Zarta, Rasyid
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Struktur Anatomi Kayu Mangium (Acacia mangium) di Areal Reklamasi Lahan Pasca Tambang Batubara: Anatomical Structure of Mangium (Acacia mangium) Wood in Land Reclamation of Post-Coal Mining Area Wartomo; Zarta, Rasyid; Rositah, Erna; Syafi&#039
Jurnal Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1012

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi kayu Acacia mangium yang tumbuh di areal reklamasi lahan pascatambang batubara. Kayu Mangium yang digunakan untuk penelitian berdiameter > 22 cm dan berumur ± 7 tahun (berasal dari reklamasi lahan area KotaTenggarong). Penelitian dilakukan di Laboratorium Sifat Kayu dan Analisis Produk, Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Pembuatan dan pengujian struktur anatomi kayu menggunakan standar IAWA. Analisa data menggunakan Rancangan Acak Lengkap dalam Percobaan Faktorial 3x3 dengan 3 x ulangan untuk struktur anatomi. Adapun hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa struktur anatomi kayu Mangium hasil reklamasi sama dengan yang berasal dari hutan tanaman yakni memiliki pori berbentuk oval, tata baur, soliter, ganda radial 2 – 3, bidang perporasi sederhana; jari-jari homogen berseri satu dan banyak, mengandung kristal; parenkim aksial bertipe paratrakeal jarang; Struktur anatomi kayu Mangium hasil reklamasi memiliki klasifikasi yakni sel pori : diameter (sangat besar), tinggi (pendek), jumlah per mm2 (sangat halus); sel jari-jari : tinggi (sangat halus), lebar (luar biasa pendek), jumlah per mm2 (sedang); serat : panjang (sedang), diameter (besar), lumen (sangat besar), dinding sel (tipis); letak contoh uji berdasarkan arah vertikal batang berpengaruh signifikan terhadap struktur anatomi kayu pada lebar dan persentase sel jari-jari; Letak contoh uji berdasarkan arah radial batang berpengaruh signifikan terhadap struktur anatomi pada jumlah sel pori; lebar, tinggi, jumlah dan persentase sel jari-jari; diameter serat dan lumen. Degradasi lahan (perubahan daya dukung tanah) dan tingkat kesuburan tanah yang rendah di areal reklamasi tambang batubara tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan struktur anatomi kayu pada kayu Mangium terhadap degradasi lahan bekas tambang.
Pembuatan Papan Partikel dari Limbah Penggergajian Jenis Meranti (Shorea spp.) dengan Formulasi Bahan Penghambat Api: Manufacture of Particle Board from Meranti Merah Sawmill Waste (Shorea spp.) with Formulation of Fire Resistance Materials Zarta, Rasyid
Jurnal Loupe Vol 18 No 02 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i02.1673

Abstract

Penelitian ini mengenai pembuatan papan partikel dari limbah serutan kayu Meranti yang diberi perlakukan bahan penghambat api. Bahan kayu adalah bahan yang mudah terbakar, dapat ditingkatkan kualitasnya khususnya ketahanannya terhadap api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis ketahanan papan partikel terhadap api dengan perlakukan pemberian bahan penghambat api yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan, yaitu dengan memberikan tiga bahan penghambat api berbeda yaitu Natrium Silikat, Ammonium Sulfate dan Boraks. Dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), Masing-masing perlakuan dibuat contoh uji dengan 10 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kadar air secara umum rata-rata berkisaran antara 14,32% sampai 15,718%. Nilai kerapatan antara 0,620 gr/cm³ sampai 0,715gr/cm³. Nilai pengembangan Tebal antara 7,167% sampai 13,500%. Adapun nilai elastisitas adalah antara 8427 kgf/cm2 sampai 23655 kgf/cm2. Nilai Keteguhan Patah antara 98 kgf/cm2 sampai 160 kgf/cm2. Dan nilai retensi pembakaran atau kehilangan berat antara 33,97% sampai 80,83%. Belum tercapainya efektivitas bahan penghambat api pada standar ASTM E69 2002 maka diharapkan penelitian ini dilanjutkan dengan meningkatkan konsentrasi bahan penghambat api sehingga nilai efektivitas bisa mencapai pada standar ASTM E69 2002 yaitu > 7,5. Dan penelitian lanjutan dengan pemberian perlakuan bahan penghambat api diberikan pada saat proses pencampuran partikel dan perekat pada papan partikel sehingga rongga dan dinding sel kayu terhalang oleh keberadaan perekat Urea Formaldehyde yang mengisi di bagian yang sama.
Peran Para Pihak dalam Pengelolaan Hutan Lindung Pulau Tarakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Tarakan Kalimantan Utara: Role of Stakeholders in Tarakan Island Protected Forest Management of Regional Technical Implementation Unit of Tarakan Forest Management Unit, North Kalimantan Zarta, Rasyid
Jurnal Loupe Vol 18 No 02 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i02.1821

Abstract

Keberadaan Hutan Lindung Pulau Tarakan memegang peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat Kota Tarakan terkhusus kaitannya dengan sumber penyediaan air baku. Pada sisi lain, tekanan terhadap HLPT juga terus terjadi. Diperlukan keseriusan dan kerjasama para pihak untuk tetap menjaga eksistensi HLPT. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis peran para pihak (baik individu, kelompok, atau Lembaga) dalam kaitannya dengan keseluruhan elemen pengelolaan Hutan Lindung Pulau Tarakan (HLPT). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teridentifikasi 24 para pihak (stakeholders) yang berperan berdasarkan pengaruh dan kepentingannya dalam pengelolaan HLPT. Institusi kehutanan yaitu UPTD KPH Tarakan, Dinas Kehutanan Provinsi Kaltara, BPKH Wilayah IV Samarinda, BPDAS Mahakam Berau BPSKL Wilayah Kalimantan merupakan pemain kunci (key actors) yang memiliki pengaruh/kewenangan (power) dan kepedulian/kepentingan (interest) tinggi terhadap pengelolaan HLPT. Sedangkan PDAM Kota Tarakan dan masyarakat Kota Tarakan merupakan para pihak primer (primary actors) yang memiliki kepentingan tinggi terhadap HLPT namun memiliki pengaruh yang rendah. dan selebihnya para pihak lain adalah pendukung (secondary actors).