This Author published in this journals
All Journal Spektrum Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH RETAKAN PERMUKAAN TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG BUKIT GUNTUR MACAN, GUNUNG SARI. LOMBOK BARAT: The Effect of Soil Surface Crack on Slope Stability in Bukit Guntur Macan, Gunung Sari, West Lombok Muchtaranda, Ismail H; Sulistyowati, Tri
Spektrum Sipil Vol 8 No 1 (2021): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v8i1.185

Abstract

Peristiwa longsor sering terjadi pada saat hujan lebat atau sesaat setelah hujan reda. Hal ini dikarenakan air hujan berinfiltrasi ke dalam tanah, sehingga tanah menjadi jenuh, tekanan air pori di dalam tanah meningkat dan mengurangi kekuatan tanah, akibatnya terjadi peristiwa longsor. Salah satu penyebab air hujan cepat berinfiltrasi ke dalam tanah adalah adanya retakan (crack) pada permukaan tanah, baik pada permukaan tanah datar maupun pada bagian yang miring dari suatu lereng. Retakan dapat terjadi karena sifat kembang susut tanah, kegiatan pembangunan oleh manusia, penurunan tanah tidak seragam dan masih banyak penyebab lainnya. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan lereng dengan retakan pada permukaan puncak lereng yaitu jarak dan kedalaman retakan. Selanjutnya air pada retakan yang berasal dari air hujan ataupun air dari rumah–rumah penduduk dapat menimbulkan rembesan dan akan terinfiltrasi. Analisa stabilitas lereng, analisa infiltrasi dan rembesan dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga. Hasil analisis yang diperoleh adalah angka keamanan dari lereng terhadap letak dan kedalaman retakan tanah. Hasil analisis menunjukkan bahwa retakan yang terisi oleh air akibat hujan atau tanpa hujan, angka keamanan berkurang dibandingkan dengan tanpa retakan. Demikian pula jarak retakan semakin dekat dengan bidang longsor, angka keamanan semakin menurun. Angka keamanan juga semakin menurun seiring dengan semakin dalam retakan. Kedalaman retakan memberi jalan air yang lebih cepat meresap ke dalam tanah sehingga mendekati bidang longsor, demikian pula jarak retakan. Nilai SF kondisi awal lereng = 0,785, dengan adanya retakan nilai SF =0,777, jika ada pengaruh aliran transient yang berasal dari hujan SF = 0,754 dan pada kondisi aliran tetap (steady) SF = 0,715