Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FENOMENA KELUARGA TUNGGAL AKIBAT PERCERAIAN DI KOTA SINGARAJA (STUDI TENTANG LATAR BELAKANG DAN POLA PENGASUHAN ANAK SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA) Parlina, Iin Melya; Parlina, Iin Melya; Mudana, I Wayan; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 3 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i3.28958

Abstract

Pada hakekatnya pertumbuhan anak tidak bisa dipisahkan dari peran orangtuanya. Keluarga adalah tempat sosialisasi pertama yang diberikan pada anak sejak lahir kedunia. Didalam keluarga anak akan mulai diajarkan untuk mengenal kehidupannya serta nantinya akan mengenalkan pada lingkungannya. Tetapi dalam kenyataanya dalam keluarga yang tidak utuh masih bisa menjalankan peran keluarga secara optimal walaupun tidak terdiri dari struktur keluarga yang utuh (Maryam dalam Singgih, 2004:151). Tujuan utama penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan latar belakang fenomena keluarga tunggal muncul di kota Singaraja, (2) Mendeskripsikan sistem pola pengasuhan anak yuang di terapkan keluarga tunggal di kota Singaraja, (3) mendeskripsikan pemanfaatan isu keluarga tunggal di dalam pembelajaran sosiologi di SMA. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dnegan tahap-tahap (1) purposive sampling, (2) observasi non-pasrtisipan, (3) studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) lata belakang perceraian di kota Singaraja terjadi dikarenakan latar belakang perselingkuhan, pengaruh dari pihak lain, perilaku buruk dari salah satu pasangan, masalah ekonomi dan finansial. (2) terdapat tiga pola pengasuhan anak yang diterapkan dalam keluarga tungga yaitu, pola pengasuhan otoriter, permisif, dan demokratis. (3) fenomena keluarga tunggal dapoat digunakan sebagai sumber belajar sosiologi di SMA dalam materi konflik sosial.Kata kunci: keluarga tunggal akibat perceraian, pola pengasuhan anak, sumber belajar
FENOMENA KELUARGA TUNGGAL AKIBAT PERCERAIAN DI KOTA SINGARAJA (STUDI TENTANG LATAR BELAKANG DAN POLA PENGASUHAN ANAK SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA) Parlina, Iin Melya; Parlina, Iin Melya; Mudana, I Wayan; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 3 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i3.28958

Abstract

Pada hakekatnya pertumbuhan anak tidak bisa dipisahkan dari peran orangtuanya. Keluarga adalah tempat sosialisasi pertama yang diberikan pada anak sejak lahir kedunia. Didalam keluarga anak akan mulai diajarkan untuk mengenal kehidupannya serta nantinya akan mengenalkan pada lingkungannya. Tetapi dalam kenyataanya dalam keluarga yang tidak utuh masih bisa menjalankan peran keluarga secara optimal walaupun tidak terdiri dari struktur keluarga yang utuh (Maryam dalam Singgih, 2004:151). Tujuan utama penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan latar belakang fenomena keluarga tunggal muncul di kota Singaraja, (2) Mendeskripsikan sistem pola pengasuhan anak yuang di terapkan keluarga tunggal di kota Singaraja, (3) mendeskripsikan pemanfaatan isu keluarga tunggal di dalam pembelajaran sosiologi di SMA. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dnegan tahap-tahap (1) purposive sampling, (2) observasi non-pasrtisipan, (3) studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) lata belakang perceraian di kota Singaraja terjadi dikarenakan latar belakang perselingkuhan, pengaruh dari pihak lain, perilaku buruk dari salah satu pasangan, masalah ekonomi dan finansial. (2) terdapat tiga pola pengasuhan anak yang diterapkan dalam keluarga tungga yaitu, pola pengasuhan otoriter, permisif, dan demokratis. (3) fenomena keluarga tunggal dapoat digunakan sebagai sumber belajar sosiologi di SMA dalam materi konflik sosial.Kata kunci: keluarga tunggal akibat perceraian, pola pengasuhan anak, sumber belajar