in several cities in Java, especially in Vorstenlanden or Surakarta and Yogyakarta regions, and other areas around that regions. Some of the damaged buildings belonged to the Dutch East Indies government, the Surakarta Sunanate, and the Yogyakarta Sultanate The earthquake also killed many people and make severe damage.Artikel ini mengkaji tentang gempa bumi yang pernah mengguncang Jawa di tahun 1867. Pulau Jawa merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang kerap kali dilanda bencana berupa gempa bumi. Guncangan kerap terjadi karena adanya aktivitas tektonik di zona pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di selatan Jawa, patahan atau sesar aktif, dan juga aktivitas vulkanis gunung api. Salah satu gempa besar yang pernah mengguncang Jawa terjadi pada tahun 1867. Untuk menuliskan peristiwa tersebut, digunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari kajian yang dilakukan, guncangannya yang besar membuat banyak bangunan di beberapa wilayah di Jawa khususnya Vorstenlanden atau daerah Surakarta dan Yogyakarta, serta daerah lain di sekitarnya rusak. Bangunan-bangunan yang rusak, beberapa di antaranya adalah milik pemerintah Hindia Belanda, Kasunanan Surakarta danĀ  Kasultanan Yogyakarta. Gempa bumi juga membuat banyak orang meninggal dunia dan menyebabkan kerugian material yang besar.