Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sinergi

Psychosocial Assistance Through a Support Group Program as a Strategy for Handling Adolescent Social Problems in the Village of Merak Belantung, South Lampung Nurwahidin, Muhammad; Utaminingsih, Diah; Mualimin, -
Jurnal Sinergi Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal SINERGI
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsi.v2i1.24

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya sehat secara sosial serta membantu pemerintah Daerah Lampung Selatan mengurangi permasalahan-permasalahan sosial khususnya masalah sosial remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Dianggap dewasa belum, dianggap anak-anak juga bukan. Oleh karenanya remaja perlu didampingi secara psikososial supaya remaja bisa berkembang secara baik dan sesuai yang diharapkan oleh orang tua. Salah satu permasalahan remaja adalah masalah pencarian jati diri. Melihat situasai seperti ini timbul keiginan untuk mendampingi remaja dan bekerjasama dengan para tokoh masyarakat di Desa Merak Belantung Lampung Selatan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan serta pendampingan kepada para remaja warga di desa tersebut. Hal itu dilakukan supaya warga sadar akan pentingnya sehat secara sosial dan membantu pemerintah mengatasi masalah sosial remaja. Metode kegiatan untuk pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan program Support Group, yang didalamnya akan ada kegiatan bimbingan, penyuluhan dan pendampingan psikososial kepada remaja di Desa Merak Belantung Lampung Selatan. Jika ini terealisir maka insyaalah permasalahan sosial remaja di Desa Merak Belantung Lampung Selatan akan teratasi. Salah satu kebanggaan kota Desa Merak Belantung adalah memiliki banyak tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun domestik bahkan internasional. Keberadaan pariwisata tersebut idealnya memberi kontribusi kepada masyarakat khususnya remaja untuk berfikir dan bertindak sesuai norma-norma sosial masyarakat Desa Merak Belantung Lampung Selatan. Kenyataannya para remaja malah terpengaruh dengan lingkungan wisata yang relatif bebas tersebut. Disinilah urgensi pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan. Keberadaan tempat wisata seharusnya tidak mengurangi untuk menjadi remaja yang sholeh secara pribadi, sosial dan spiritual. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah (1) Support group therapy yang diberikan membuat informan mengenali dirinya, memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan dan juga sejarah masing-masing, serta bisa menerima dirinya; (2) Support group therapy yang telah dilaksanakan mampu memberikan fungsi terapeutiknya terhadap kelompok, yaitu sebagai faktor dukungan (supportive factors), faktor keterbukaan diri dan katarsis, faktor belajar kebijaksanaan atau kearifan dari anggota kelompok lainnya, serta faktor-faktor psikologis yang berkaitan dengan bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain dan bagaimana memahami diri sendiri.
Pengembangan Desa Ekowisata Religi KH. Gholib Pringsewu Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung Karomani, -; Ariyani, Farida; Mualimin, -; Imelda Frimayanti, Ade
Jurnal Sinergi Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal SINERGI
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsi.v2i1.25

Abstract

Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, terutama aspek pariwisata yang kehilangan banyak pengunjung akibat kegiatan penduduk diluar sangat dibatasi demi menjaga dan menekan penyebaran virus Covid-19. Ekowisata religi KH. Gholib Pringsewu adalah salah satu wisata di Pringsewu yang juga terkena dampaknya, karena bergerak di bidang pariwisata, dari pengunjung yang semula dalam 1 bulan dikunjungi 100-500 wisatawan kini berubah menjadi tidak lagi di minati. Permasalahan mengenai menurunnya aktivitas di pariwisata di kawasan ekowisata religi KH Gholib merupakan permasalahan yang harus bisa diselesaikan, ekowisata KH Gholib harus dapat bangkit kembali setelah terpuruk di masa pandemic, hal tersebutlah yang melatar belakangi kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh tim Dosen Universitas Lampung. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu membangkitkan ekowisata religi KH. Gholib dari keterpurukan dimasa pandemi, dan menjadikan percontohan bagi pariwisata yang lain yang ada di Provinsi Lampung untuk dapat lagi bangkit di masa new normal ini, yang dilakukan dengan cara: 1) meningkatkan SDM yang mampu mengelola sistem wisata religi KH. Gholib Pringsewu yang berkelanjutan dengan manaati protokol kesehatan pada masa pandemic dan 2) meningkatkan SDM yang mampu mempromosikan pengelolaan ekowisata religi KH. Gholib
Peningkatan Kapasitas Guru dalam Penguasaan Teknologi Informasi dan Kompunikasi pada Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah I Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung Mualimin, -; Frimayanti, Ade Imelda; Muhisom, -
Jurnal Sinergi Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal SINERGI
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsi.v2i1.30

Abstract

Wabah covid-19 memberikan dampak terhadap aktivitas sosial, budaya, keagamaan hingga ekonomi dan pendidikan. Kegiatan pembelajaran terhenti, karena siswa dan guru tidak ke sekolah. Kebijakan yang dilakukan adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran jarak jauh salah satunya adalah dengan melakukan pembelajaran daring. Kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan guru kunjung dirasa kurang efektif karena sangat rawan melanggar protokol kesehatan, sedangkan kegiatan pembelajaran daring pun tak kalah sulitnya karena adanya berbagai kendala teknis mulai dari kepemilikan gawai, tersedianya jaringan internet dan kuota, juga softskill dalam mengoperasikan gawai tersebut. Tersedia berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunkasi yang berbayar maupun yang gratis, namun kapasitas sumber daya manusia (guru) dirasa masih rendah. Sehingga layanan yang tersedia ini belum termanfaatkan dengan maksimal. Melihat kondisi ini diperlukan peningkatan kapasitas guru dalam memanfaatkan Teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.