Ektoparasit yang menyerang ayam kampung biasanya terdiri atas kutu ordo Phthiraptera. Serangan kutu parasit tidak mematikan tetapi sangat mengganggu pertumbuhan ayam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman spesies kutu yang menginfeksi ayam kampung pada lima desa di Purwokerto dan sekitarnya dan mengetahui intensitas infestasi tiap spesies kutu yang menginfeksi bagian tubuh ayam kampung pada lima desa tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, teknik pengambilan sampel secara acak pada lima desa di Purwokerto dan sekitarnya yaitu Desa Kedungwuluh, Desa Kedungwringin, Desa Kutasari, Desa Karangsalam, dan Desa Karanggintung. Setiap desa diambil lima ayam kampung betina dan lima ayam kampung jantan. Pengambilan sampel kutu dilakukan pada bagian kepala, sayap, paha, dada, dan kaki. Sampel kutu selanjutnya diamati dan diidentifikasi di bawah mikroskop di laboratorium Entomologi dan Parasitologi Fakultas Biologi Unsoed. Data sampel kutu yang ditemukan pada ayam dari tiap lokasi dan bagian tubuh dianalisis varian menggunakan software SPSS 16 dan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Hasil identifikasi menunjukkan adanya tiga spesies kutu (ordo Phthiraptera) yang ditemukan menginfestasi ayam kampung (Gallus gallus domesticus) pada lima desa di Purwokerto dan sekitarnya, yaitu Menopon gallinae, Lipeurus caponis, dan Menacanthus cornutus. Ketiga spesies kutu tersebut termasuk ke dalam dua familia (Menoponidae dan Philopteridae). Keragaman spesies berdasarkan indeks diversitas Shannon-Wiener menunjukkan lokasi I (H´: 0,914), lokasi II (H´: 0,693), lokasi III (H´: 1,066), lokasi IV (H´: 1,081), dan lokasi V (H´: 0,878). Interpretasi dari semua lokasi menunjukkan bahwa lokasi I, III, dan V memiliki keragaman spesies rendah, sedangkan lokasi II dan IV memiliki keragaman spesies sedang. Intensitas serangan kutu pada ayam kampung (Gallus gallus domesticus) adalah 16,82%. Intensitas dari masing-masing jenis kutu pada ayam kampung (Gallus gallus domesticus) adalah M. cornutus (32%), M. gallinae (30,9%), dan L. caponis (21,2%).