Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Ibu yang Memijatkan Bayi ke Dukun Bayi di Desa Jambu Kabupaten Semarang Yola Sartika; Ninik Christiani, S.Si T., M.Kes; Moneca Diah L
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 1 (2021): Journal of Holistics and Health Science, Maret
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i1.58

Abstract

Baby massage is a direct contact therapy with the body that can provide a sense of security and comfort for babies. The villagers chose to use a shaman as an alternative to baby massage on the grounds that it is affordable and saves time because the shaman can do baby massage at home. To find out the picture of a mother massaging a baby to a shaman in Jambu Village, Semarang Regency. Method : This research is quantitative descriptive. The population in this study were 20 mothers who had babies in Jambu Village. The sample of this study was 20 mothers who had babies. Purposive sampling technique. The instrument uses a questionnaire. Analysis uses frequency distribution and percentage. Most of the education level of mothers who massaged infants to traditional birth attendants in Jambu Village were 12 respondents (60.0%) of SMK / SMA. The culture of mothers who massage infants into traditional birth attendants in Jambu Village, does not support as many as 10 respondents (50.0%). Most of the economy of mothers who massaged infants to traditional birth attendants in Jambu Village, ≥ UMR (Rp. 2,055,000) were 14 respondents (70.0%). Most of the support from the mother's family to massage the baby to the shaman in Jambu Village, as many as 13 respondents (65.5%). Mothers should massage their baby to health workers who know the anatomy of the correct massage physiology or skilled shaman and have received training from health workers on proper baby massage and do not harm the baby. ABSTRAK Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Masyarakat desa memilih dukun bayi sebagai alternatif untuk pijat bayi dengan alasan biaya yang terjangkau dan menghemat waktu karena dukun bayi dapat melakukan pijat bayi dirumah. Untuk mengetahui gambaran ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu, Kabupaten Semarang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini 20 orang ibu yang memiliki bayi di Desa Jambu. Sampel penelitian ini20 orang ibu yang memiliki bayi. Teknik sampling purposivesampling. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan presentase. Sebagian besar tingkat pendidikan ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu, adalah SMK/SMA sebanyak 12 responden (60,0%). Kebudayaan ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu,tidak mendukung sebanyak 10 responden (50,0%). Sebagian besar ekonomi ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu, ≥ UMR (Rp. 2.055.000) sebanyak 14 responden (70,0%). Sebagian besar dukungan keluarga ibu untuk memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu,sebanyak 13 responden (65,5%). Ibu diharapkan memijatkan bayinya ke tenaga kesehatan yang mengetahui anatomi fisiologi pemijatan yang benar atau dukun yang terampil dan telah mendapatkan pelatihan dari tenaga kesehatan tentang pijat bayi yang benar dan tidak membahayakan bayi.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. A Usia 29 Tahun G3P2A0 di Puskesmas X Yola Sartika; Isfaizah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care is the provision of midwifery care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates until deciding to use family planning (KB). This aims to assist, monitor, and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses KB. The method of midwifery care at PPuskesmas X is through home visits by providing counseling according to the mother's needs. Midwifery care provided to Mrs. "A" lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates, to KB with a frequency of pregnancy visits of 1 time, postpartum 4 times, and neonates 3 times. The method in this study uses a data collection method, namely using interviews, observations with primary and secondary data through the KIA Book, physical examinations and this study began in April-May 2025, the research instrument used SOAP documentation. Based on the results of a Comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. A from the third trimester of pregnancy, labor, postpartum period, newborns and neonates. Mrs. A was found to be 29 years old G3P2A0 with a gestational age of 38 weeks. Mrs. A's delivery took place at the Health Center, the postpartum period was normal, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. In newborns, the results of anthropometric examinations were normal, and Mrs. A decided to use Condom KB. It is expected that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan keluarga bersencana (KB). Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi  yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PPuskesmas X melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. “A” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 1 kali, nifas 4 kali, dan neonatus 3 kali. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai dari bulan April- Mei 2025 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komprehensif (Continuity Of Care) pada Ny. A dari kehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan neonates. Didapatkan Ny. A umur 29 Tahun G3P2A0 usia kehamilan 38 minggu. Persalinan pada Ny. A berlangsung di Puskesmas, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. A memutuskan untuk menggunakan KB Kondom. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.