Fenomena yang terjadi dimasyarakat saat ini, dengan meningkatnya pengetahuan dapat mempengaruhi cara berpikir, dan bertindak pada masyarakat yang berdampak pada tindakan kriminalitas contohnya adalah konflik antar organisasi masyarakat. Salah satu contoh konflik antar organisasi masyarakat yang marak di Indonesia yaitu kasus perbedaan keyakinan. Binmas berfungsi untuk mencegah dan menyelesaikan masalah dengan mengutamakan komunikasi dengan melakukan pendekatan psikologi yang sifatnya persuasif, upaya Satuan Binmas untuk mendekatkan diri kepada masyarakat harus dioptimalkan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemberdayaan komunikasi dengan tokoh agama dan implementasi Polmas Model B 54 sebagai media pencegahan konflik antar ormas oleh satuan Binmas Polres Kuningan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analisis. Lokasi penelitian ini berlangsung di Polres Kuningan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan studi dokumen. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan konfermabilitas, transformabilitas dan triangulasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan program promoter Polri dengan melakukan reformasi di dua bidang yaitu bidang pembinaan dan di bidang operasional dianalisis menggunakan teori manajemen (POAC) yang dilaksanakan oleh satuan Binmas Polres Kuningan. Faktor eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan oleh satuan Binmas adalah banyak anggota Dai Kamtibmas yang bukan benar-benar seorang tokoh masyarakat yang menyebabkan tugas satuan Binmas dan masyarakat terbengkalai sedangkan faktor internal yang mempengaruhi adalah sarana prasarana anggota masih kurang , dimana anggota satuan binmas masih menggunakan kendaraan pribadi.