Latar Belakang : Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakankekuatan maksimum saat atlet bulutangkis melakukan jumpuing smash. Konsumsi mineralmagnesium, kalsium, dan zat besi dapat berpengaruh terhadap daya tahan otot seorang atletbulutangkis. Kesehatan dan kebugaran jasmani yang menurun dapat menyebabkan kelelahan,sistem otot dalam keadaan lemah menyebabkan kecepatan dan daya tahan otot rendah.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara asupan magnesium, kalsium dan zat besidengan daya tahan otot pada atlet bulutangkis usia 13-18 tahun di Persatuan BulutangkisEkstra dan Bintang Junior.Metode : Jenis penelitian ini merupakan studi korelasi yang menggunakan pendekatan crosssectional dengan populasi atlet bulutangkis usia 13-18 tahun di Persatuan Bulutangkis Ekstradan Bintang Junior. Sampel sebanyak 45 responden diambil menggunakan metode totalsampling. Asupan magnesium, kalsium, dan zat besi responden diukur menggunakan FFQsemi kuantitatif. Daya tahan otot responden diukur menggunakan tes push up selama satumenit. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Kendall tau (α= 0,05).Hasil : Asupan magnesium, kalsium, dan zat besi responden paling banyak dengan kategorinormal secara berturut-turut adalah 44,4%, 48,9% dan 55,6%. Sedangkan, asupan magnesiumdan kalsium yang paling sedikit dengan kategori diatas kebutuhan 0,0%, asupan zat besipaling sedikit dengan kategori defisit berat 2,2%. Daya tahan otot yang paling banyak dengankategori baik 51,1% dan paling sedikit dengan kategori kurang sekali 4,4%. Terdapathubungan yang bermakna antara asupan magnesium dan zat besi dengan daya tahan otot (p =0,006, dan p = 0,001). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan kalsium dengandaya tahan otot (p = 0,078).Simpulan : Terdapat hubungan antara asupan magnesium dan zat besi dengan daya tahanotot. Tidak terdapat hubungan antara asupan kalsium dengan daya tahan otot.