Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Tentang Implementasi LiDAR Pada Perencanaan Jalan Tol Ruas Aceh-Sigli Hayuningsih, Annisa Farida; Setyawan, Afradon Aditya; Wiranata, Halim
GEOID Vol. 18 No. 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v18i2.1769

Abstract

Jalan tol merupakan salah satu infrastruktur yang berperan untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui program Nawacita, Indonesia membangun infrastruktur jalan tol yang tersebar di seluruh daerah. Pada proses pembangunan jalan tol, diperlukan perencanaan jalur tol yang baik. Teknologi LiDAR merupakan salah satu teknologi penginderaan jauh yang mampu menghasilkan data point clouds obyek-obyek yang dipindai. Kumpulan data point clouds tersebut digunakan untuk membangun Digital Terrain Model (DTM) dan peta kontur. Pada penelitian bertujuan untuk melakukan studi terhadap implementasi teknologi LiDAR pada proses perencanaan jalur tol ruas Aceh-Sigli. Dari penelitian ini dihasilkan akurasi peta kontur yaitu 0.29. Berdasarkan standar Peraturan Badan Informasi Geospasial Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknik Ketelitian Peta Dasar, peta kontur dengan interval 1 meter ini termasuk pada kategori peta RBI kelas 2. DTM yang dihasilkan dari penelitian ini mampu menyajikan kondisi topografi lokasi pembangunan jalan tol secara detail. Obyek-obyek yang mampu disajikan oleh DTM pada penelitian ini antara lain, obyek rumah, vegetasi, jaringan kabel, dan infrastruktur lainnya. Informasi obyek yang disajikan oleh DTM tersebut bermanfaat untuk mendesain jalur tol. Berdasarkan hasil penelitian ini, teknologi LiDAR dapat dimanfaatkan untuk memetakan kondisi topografi kawasan pembangunan jalan tol agar jalan tol yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Toll roads are one of the infrastructures that play a role in helping improve the community's economy. Through the Nawacita program, Indonesia builds toll road infrastructure spread throughout the region. In the toll road construction process, good toll lane planning is needed. LiDAR technology is a remote sensing technology capable of generating point clouds of scanned objects. The collection of point clouds is used to build a Digital Terrain Model (DTM) and contour maps. This study aims to conduct a study on the implementation of LiDAR technology in the planning process of the Aceh-Sigli toll road section. From this research, the accuracy of the contour map is 0.29. Based on the standards of the Geospatial Information Agency Regulation Number 6 of 2018 concerning Basic Map Accuracy Technical Guidelines, this contour map with 1-meter intervals is included in the RBI class 2 map category. The objects that can be presented by DTM in this study include houses, vegetation, cable networks, and other infrastructure. The object information presented by the DTM is useful for designing toll roads. Based on the results of this study, LiDAR technology can be used to map the topographic conditions of the toll road construction area so that the resulting toll road has good quality.
Perbandingan Suhu Permukaan Sebelum dan Sesudah Pembangunan Sirkuit Mandalika menggunakan Metode Split Window Algorithm (SWA) Apriliasari, Elivia Trisnanda; Hayuningsih, Annisa Farida
Journal of Geospatial Science and Technology Vol 1 No 1 (2023): Journal of Geospatial Science and Technology
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgst.v1i1.5488

Abstract

Sirkuit Mandalika sebagai salah satu lokasi olahraga yang dibangun untuk meningkatkan pendapatan ekonomi telah banyak diteliti dari aspek sosial dan ekonomi. Namun, aspek dampak perubahan suhu akibat berkurangnya vegetasi belum diteliti. Dampak dari pembangunan secara umumnya mengakibatkan penurunan jumlah vegetasi, sehingga menyebabkan kenaikan suhu permukaan. Oleh sebab itu, penting dilakukan analisis perubahan suhu permukaan sebelum dan sesudah adanya sirkuit mandalika menggunakan metode Split Window Algorithm (SWA). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah citra Landsat 8 OLI-TIRS, Landsat 9 OLI2-TIRS2, dan MODIS. Citra Landsat 8 yang digunakan, direkam pada 29 Juni 2019 yang berfungsi untuk memvisualisasikan perubahan suhu sebelum pembangunan sirkuit. Sedangkan Landsat 9 yang digunakan, direkam pada 26 April 2022 yang berfungsi untuk memvisualisasikan perubahan suhu setelah pembangunan sirkuit selesai dilakukan. Tahapan kegiatan untuk mendapatkan nilai suhu permukaan dan tutupan vegetasi tersebut dilakukan pada software ENVI 5.3. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perubahan tutupan lahan kelas lahan terbuka mengalami kenaikan secara drastis sebesar 41,55%. Peningkatan suhu permukaan dalam rentang waktu 29 Juni 2019 s.d. 26 April 2022, diketahui sebesar 4,83o C dengan nilai suhu permukaan rata-rata pada tahun 2019 sebesar 29.50o C dan pada tahun 2022 sebesar 34,33o C. The Mandalika Circuit has undergone extensive sociological and economic study as one of the sporting venues constructed to boost economic output. The effects of temperature variations brought on by less vegetation have not, however, been thoroughly researched. The effects of development typically lead to a reduction in flora, which raises the surface temperature. The effects of development typically lead to a reduction in flora, which raises surface temperatures. The Split Window Algorithm (SWA) method should be used to compare variations in surface temperature before and after the presence of a circuit mandalika. Images from Landsat 8 OLI-TIRS, Landsat 9 OLI2-TIRS2, and MODIS were used as data in this study. Before circuit construction, temperature changes were visualized using Landsat 8 imagery taken on June 29, 2019, and after construction was complete, temperature variations were visualized using Landsat 9 imagery taken on April 26, 2022. The ENVI 5.3 software is used to obtain the value of surface temperature and vegetation cover. The findings of this study demonstrate a change in open land cover, which has increased by 41.55%. The increase in surface temperature is estimated to be 4.83°C between June 29, 2019, and standard deviation April 26, 2022, with an average surface temperature value of 29.50°C in 2019 and 34.330°C in 2022.