Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Role of Sabang City Oral Literature as Cultural Education in Aceh Yulsafli; Erfinawati, Erfinawati
ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Vol. 5 No. 3 (2022): September
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.989 KB) | DOI: 10.34050/elsjish.v5i3.21046

Abstract

This study aims to describe the role of oral literature in the culture of Sabang, Aceh, as it pertains to marriage customs and the delivery of dara baro and linto. The people of Sabang truly respect the intentions of customs and customs, and the tradition is still practiced by almost all of them today. Methods of qualitative research with descriptive analysis were employed. The study of data indicates the importance of oral literature as a life guide. This literature is also related to the development of education through the educational values contained in oral literature. The educational values contained in oral literature in Sabang are values that discuss issues of good and bad behavior, prohibitions, and what must be done to conform to the norms that have been taught, so that individuals can better direct and differentiate good and bad behavior. such as being trustworthy and not being malicious towards others. In Sabang's oral literature, cultural values pertain to minimizing natural calamities, the origin of an island, naming people depending on their location, and recompense. However, in social life, it is necessary to cultivate culture, as humans and culture cannot be separated. Humans who wish to adapt to their social surroundings must first familiarize themselves with the local culture.
THE CORRELATION BETWEEN STUDENT’S SELFCONFIDENCE AND SPEAKING ACHIEVEMENT Sariakin; Yulsafli
International Conference on Education, Science, Technology and Health (ICONESTH) 2023: ICONESTH
Publisher : International Conference on Education, Science, Technology and Health (ICONESTH)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/iconesth.vi.173

Abstract

The self-confidence is frequently faced by the students in the classroom when the process of teaching and learning takes place. They are not confident, shy or uncomfortable if they made mistakes. They s are afraid of making errors in the classroom as they will be laughed at by their friends. The aim of the research is to investigate if whether there is any significant correlation between students’ self-confidence and speaking achievement. The population of this research is the students of Junior High School in Kota Banda Aceh. The total population of this study was 89 students. Meanwhile, the total sample of this study was 60. Choosing sample is done randomly. The needed data were collected through questionnaire and test. The data gotten were analyzed by using correlation product moment formula. The result of data analysis shows that t-score value is 4.08. It means there is any significance correlation between the students’ self-confidence and their speaking achievement because the value of t-score (4.08) is bigger than t table (2.00). Based on the result of the research, the students do not need to feel nervous and worry when speaking English in front of their friends, because it is a learning process. Thus, making mistake is very usual for those who start learning foreign language. Therefore, their selfconfidence can increase and it influences their success in speaking achievemen
CITRA WANITA DALAM NOVEL LARASATI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER Yulsafli; Erfinawati; Yulinda Pasmida
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Sosiohumaniora Kodepena
Publisher : Kodepena Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jsk.v2i2.71

Abstract

Karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan keindahan, hasil ciptaan ini dituangkan dalam bentuk lisan.Karya sastra diciptakan dengan berbagai maksud dan tujuan. Salah satu tujuannya, yaitu sebagai sarana bagi pengarang untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran serta menyalurkan gagasan, pandangan atau harapan hidupnya. Karya sastra adalah wadah untuk menyampaikan gagasan dan pesan para sastrawan tentang kehidupan manusia. Membaca karya sastra bukanlah pekerjaan yang mudah karena memerlukan persiapanstrategi agar karya seni dapat dipahami baik pengarang maupun pembaca harus memahami model bahasa dan bentuk sastra dengan sendirinya isi karya yang secara keseluruhan memerlukan cara-cara tertentu. Sastra didefinisikan sebagai karya dan kegiatan seni yang berhubungan dengan ekpresi dan penciptaan. Sastra memiliki fungsi sebagai penghalus budi pekerti, peningkatan kepekaan, rasa kemanusiaan atau kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan penyaluran gagasan, imajinasi dan ekpresi secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun tertulis. Istilah sastra dipakai untuk menyebut gejala budaya yang dapat dijumpai pada semua masyarakat meskipun, secara sosial, ekonomi dan keagamaan.
ANALISIS UNSUR INTRINSIK: PENDEKATAN DEKONSTRUKSI DALAM NOVEL LARUNG KARYA AYU UTAMI Yulsafli
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sosiohumaniora Kodepena
Publisher : Kodepena Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jsk.v3i1.94

