Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DYSPEPSIA PADA LANSIA UMUR 50-75 TAHUN Desi Meliana Gultom
Jurnal Gentle Birth Vol 6, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Akademi Kebidanan Ika Bina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56695/jgb.v6i1.117

Abstract

Dyspepsia merupakan kumpulan gejala berupa rasa nyeri, tidak nyaman pada ulu hati, mual, kembung, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang dan perut tersa penuh. Kasus Dyspepsia di dunia mencapai 13-40% dari total populasi lansia, yang paling banyak mengalami kasus Dyspepsia pada usia 60 tahun ke atas. Menurut WHO 2007 15-30% lansia mengalami dyspepsia, sedangkan di Amerika Serikat 26-34% mengalami Dyspepsia dan secara global bervariasi antara 7-45%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Dyspepsia pada lansia umur 50-75 tahun di Desa Simirik“. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 September 2022. Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik dengam metode cross sectional dengan menggunakan kuesioner untuk responden. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur 50-75 tahun di desa Simirik dengan menggunakan sampel yaitu total sampling, dengan jumlah sampel 40 orang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan dimana mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (52,5%), berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p=395 (p>0,05) artinya Ho diterima dan Ha ditolak tidak ada pengaruh antara pengetahun terhadap kasus dyspepsia. Berdasarkan pola makan mayoritas pola makan yang tidak teratur sebanyak 23 orang ( 57,5%), berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dan ada pengaruh pola makan terhadap Dyspepsia. Saran bagi peneliti diharapkan agar lebih bermanfaat dan menambah wawasan tentang Dyspepsia serta menjadikan penelitian ini sebagai pengalaman yang berharga. Dan bagi responden agar memperhatikan kesehatannya dan pentingnya manfaat pola makan yang teratur agar tidak mengalami Dyspepsia.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Usia 30-60 Tahun Terhadap Pemeriksaan Pap Smear Evi Erianthy hasibuan; Desi meliana gultom; Ummi irmadani
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 1 (2024): Vol.9 No. 1 Juni 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v9i1.1341

Abstract

Pap smear adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel epitel serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi ibu usia 30-60 tahun terhadap pemeriksaan pap smear di lingkungan II kelurahan sidangkal kota padangsisdimpuan tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik dengan metode cross sectional. Dari hasil penelitian berdasarkan pengetahuan mayoritas pengetahuan cukup sebanyak 34 orang (44%), minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 24 orang (31%), berdasarkan sosial budaya mayoritas mendukung sebanyak 45 orang (58%), minoritas tidak mendukung sebanyak 32 orang (42%), berdasarkan sosial ekonomi mayoritas pendapatan menengah sebanyak 14 orang (18%), minoritas pendapatan tinggi sebanyak 7 orang (9%). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai P=0,000 (p<0,05) artinya Ho ditolak berarti Ha diterima dan ada pengaruh pengetahuan dan sosial budaya dengan pap smear. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai P=0,001 (p<0,05) artinya Ho ditolak berarti Ha diterima dan tidak ada pengaruh terhadap pap smear. Dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan pap smear dikategorikan berpengetahuan cukup yang dipengaruhi oleh sosial budaya, dan sosial ekonomi.
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM PERSALINAN NORMAL PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI PMB Hj SAHARA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2024 ummi irmadani harahap; Evi Erianty Hasibuan; Desi Meliana Gultom
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berat badan lahir adalah berat badan yang ditimbang 24 jam pertama setelah kelahiran. Semakin besar bayi yang dilahirkan meningkatkan resiko terjadinya ruptur perineumpada normalnya berat bayi sekitar 2.500-4.000 gram. Ruptur perineum adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan. Bentuk ruptur biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang sobek sulit dilakukan penjahitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat badan lahir bayi dengan ruptur perineum pada ibu primigravida persalinan normal di Pmb Hj Sahara Kota Padangsidimpuan Tahun 2024 Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dengan ruptur perineum pada ibu primigravida persalinan normal di PMB Hj Sahara Kota Padangsidimpuan Tahun 2024.Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan jenis penelitian kuantitatif. Populasi adalah seluruh ibu Primigravida yang melahirkan di PMB Hj Sahara Kota Padangsidimpuan Tahun 2024 selama bulan september s/d desember 2024 yang berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara berat badan lahir dengan ruptur perineum dalam persalinan dengan uji chi square diperoleh p value sebesar 0,010 (< 0,05) hal ini mengidentifikasikan Ho ditolak, artinya ada hubungan berat badan lahir dengan ruptur perineum pada ibu bersalin di PMB Hj Sahara Kota Padangsidimpuan Tahun 2024.Berdasarkan hasil penelitian maka petugas kesehatan perlu meningkatkan penyuluhan terhadap ibu hamil tentang faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir bayi sehingga dapat mengurangi kejadian ruptur perineum.