Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor sosial ekonomi apa saja yang mempengaruhi minat pemuda dalam beternak sapi sehingga dapat mendorong minat mereka untuk beternak sapi sekaligus meningkatkan produktivitas ternak sapi dan pengembangan industri sapi potong di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Tenggara dimana sampel lokasi dipilih secara purposive di Kecamatan Belang dan Kecamatan Tombatu Timur sebagai Kecamatan dengan populasi sapi potong terbanyak yaitu masing masing 888 ekor dan 678 ekor. Sebanyak 106 orang pemuda yag terdiri atas 37 orag yang beternak sapi dan 69 orang tidak beternak sapi dan berumur 16-30 tahun dipilih secara acak sebagai sampel responden dari 265 populasi pemuda yang beternak sapi dan yang tidak beternak sapi dengan menggunakan formulasi dari Slovin. Analisis data menggunakan model regresi linier berganda dimana variabel minat pemuda beternak sapi potong dan variabel yang mempengaruhinya di ukur dengan menggunakan skala likert berjenjang satu sampai tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat pemuda beternak sapi potong di Kabupaten Minahasa Tenggara, Indonesia dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi seperti persepsi terhadap pendapatan, lingkungan masyarakat, status sosial dan pemilikian lahan pertanian untuk tanaman pakan ternak sedang kan faktor lingkungan keluarga tidak berdampak signifikan terhadap minat pemuda beternak sapi potong. Karena itu faktor faktor tersebut perlu menjadi perhatian dari pengambil kebijakan di wilayah penelitian agar pemuda yang beternak terus mendapatkan pengetahuan berupa cara beternak sapi potong yang menguntungkan dengan biaya seminimal mungkin sedangkan untuk pemuda yang belum beternak diberikan bantuan bibit sapi potong untuk memulai usahanya yang tentunya diikuti dengan pendampingan untuk mencegah penyalahgunaan ternak sapi oleh pemuda peternak.