Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengolahan Air Sumur yang Mengandung Kadar Besi dan Berwarna Keruh dengan Metode Koagulasi Filtrasi untuk Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh Nugroho, Ma'ruf Aji
Indonesian Journal of Conservation Vol 10, No 1 (2021): June
Publisher : Badan Pengembang Konservasi UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v10i1.30588

Abstract

Air sumur merupakan salah satu air baku untuk dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di samping air leding. Bahkan ketika musim sudah memasuki masa kemarau, air sumur adalah satu-satunya sumber mata air. Hal itu disebabkan oleh pengairan air leding yang dilakukan secara bergilir, sehingga tidak setiap saat warga mendapatkan air leding tersebut. Studi kasus penelitian ini dilakukan pada sumur berkedalaman 16 Meter yang dimiliki oleh salah satu warga yang tinggal di Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Kondisi air sumur yang mengandung kadar besi dan berwarna kuning keruh membuat air sumur tersebut tidak dapat dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengolahan pada air sumur tersebut agar dapat dikonsumsi dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode alternatif pengolahan dengan cara mengombinasikan metode koagulasi dan filtrasi. Hasil dari penelitian ini yaitu air sumur yang sebelumnya mengandung kadar besi dan berwarna kuning keruh menjadi air sumur yang tidak berbau, berwarna jernih dan mengandung pH sesuai standar yang dikeluarkan Permenkes sehingga aman untuk dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam penelitian ini memberikan hasil dan manfaat bagi pemilik sumur dan masyarakat sekitar karena mereka dapat menggunakan air sumur tersebut sebagai air minum dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga dengan tersedianya air bersih ini, kebutuhan cairan tubuh akan terpenuhi mengingat pentingnya air bagi tubuh karena mengandung berbagai nutrisi dan mineral yang tidak dapat tergantikan.
Overview of Hypertension in the Elderly at the Health Center: A Descriptive Study Nugroho, Ma'ruf Aji; Nurhidayati, Tri; Hidayati, Eni
South East Asia Nursing Research Vol 6, No 3 (2024)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.6.3.2024.116-124

Abstract

Hypertension is systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg. An elderly person is over 60 years old. To find out the picture of hypertension in the elderly at the Kedungmundu Health Center. Design study is quantitative descriptive, and subjects are elderly with hypertension at the Kedungmundu Health Center, totaling 184. The variables hypertension in the elderly, with univariate analysis and questionnaire instruments. The research at the Kedungmundu Health Center in January-February 2024. Normal blood pressure was 59 (32.1%), and hypertension II was 36 (19.6%). There are 165 (89.7%) non-smoking and 9 (4.9%) smokers. There were 182 (98.9%) not consume alcohol and 2 (1.1%) consumed. There were 111 (60.3%) good physical activities, while 73 (39.7%) poor physical activities. Consuming good junk food was 102 (55.4%), while the bad was 82 (44.6%). There were 106 (57.6%) with a family history of non-communicable diseases, while no descendants with a family history of non-communicable diseases 78 (42.4%). The highest blood pressure is in the normal. Most people do not smoke. The majority do not consume alcohol. The most physical activity is in the good. Most of them consume junk food in the good. The majority have with a family history of non-communicable diseases. The Kedungmundu Health Center is expected to improve health services and hold Prolanis and gymnastics in each village to make it easier for the elderly to participate.