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Unsur Intrinsik: Pendekatan Dekonstruksi Dalam Novel Larung Karya Ayu Utami”. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah cara menemukan makna yang berbeda dan hal apa sajakah yang harus dilakukan dalam mendekonstruksi novel Larung karya Ayu Utami?”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang makna sebuah pendekatan dekonstruksi yang terdapat dalam novel Larung karya Ayu Utami. Manfaatyangdapatdirasakandalampenelitianinibagipeneliti sendiri yaitu untuk dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang sastra khususnya novel dan bagi pembaca dengan membaca penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara mendekonstruksi sebuah novel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis teks. Data dapat diolah secara kualitatif. Sumber datapenelitianiniadalah novel Larung karya Ayu Utami yang terdiriatas 263 halaman. Teknik pengolahan data yaitu dengan menentukan tema, amanat, alur, penokohan, latar dan sudutpandang dari segi dekonstruksi dalam novel Larungkarya Ayu Utami. Hasil analisismenunjukkanbahwatema novel tersebutadalahkebahagiaanabadi sang nenek dan pahlawan yang tidakbertanggungjawab. Amanat, kekuasaan dan kekerasan harus ditegakkan agar lingkungan dapat terjaga. Alur yang ditampilkan menggunakan alur maju terdiri dari tahap pengenalan, tahap pemunculan konflik, tahap puncak atau klimaks, tahap peleraian dan penyelesaian. Tokoh, Larung yang berusaha memberi hadiah terindah untuk neneneknya, Cok yang mempumyai akal picik, dan Koba yang berusaha mengagalkan misi yang sedang dikerjakan oleh Larung. Latarmeliputilatartempat, latarwaktu dan latarsosial. Sementara sudut pandang yang digunakanadalahsudutpandang orang pertama “Aku” dan sudutpandang orang ketiga “Dia”.
Hubungan Pola Komunikasi Orang Tua dengan Kemandirian Anak Usia Dini Sariakin; Yulsafli
Almufi Jurnal Pendidikan Vol 4 No 3: Desember (2024)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola komunikasi orang tua merupakan sarana terbaik bagi pembentukan kemandirian anak usia dini. Beragam bentuk pola komunikasi bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan antara Pola Komunikasi Orang Tua dengan Kemandirian Anak Usia Dini (usia 4-6) tahun. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak TK Nurul Iman Kota Banda Aceh. Sampel penelitian keseluruhan orang tua/wali siswa yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket pola komunikasi orang tua dan kemandirian anak usia 4-6 tahun yang diisi oleh orang tua. Uji validitas dengan rumus Product Moment, uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Teknik analisa data menggunakan rumus product momen dan uji signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis korelasi diperoleh rxy = 0,654 dengan nilai thitung> ttabel atau 4,577 > 2,04 yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Pola Komunikasi Orang Tua dengan Kemandirian Anak Usia Dini (usia 4-6 tahun) di TK Nurul Iman Kota Banda Aceh.  Hal ini berarti dengan pola komunikasi orang tua yang benar, maka akan tercipta kemandirian anak usia dini di TK Nurul Iman Kota Banda Aceh.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN BAHASA DAN BICARA DI SLB-AB BUKESRA BANDA ACEH Yulsafli
Jurnal Serambi Ilmu Vol. 20 No. 1 (2019): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jsi.v20i1.885

Abstract

Penelitian ini berjudul “Konsep Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Gangguan Bahasa dan Bicara di SLB-AB BUKESRA Banda Aceh”. Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan bahasa dan bicara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif,.Teknik pegumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif Kualitatif, data-data yang terkumpul direduksi dan menyusun berbagai katagori sesuai dengan tema dan tujuan penelitian, sehingga dapat menjawah permasalahan penelitian. Adapun yang menjadi hasil penelitian ini adalah pada umumnya, untuk anak yang normal dengan kita berbicara memakai bahasa sehari-hari, anak normal dapat mengerti, sedangkan untuk anak dengan gangguan bahasa dan bicara, kita harus mengeja apa yang ingin kita katakan padanya, juga kita harus menggunakan bahasa tubuh, agar ucapan kita dapat dimengerti olehnya, apabila tidak dimengerti juga, kami harus mengeja dan mengulangnya kembali. Yang pasti asuhannya berbeda dengan anak yang normal.